Ekonomi islam pada masa Rasulullah – Nabi Muhammad SAW berhijrah dari kota Makkah ke kota Yasrib. Dikota yang bertanah subur ini Rasulullah disambut dengan baik bahkan diangkat menjadi pemimpin dikota Yasrib ini. Sejak saat itu kota Yasrib berubah menjadi kota Madinah.
Perkembangan yang terjadi dikota Madinah sangat pesat, berbeda dengan periode kota makkah, islam menjadi kekuatan politik pada periode dikota Madinah. Rasulullah SAW menjadi pemimpin dikota kecil yang penduduk nya semakin banyak dari masa ke masa. Ajaran islam yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat banyak yang turun ke Madinah.
Rasulullah SAW selain sebagai pemimpin negara juga sebagai pemimpin agama, telah banyak menata kehidupan masyarakat madinah. Banyak yang dilakukan oleh rasulullah salah satunya menata dari sisi kehidupan sosial. Baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat bahkan membersihkan tradisi dan ritual yang bertentangan dengan ajaran islam. Seluruh aspek kehidupan didasarkan oleh ajaran-ajaran Qur’an.
Madinah merupakan negara yang baru dibentuk dengan nilai dasar ekonomi yang sangat rendah. Sistem ekonomi yang diterapkan oleh Rasulullah berakar dari prinsip-prinsip Qur’ani. Al-Quran merupakan sumber utama ajaran islam telah menetapkan berbagai aturan bagi umat manusia dalam melakukan aktivitas disetiap aspek kehidupan, termasuk dalam bidang ekonomi. Dalam pandangan islam manusia tidak bisa dipisah-pisahkan menjadi kehidupan ruhiyah dan jasmaniyah melainkan menjadi satu kesatuan yang utuh. Islam tidak mengenal kehidupan yang hanya berorientasi pada akhirat tanpa memikirkan kehidupan duniawi atau sebaliknya.
Dalam hal ini Allah SWT berfirman didalam Al-Qur’an :
Kondisi masyarakat dimadinah saat itu sangat buruk sehingga sulit untuk diperbaiki dalam waktu singkat. Oleh karena itu, rasulullah mencari solusi untuk memperbaiki ekonomi tanpa mempermasalahkan faktor keuangan. Rasulullah melakukan strategi dan langkah-langkah untuk mengantisipasi dan memperbaiki keadaan tersebut dengan segala cara.
Setelah Madinah menjadi negara, semua kegiatan dilakukan oleh kaum muslimin secara gotong royong dan bersama-sama. Karena hampir tidak ada pemasukkan dan pengeluaran negara.