Bantu Adik Razqa Azriel Sembuh dari Kelainan Paru-Paru

Bantu Adik Razqa Azriel Sembuh dari Kelainan Paru-Paru

Namanya Razqa Azriel Pratama. Usianya baru saja genap satu tahun. Razqa terlahir dari orangtua yang memiliki kekurangan (tuna netra dan tuna rungu). Mereka semua tinggal dirumah Kakek dan Neneknya di Surabaya.

Razqa saat ini tengah diuji sakit. Sejak baru lahir, ia sudah divonis dokter mengalami kelainan paru-paru. Sang Ibu, fokus merawat Razqa. Oleh sebab itu beliau tidak bekerja. Sementara sang Ayah bekerja sebagai pengrajin bambu di Jawa Barat. Penghasilan sang Ayah tidak cukup untuk biaya berobat dan kebutuhan sehari-hari. Alhasil sang Kakek yang bekerja di konveksi turut membantu mulai dari perawatan, kebutuhan berobat, hingga kebutuhan sehari-hari keluarga Razqa.

Bulan Mei lalu, Razqa harus menjalani operasi pembuatan saluran makanan. Alhamdulillah operasi berjalan dengan lancar. Namun Razqa tetap membutuhkan uluran tangan. Untuk kebutuhan lainnya seperti susu, popok, perlak dan sebagainya, yang tentu saja membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Alhamdulillah, beberapa waktu yang lalu, Laznas Nurul Hayat menyerahkan bantuan alat bantuan nafas dan susu khusus untuk Adik Razqa yang telah diperbolehkan rawat jalan. “Terima kasih banyak atas bantuannya. Ini kado terindah untuk Razqa yang hari ini (05/07) tepat berusia satu tahun,” ujar Nenek Razqa.

Total dana yang kami belanjakan untuk membantu Razqa sebesar Rp 2.600.000. Semoga setiap rupiah yang digunakan untuk membantu adik Razqa menjadi jariyah yang pahalanya terus mengalir bagi sahabat sejuk Nurul Hayat semua. Aamiin ya Rabbal Alamiin.

Bantu Kebutuhan Putri, Adik Yatim yang Sakit Hidrosefalus

Bantu Kebutuhan Putri, Adik Yatim yang Sakit Hidrosefalus

Namanya Putri Aulia Ramadhani. Tinggal di Dusun Babakan, Desa Kedayunan, Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Adik putri merupakan seorang yatim yang diuji Allah sakit hidrosefalus.

Adik Putri hidup dalam kondisi terbatas. Qodarullah, Ibunda adik Putri mengalami gangguan kejiwaan sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari keluarga. Padahal kebutuhan adik putri bukan hanya kebutuhan sehari-hari saja, melainkan juga kebutuhan untuk berobat agar adik Putri bisa sembuh dari hidrosefalus.

Laznas Nurul Hayat bersama sahabat sejuk berkomitmen membantu adik Putri.  Alhamdulillah, beberapa waktu yang lalu, amanah dari sahabat sejuk untuk membantu kebutuhan adik Putri telah kami sampaikan kepada Ibundanya.

Semoga bantuan dari sahabat sejuk ini dapat meringankan beban Ibunda Putri serta menambah kekuatan tesendiri untuk beliau agar senantiasa bersabar dalam merawat dan menjaga adik Putri.

Terima kasih tak terhingga kami sampaikan kepada seluruh Sahabat Sejuk yang turut berpartisipasi dalam program ini. Semoga Allah menerima dan membalas dengan berlipat ganda. Aamiin Ya Rabbal Alamiin.

Bantu Bu Satini Sembuh Dari Diabetes

Bantu Bu Satini Sembuh Dari Diabetes

Bu Satini namanya. Janda berusia 53 tahun yang berjuang membesarkan putri semata wayangnya yang saat ini duduk di bangku kelas 5 Sekolah Dasar.

Bu Satini memiliki banyak keterbatasan. Pasca terjatuh, ditambah kondisi beliau yang menderita diabetes, membuat beliau hanya bisa terbaring di atas kasur. Dalam keseharian di rumah, untuk merawat beliau dan putrinya, Bu Satini dibantu oleh kakaknya yang juga seorang janda.  Sedang untuk kebutuhan sehari-hari, Bu Satini dan keluarga mendapat bantuan dari para tetangga yang berempati kepadanya.

Laznas Nurul Hayat Sidoarjo bersama Sahabat Sejuk Nurul Hayat bergandengan tangan untuk membantu Bu Satini. Alhamdulillah, semakin hari kondisi Bu Satini semakin baik. Sebulan sekali kami datangkan dokter visit untuk memeriksa dan memantau perkembangan beliau.

Selain itu kami juga membantu membersihkan tempat tidur beliau serta mengganti kasur lama yang sudah kempes dengan kasur baru yang lebih nyaman agar bisa menopang punggung beliau dengan lebih baik saat beliau tidur.

Saat ini Bu Satini masih butuh perawatan terutama untuk proses pemulihan gerak dan fisik sehingga beliau butuh dibantu untuk terapi motorik.

Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh Sahabat Sejuk Nurul Hayat yang telah membantu Bu Satini. Semoga kebaikan sahabat semua, mendapat balasan berlipat ganda dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Aamiin ya Rabbal Alamiin.

Dipan dan Kasur Baru untuk Adik Azizah

Dipan dan Kasur Baru untuk Adik Azizah

Sahabat sejuk Nurul Hayat masih ingat dengan adik Azizah Putri Aulia? Pada kesempatan kali ini kami ingin memberikan kabar terbaru dari gadis cilik yang istimewa ini.

Alhamdulillah, kini adik Azizah telah memiliki dipan dan kasur baru untuk menggantikan dipan dan kasur lamanya yang sudah tidak cukup untuk ia tempati. Kami pesankan dipan dan kasur yang lumayan panjang untuk adik Azizah, dengan tetap menyesuaikan kondisi ruangan di rumahnya. Ibu dan Nenek adik Azizah sangat senang dengan dipan dan kasur baru ini, karena akhirnya keinginan beliau berdua untuk mengganti tempat tidur adik Azizah bisa terealisasi.

Adik Azizah sendiri, merupakan gadis cilik berusia 10 tahun yang tengah diuji sakit hidrosefalus. Sehari-hari ia hanya bisa berbaring di atas tempat tidur. Saat ini ia tinggal bersama dengan Ibu dan Neneknya yang sehari-hari berprofesi sebagai penjual rujak dan gado-gado. Penghasilan dari usaha tersebut sangat terbatas. Sehingga sejak dua tahun lalu, pihak keluarga dengan sangat terpaksa berhenti memberikan pengobatan untuk Azizah.

Sebelumnya, tim Laznas Nurul Hayat Sidoarjo telah mengunjungi adik Azizah. Selain untuk melihat kondisinya, juga untuk bersilaturrahim dengan Ibu dan Neneknya. Guna membantu mencukupi kebutuhan, Nurul Hayat juga membantu melarisi usaha warung Ibu dan Nenek Azizah. Setiap hari Jumat, Nurul Hayat memesan 100 porsi makanan untuk dibagikan gratis di jalanan dekat tempat tinggalnya.

Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh sahabat sejuk Nurul Hayat telah membantu adik Azizah selama ini. Semoga bantuan yang sahabat berikan bisa menguatkan adik Azizah, Ibu dan Neneknya. Aamiin ya Rabbal Alamiin.

Bantu Adik Ani Sembuh dari Cerebral Palsy

Bantu Adik Ani Sembuh dari Cerebral Palsy

Namanya Ani Nur Rohman. Usianya 12 tahun. Anak kedua dari 3 bersaudara. Putri Pak Amin dan Bu Suprihatin. Ayah Ani, merupakan seorang buruh tani dan tenaga serabutan. Sedangkan Ibunya seorang Ibu rumah tangga. Mereka tinggal di rumah yang sangat sederhana, di Dusun Bregoh, Desa Sumberejo, Kec. Ambulu, Jember.

QadarAllah, adik Ani beda dengan kedua saudaranya. Dia terlahir dengan penyakit bawaan, Cerebral Palsy (Lumpuh otak). Saat dilahirkan, usia kandungan Ibunya sudah lewat dari 9 bulan 10 hari. Saat lahir, air ketuban Ibunya pecah dan meracuni adik Ani. Ibu dan adik Ani sempat kekurangan oksigen. Karena kondisi itulah, adik Ani mengalami sakit Cerebral Palsy. Sampai akhirnya dia lumpuh dan perkembangannya sangat lambat. Adik Ani hanya bisa tergolek lemah di kasur. Makan dan minum pun dibantu oleh Ibunya. Bahkan beberapa pekan yang lalu, adik Ani sempat rawat inap di RS selama 9 hari karena menderita infeksi paru-paru.

Kedua orang tuanya tergolong tidak mampu secara ekonomi. Ayahnya yang seorang buruh tani, kadang ada pekerjaan, kadang tidak ada. Ibunya yang sebelum pandemi sempat jualan kosmetik online. Setelah pandemi, tidak bisa lagi seperti dulu. Sangat jauh menurun. Beliau berdua tidak mampu membiayai pengobatan adik Ani. Bismillah kita bantu adik Ani agar bisa berobat dan terapi secara rutin.

Alhamdulillah, hari ini tanggal 31 Januari 2023, NH Jember telah menyalurkan bantuan untuk pengobatan adik Ani. Bantuan tersebut digunakan untuk keperluan adik Ani seperti untuk beli susu kambing dan juga beli pampersnya.

Terima kasih kepada donatur #SahabatSejuk NH yang telah menyisihkan sebagian hartanya untuk membantu adik Ani dan orangtuanya. Semoga Allah menerima amal baik #SahabatSejukNH semua. Aamiin ya Rabbal Alamiin.

Bantu Bu Indarwati Berjuang Melawan Kanker

Bantu Bu Indarwati Berjuang Melawan Kanker

Namanya Ibu Indarwati. Usianya 42 tahun. Sang suami telah meninggal dunia tepat satu tahun yang lalu. Saat ini beliau hidup bersama kedua anaknya. Anak beliau yang pertama memutuskan tidak melanjutkan sekolah ke jenjang menengah atas demi membantu sang ibu mencari pundi-pundi untuk sesuap nasi.

Ibu Indarwati saat ini tengah diuji dengan sakit kanker payudara. Awalnya beliau menemukan benjolan sebesar kelereng di bagian sebelah kiri. Karena keterbatasan biaya dan tidak mempunyai BPJS, selama beberapa bulan benjolan itu hanya didiamkan.

Semakin hari bejolan tersebut semakin menjalar. Kondisinya pun semakin parah. Akhirnya Ibu Indarwati dibantu pihak desa untuk menjalani pemeriksaan hingga menjalani chemoteraphy. Ya, biaya berobat saat ini sudah ditanggung oleh pihak desa setempat. Namun ada biaya berobat lain di luar itu yang harus dipenuhi. Belum lagi biaya transportasi ketika berobat dan biaya makan untuk mendukung perawatan Ibu Indarwati dan dua anaknya.

Laznas Nurul Hayat mengajak sahabat sejuk untuk mendukung kesembuhan Ibu Indarwati. Alhamdulillah, dalam waktu kurang lebih satu bulan, telah terkumpul donasi sebesar 3 juta rupiah. Donasi tersebut berasal dari 14 sahabat sejuk.

Tentang kondisi Ibu Indarwati saat ini, beliau masih rutin kontrol di salah satu rumah sakit di Surabaya. InsyaAllah Nurul Hayat akan membantu biaya akomodasi dan kebutuhan pangan beliau beserta dua anaknya.

Terima kasih sahabat sejuk karena telah membantu Ibu Indarwati dan keluarga. Semoga apa yang sahabat berikan, mendapat balasan terbaik dari Allah Subhanhu Wa Ta’ala. Aamiin ya Rabbal Alamiin.

 

Bantu Biaya Berobat Bayi Ibu Ferrynia

Bantu Biaya Berobat Bayi Ibu Ferrynia

Kehadiran buah hati tentu menjadi dambaan bagi setiap pasangan suami istri. Tak terkecuali bagi pasangan suami istri Triyono dan Ferrynia. Pasutri ini sebelumnya telah memiliki 4 anak yang semuanya laki-laki. Mereka masih mendambakan hadirnya anak perempuan di tengah keluarga mereka.

Alhamdulillah, Ibu Ferrynia ditakdir untuk hamil kelima kalinya. Selama masa kehamilan tidak ada masalah dan tidak ada keluhan. Proses persalinan pun berjalan lancar dibantu oleh bidan. Pada hari Ahad 18 Desember 2022, lahirlah bayi perempuan, sesuai yang mereka dambakan.

Qadarullah, bayi Bapak Triyono dan Ibu Ferrynia terlahir dengan kondisi sumbing. Bayi itu lalu dirujuk ke RSUD Moewardi  Surakarta. Pasangan ini tak punya pilihan lain, selain sang buah hati yang baru lahir harus menjalani rawat inap.

Beberapa waktu menjalani rawat inap, belum ada keputusan dari dokter kapan bayi Bapak Triyono dan Ibu Ferrynia akan dioperasi. Mengingat kondisi bayi tersebut baru saja dilahirkan.

Untuk operasi tentu dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Bapak Triyono sehari-hari bekerja serabutan, sementara Ibu Ferrynia mengajar di Madrasah dengan gaji yang tidak seberapa. Ibu Ferrynia sebenarnya memiliki KIS, namun ternyata sudah dinonaktifkan oleh pemerintah karena jarang terpakai.

Mari bantu biaya berobat bayi Bapak Triyono dan Ibu Ferrynia. Mari juga kita doakan, semoga ananda segera diberikan kesembuhan. Aamiin ya Rabbal Alamiin.

Bantu Azizah Sembuh dari Hidrosefalus

Bantu Azizah Sembuh dari Hidrosefalus

Azizah Putri Aulia. Gadis cilik istimewa ini, tidak bisa merasakan fase bermain layaknya teman-teman seusianya. Sebab sejak kecil, ia diuji dengan sakit hidrosefalus. Azizah yang saat ini berusia 10 tahun, hanya bisa menjalani kesehariannya dengan berbaring di atas tempat tidur. Kondisi tersebut membuat pertumbuhannya tidak sempurna.

Gadis cilik ini, saat ini tinggal bertiga bersama dengan ibu dan neneknya yang sehari-hari berprofesi sebagai penjual rujak dan gado-gado. Penghasilan dari usaha tersebut terbatas. Sehingga sejak dua tahun lalu, pihak keluarga dengan sangat terpaksa berhenti memberikan pengobatan untuk Azizah.

“Berobatnya jauh mas, harus ke Surabaya. Pendapatan saya tidak seberapa. Untuk berangkat dan pulang berobat saja, pengeluarannya banyak. Dengan kondisi seperti saat ini, Azizah juga harus digendong. Yang penting dia tidak ada keluhan sakit, saya putusakan dirawat di rumah saja. Saya pasarah dan ikhlas,” tutur Bu Puput, Ibunda Azizah.

Sang Ibu menambahkan, bahwa dirinya tidak bisa memenuhi kebutuhan Azizah seperti seharusnya. Diapers dan kebutuhan lain untuk perawatan belum bisa beliau penuhi. Hanya bubur instan dan susu formula yang beliau berikan sebagai satu-satunya sumber nutrisi bagi Azizah.

Melihat kondisi tersebut, Laznas Nurul Hayat mengajak sahabat sejuk sekalian untuk membantu meringankan beban Bu Puput dalam merawat Azizah dan mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Alhamdulillah, beberapa waktu yang lalu, kami telah mengunjungi Azizah. Selain melihat kondisinya, kami juga bersilaturrahim dengan Ibu dan Neneknya.

Menjalani hidup hanya bertiga tanpa kehadiran sosok laki-laki , bukanlah hal mudah bagi keluarga kecil ini. Ibu dan nenek Azizah berusaha memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan berjualanan makanan di depan rumah. Namun itu belum bisa memenuhi kebutuhan keluarga dan kebutuhan untuk Azizah yang tidak sama dengan kebutuhan anak-anak yang lain.

Saat kami berkunjung ke sana, Azizah ikut menemani Ibu dan Neneknya berjualan di warung. Ia tidak bisa ditinggal seorang diri. Ia dibaringkan di sebuah tempat tidur. Namun sayangnya, kondisi tempat tidur itu cukup memprihatinkan. Ukurannya sudah tidak cukup lagi untuk Azizah.

Guna membantu mencukupi kebutuhan, Nurul Hayat membantu melarisi usaha warung Ibu dan Nenek Azizah. Setiap hari Jumat, Nurul Hayat memesan 100 porsi makanan untuk dibagikan gratis di jalanan dekat tempat tinggalnya. Namun ternyata itu saja belum cukup. Masih ada kebutuhan lain termasuk mengganti tempat tidur Azizah yang sudah terlalu sempit baginya.

Sahabat sejuk, Azizah dan keluarganya masih membutuhkan uluran tangan kita. Mari bergandengan tangan untuk meringankan beban meraka.

Bantu Biaya Berobat Ibu Sri Sukarni

Bantu Biaya Berobat Ibu Sri Sukarni

Nama beliau Bu Sri Sukarni. Setelah kepergian sang suami 4 tahun yang lalu, beliau diuji dengan sakit diabetes. Dua bulan lalu, dokter puskesmas juga mendiagnosa Bu Sri Sukarni menderita sakit lambung akut.

Atas sakit yang dideritanya, Bu Sri Sukarni harusnya dirawat di rumah sakit. Namun karena keterbatasan biaya, hal tersebut tak kunjung dapat dilakukan. Hingga sakit lambung akut yang beliau rasakan, menghilangkan nafsu makan beliau.

Bu Sri Sukarni harus segera mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit agar kondisinya tidak semakin drop. Nurul Hayat mengajak sahabat sejuk membantu beliau agar beliau bisa mendapatkan perawatan dan pengobatan yang baik.

Alhamdulillah, beberapa waktu yang lalu, ambulan Nurul Hayat mengantar Bu Sri Sukarni dari rumahnya di Dusun Dungmas, Desa Kedungbanteng, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, menuju RSU Cakra Pindad, untuk berobat. Tak hanya itu, bulan November ini, kami juga telah menyampaikan amanah dari sahabat sejuk untuk beliau yaitu bantuan senilai Rp 1.000.000. Kondisi Bu Sri Sukarni saat ini juga semakin membaik. Beliau harus kontrol rutin untuk meningkatkan kesehatan.

Mohon doa dan dukungan sahabat sejuk, semoga beliau segera diberi kesehatan dan bisa beraktivitas seperti sedia kala. Tak lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua sahabat sejuk yang telah berpartisipasi dalam program ini. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala menerima kebaiakan kita semua. Aamiin ya Rabbal Alamiin.

Bantu Octa Sembuh dari Kanker Tulang

Bantu Octa Sembuh dari Kanker Tulang

Semua bermula sejak satu setengah tahun yang lalu. Awalnya Adik Octa merasa linu-linu. Namun tidak begitu ia rasakan. Seiring berjalannya waktu, rasa sakit itu menjadi sering muncul. Orangtua Adik Octa pun memeriksakan anaknya tersebut ke rumah sakit terdekat.

Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Adik Octa harus dirujuk ke Rumah Sakit Soeharso Kartosuro Surakarta untuk menjalani pemeriksaan lanjutan. Di sinilah ia dinyatakan mengidap kanker tulang dan harus segera dioperasi. Sayangnya biaya yang tak tercover BPJS seperti tindakan operasi ini, membuat tindakan operasi diurungkan.

Satu bulan belakangan ini, Adik Octa baru kembali menjalani pengobatan karena tumor di lututnya semakin membesar. Informasi yang dihimpun relawan Nurul Hayat, saat ini Adik Octa dianjurkan untuk menjalani kemoterapi di Rumah Sakit Soeharso Surakarta.

Laznas Nurul Hayat mendampingi proses berobat Adik Octa. Perkebangan terkini, per 22 November 2022, donasi untuk bantu pengobatan Adik Octa telah mencapai sekitar 5 juta rupiah. Lebih dari 100 sahabat sejuk telah membantu meringankan perjuangan Adik Octa dan keluarga.

Terkait kondisi terkini Adik Octa, qodarullah, kaki kanannya telah diamputasi karena kanker di tulang kaki kanannya sudah menyebar. Sampai saat tulisan ini dibuat, Nurul Hayat Madiun terus mendampingi kemoterapi yang dijalani Adik Octa satu bulan tiga kali.

Mewakili Adik Octa dan keluarga kami ingin mengucapkan berjuta-juta terima kasih kepada seluruh sahabat sejuk yang telah berpartisipasi dalam program ini. Semoga kebaikan sahabat semua dibalas berlipat ganda oleh Allah Ta’ala.

Copyright © 2001-2023 Yayasan Yay. Nurul Hayat Surabaya