Membiasakan Diri Untuk Bersedekah – Sahabat,Pernah gak sih kita mengalami hal berikut ini, berniat untuk bersedekah akan tetapi akhirya gak jadi karena uangnya terpakai untuk kebutuhan yang lain atau berniat sedekah namun karena tertunda akhirnya kita lupa. Mungkin kita semua sering mengalaminya, sekali, dua kali bahkan berkali-kali. Mengapa hal demikian terjadi? Jangan-jangan motivasi kita untuk bersedekah kurang.
Membiasakan diri bersedekah merupakan sikap terpuji. Tidak semua orang mampu melakukannya. Diperlukan latihan agar menjadi perilaku keseharian dan membentuk sikap mental dermawan. Ketika sudah terbangun sikap dermawan dalam diri seseorang, ia akan senantiasa berupaya memberikan apa yang bisa diberi setiap harinya. Hidupnya selalu optimistis. Yakin bahwa apa yang diberikan, hakikatnya bukan berkurang, justru bertambah.
Membiasakan Diri Untuk Bersedekah – Kita semua mungkin mengetahui bahwa ketika seorang mukmin meniatkan sesuatu yang baik, akan tetapi tidak mampu melaksanakannya maka hal tersebut akan dicatat sebagai kebaikan baginya. Akan tetapi, sebaiknya ketika kita meniatkan sesuatu maka harus segera dilaksanakan, agar tidak lupa dan sesuatu yang dapat menghalangi pekerjaan atau amalan tersebut datang.
Sedekah merupakan salah satu amalan yang dianjurkan untuk disegerakan, ketika kita berniat maka saat itu juga kita harus segera menunaikannya. Rasulullah saw. mencontohkan demikian, disebutkan bahwa ketika rasulullah memiliki emas maka beliau tidak pernah membiarkan sebatang emasnya bermalam di rumah. Ketika Rasulullah memiliki emas, maka rasul akan segera membagikannya kepada yang membutuhkan.
Ketika kita berniat untuk bersedekah, maka segeralah untuk menunaikannya. Sebab ketika kita menundanya bisa jadi motivasi untuk bersedekahpun menghilang. Selain itu, alasan kita agar menyegerakan sedekah karena kelak akan ada suatu masa dimana orang akan kesulitan mendapatkan orang yang mau sedekah.
Membiasakan Diri Untuk Bersedekah – Sungguh mulia orang yang menjadikan kebiasaan bersedekah sebagai jalan hidupnya. Bahkan Allah memelihara pahala orang yang bersedekah, Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang bersedekah dengan sesuatu yang senilai dengan sebutir kurma dari usaha yang halal, sedangkan Allah tidaklah menerima kecuali yang thayyib (yang baik), maka Allah akan menerima sedekahnya dengan tangan kanan-Nya kemudian mengembangkannya untuk pemiliknya seperti seorang di antara kalian membesarkan kuda kecilnya hingga sedekah tersebut menjadi besar seperti gunung.” (HR. Bukhari, no. 1410 dan Muslim, no. 1014).
Sedekah merupakan salah satu amalan yang perlu dilatih agar kita mampu konsisten dalam menunaikannya, berikut adalah tiga cara untuk melatih diri agar rajin sedekah.
- Menjadikan sedekah sebagai rutinitas
Cara pertama yang bisa dilakukan untuk melatih diri agar rajin bersedekah adalah dengan merutinkannya, dalam melatih diri sahabat bisa mencobanya dalam tiga minggu berturut-turut.
Berdasarkan penelitian, sebuah kebiasaan atau habit akan terbentuk setelah proses pengulangan sepanjang 21 hari. Nah disini sahabat bisa memulainya dengan cara mencoba menyisihkan uang sebanyak 5000 selama 21 hari, kemudian uang tersebut dihimpan dan diberikan kepada orang yang membutuhkan atau lembaga sosial.
- Berbagilah tanpa harus menunggu banyak rezeki
Konsep banyak rezeki sebenarnya adalah konsep yang sangat bias. Kita tidak pernah tahu, kapan dan apa standartnya seseorang dikatakan banyak memiliki rezeki. Orang-orang yang dianggap oleh dunia sebagai orang terkaya pun kadang masih merasa dirinya belum begitu kaya. Ini menunjukkan bahwa manusia sampai kapanpun tidak akan pernah puas dan tidak akan pernah berada pada titik pencapaian.
Cobalah untuk berbagi saat sahabat memiliki rezeki. Ada banyak sekali manfaat dari berbagi. Sedikit atau banyak, tidak perlu sahabat khawatirkan. Allah tidak pernah menilai sedekah atau sikap berbagi seseorang dari banyak atau sedikitnya. Terkadang yang sedikit di mata kita sangat berarti di mata orang lain. Tentu balasannya dari Allah pun akan berkali lipat.
Misalnya, kalau sahabat memiliki gaji bulanan, maka sisihkan sedikitnya untuk berbagi pada orang lain yang membutuhkan. Atau jika sahabat seorang freelancer dan mendapat fee yang cair dari seorang klien, jangan lupa sisihkan juga sebagiannya untuk bersedekah.
Ingat, bukan besar atau kecilnya, tapi kebiasaan kita berbagi dengan ikhlas dan tulus. Semakin banyak rezeki yang kita terima, akan semakin sulit kita untuk berbagi jika kebiasaan tersebut tidak pernah kita pupuk sejak dini.
- Berbagi dengan apa yang kamu miliki saat ini
Apakah berbagi harus dengan uang? Tentu saja jawabannya tidak. Ada banyak cara berbagi yang bisa sahabat lakukan lewat apa yang dimiliki saat ini. Misalnya jika sahabat memiliki banyak baju layak pakai, mainan anak yang masih berguna, buku-buku bacaan yang layak untuk dibagikan, atau mungkin makanan persediaan di rumah yang masih enak untuk dinikmati, maka coba berbagilah dengan hal tersebut.
Jika sahabat memiliki waktu luang dan energi yang lebih, sesekali coba luangkan waktu juga untuk menjadi relawan sosial atau membantu berbagai program kemanusiaan. Misalnya menjadi pengajar untuk anak-anak yang kurang beruntung, menjadi relawan di dapur umum tempat terjadinya bencana, dsb.
Rasakan bahwa ada kebermaknaan dan kebahagiaan yang tidak bisa dinilai dengan apapun karena aktivitas tersebut. Ya, karena berbagi bukan saja membahagiakan orang lain tapi juga diri kita sendiri.
- Sedekah bareng teman
Bagaimana cara melatih diri agar rajin bersedekah? salah satu caranya adalah dengan mengajak teman-teman agar kita lebih semangat bersedekah. Sahabat, bisa menjadikan teman sebagai salah salah satu tempat untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.
Kita semua tentunya mengetahui tentang kisah dua sahabat nabi yakni Abu Bakar Ash-Shidiq dan Umar bin Khattab, keduanya selalu berlomba-lomba dalam menunaikan kebaikan. Keduanya selalu bersaing untuk memberikan yang terbaik dari yang mereka miliki.
Sedekah bersama teman juga bisa dilakukan dengan cara mengikuti kegiatan penggalangan donasi untuk saudara kita yang kurang beruntung atau sedang terkena musibah bencana alam. Awalnya mungkin kita akan termotivasi untuk bersedekah bersama teman-teman, sehingga lama kelamaan kita terbiasa untuk melakukannya sendiri.
- Menyadari bahwa harta adalah titipan Allah
Harta yang kita miliki tak lain hanyalah titipan dari Allah swt. yang suatu saat nanti akan dimintai pertanggung jawabannya. Dengan demikian, tentunya kita harus mengambil manfaat dan pahala sebanyak-banyaknya dari harta tersebut agar kelak menjadi penyelamat kita di akhirat.
Bersedekah adalah salah satu cara agar harta yang kita miliki memiliki manfaat yang tiada henti. Bahkan ketika harta yang kita miliki diwakafkan maka pahalanyapun akan terus mengalir meskipun kita telah meninggal selama harta tersebut masih diambil manfaatnya.
Yuk belajar membiasakan sedekah bersama Yayasan Nurul Hayat, harta yang sahabat keluarkan akan digunakan untuk pemberdayaan anak yatim dan dhuafa, beasiswa tahfidz dan kegiatan-kegiatan sosial lainnya. Berapapun jumlah yang dikeluarkan, kemanfaatannya sangat membantu saudara-sudara kita yang membutuhkan.