Mochammad Wildan Aprilian Said merupakan anak piatu usia 12 tahun yang sedang berjuang melawan sakit yang dideritanya. Wildan menjadi anak piatu yang sejak lahir. Ia ditinggal Ibunya pasca berjuang melahirkannya. Sejak kecil Wildan dan kakak perempuannya dirawat oleh Nenek dan Kakeknya, sebab sampai sekarang keluarga tidak tahu kemana Ayahnya pergi meninggalkan mereka.
Wildan dibesarkan dengan keadaan serba terbatas. Neneknya yang renta dan Kakeknya yang seorang tukang becak hanya bisa menghidupi dengan seadanya. Kondisi ini membuat Wildan dan Kakaknya, tidak dapat meneruskan pendidikan mereka seperti teman-teman lain seusianya.
Ditambah kondisi Wildan yang sejak November sakit. Kondisi ekonomi yang minim membuat keluarga tidak berani membawa Wildan untuk berobat.
Hingga kabar itu kami terima, kami mencoba menguatkan Sang Kakek dan Nenek untuk membawa Wildan berobat. Qodarallah saat diperiksa dokter, kondisi Wildan lemas dan sudah susah untuk menggerakkan kaki dan tangannya. Menurut hasil pemeriksaan dokter, Wildan menderita tumor syaraf pada jaringan syaraf di kepalanya. Wildan kemudian diputuskan harus dirawat di rumah sakit untuk menerima perawatan intensif.
Dua pekan setelah kami mengunjungi Wildan di rumah untuk mengantarkan donasi titipan sahabat sejuk Nurul Hayat sekalian, kami mendapatkan kabar duka. Sebenarnya, pada awal mendapatkan perawatan intensif, kondisi Wildan sempat membaik. Namun semakin lama kondisinya semakin menurun. Ketika menjalani kontrol ke-4, saat sedang menunggu giliran, perawat langsung memindahkan Wildan ke ruang IGD. Dan ternyata Allah berkehendak lain. Wildan berpulang ke rahmatullah.
Selamat jalan Adik Wildan, semoga engkau mendapat tempat terbaik di sisi-Nya. Amiin ya Rabbal Alamiin.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada seluruh sahabat sejuk Nurul Hayat yang selama ini telah membantu Adik Wildan. Semoga Allah membalas kebaikan sahabat sejuk semua, dengan sebaik-baik balasan.