Sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian terhadap rakyat Palestina, Lembaga Amil Zakat Nurul Hayat (NH) menggelar “Aksi Berisik 14 Kota: Merawat Ingatan 2 Tahun Genosida” secara serentak pada Selasa, 7 Oktober 2025.
Kegiatan ini berlangsung di 14 kota besar di Indonesia, yaitu Surabaya, Banyuwangi, Malang, Sidoarjo, Semarang, Bojonegoro, Jember, Yogyakarta, Kediri, Gresik, Tuban, Balikpapan, dan Solo.
Mengusung tema “Merawat Ingatan, Menolak Lupa,” aksi ini bertujuan untuk menjaga kesadaran publik agar tragedi kemanusiaan di Palestina tetap diingat sebagai bagian dari tanggung jawab nurani kita bersama.
Melalui aksi berisik yang diisi dengan peserta membawa big check berisi dukungan untuk Palestina, para peserta menunjukkan komitmen untuk terus berdiri bersama rakyat Palestina di tengah situasi kemanusiaan yang masih berlangsung hingga hari ini.
Di berbagai kota, aksi berlangsung dengan penuh semangat meski beberapa kota seperti Malang dan Bojonegoro diguyur hujan. Peserta tetap berdiri tegak membawa banner dan poster bertuliskan pesan kemanusiaan. Banyak pejalan kaki yang berhenti dan menunjukkan simpati mulai dari mahasiswa, hingga warga sekitar yang ikut bergabung. Bahkan ada peserta dari kalangan anak sekolah dan warga asing (bule) yang turut membawa pesan solidaritas bagi Palestina.
Tak sedikit pula masyarakat yang menunjukkan dukungan spontan, memberikan air minum, snack, hingga donasi langsung kepada panitia aksi. Momen-momen sederhana itu menjelma menjadi bukti nyata bahwa kepedulian dan semangat kemanusiaan masih hangat di hati masyarakat.
“Kami ingin masyarakat terus ingat bahwa dua tahun genosida, ribuan nyawa tak berdosa melayang. Ingatan ini harus dirawat agar empati tidak pudar, dan kemanusiaan tetap hidup di tengah kita,” ujar salah satu peserta aksi dari Nurul Hayat.
Melalui Aksi Berisik ini, Nurul Hayat berharap semangat kemanusiaan dan solidaritas global semakin kuat. Masyarakat Indonesia diajak untuk terus berpihak pada keadilan bagi Palestina tidak hanya lewat aksi simbolik, tetapi juga melalui doa, edukasi, dan dukungan kemanusiaan berkelanjutan.
Harapannya, aksi ini menjadi pengingat bahwa luka kemanusiaan di Palestina adalah luka kita bersama agar nurani tak membisu, empati tak layu, dan suara untuk keadilan terus bergema di hati setiap manusia.
Karena merawat ingatan adalah bagian dari menjaga kemanusiaan.