Alhamdulillah, telah terlaksana penyaluran CSR dari Telkom Indonesia untuk Program Dakwah Disabilitas Tuna Netra Mengaji. Prosesi penyaluran CSR ini dilaksanakan pada hari Rabu, 9 Oktober 2024, di Graha Masjid Nurul Hayat, Perum Ikip Gununganyar B 48 , Surabaya.
Hadir dalam acara ini, Muhammad Taufik selaku TJSL Telkom Indonesia beserta jajaran, Anjik Setiawan selaku Manager Program Nurul Hayat, Hendy Nurrokhmansyah selaku Manager ZIS Nurul Hayat dan 30 kawan netra yang berasal dari Kota Surabaya.
Dalam acara ini dilaksanakan kegiatan belajar mengajar Program Dakwah Disabilitas Tuna Netra Mengaji. Juga dilakukan simbolis penyerahan Iqro Braille dari Telkom Indonesia kepada perwakilan guru Tuna Netra mengaji. Serta dilakukan juga penyerahan raport santri Tuna Netra mengaji sesi 7.
“Fokus program kita selama ini adalah insentif guru tuna netra mengaji. Secara insidentil, jika ada kebutuhan Iqro Braille atau Al Quran Braille, itu bisa kita kolaborasikan. Semoga kolaborasi dengan Telkom Indonesia, khususnya untuk program Tuna Netra mengaji ini bisa berkelanjutan. Terima kasih untuk Telkom Indonesia. Terima kasih untuk guru mengaji Tuna Netra. Terima kasih untuk para santri Tuna Netra yang selalu semangat belajar mengaji. Terima kasih juga untuk para relawan yang tak lelah mendampingi para guru dan santri Tuna Netra,” tutur Anjik Setiawan, Manager Program Nurul Hayat.
“Hari ini luar biasa. Biasanya saya melihat kegiatan seperti ini hanya melalui media. Namun kali ini saya bisa melihat secara langsung. Tersentuh sekali hati ini melihat Bapak/Ibu yang diuji keterbatasan tapi semangatnya untuk belajar Al Quran begitu luar biasa,” ungkap Muhammad Taufik, perwakilan Telkom Indonesia.
Muhammad Taufik menambahkan, Telkom Indonesia memiliki misi dari masyarakat kembali ke masyarakat. Ia juga menyampaikan bahwa Telkom Indonesia bangga karena apa yang telah diberikan bisa bermanfaat untuk sesuatu yang luar biasa seperti ini. Ia berharap kegiatan ini bisa langgeng dan Telkom Indonesia bisa terus berkolaborasi untuk program ini.
“Kegiatan mengaji Al Quran braille berawal dari obrolan teman-teman Tuna Netra yang punya mimpi bisa mengaji. Bukan cuma menghafal tapi juga bisa membaca. Alhamdulillah, kegiatan kolaborasi ini sudah berjalan dalam waktu 2 tahun. Dan apa yang sudah kita lakukan selama 2 tahun ini banyak diikuti dan menjadi inspirasi bagi teman-teman yang lain. Kami doakan, semoga apa yang sudah dilakukan oleh Nurul Hayat dan apa yang sudah diupayakan oleh Telkom Indonesia, semuanya itu mendapat balasan berlipat ganda dari Allah,” jelas Ust. Heri Cahyono, guru Tuna Netra mengaji.