Meningkatkan Empati melalui kegiatan Zakat – Menjelang akhir ramadhan ada satu ibadah yang harus dijalankan oleh umat muslim yaitu membayar zakat. Ada dua macam zakat yang harus dibayarkan oleh umat islam yaitu zakat fitrah dan zakat maal. Zakat fitrah diberikn berupa bahan pokok makanan sedangkan zakat maal berupa harta benda.
Menurut bahasa, zakat berarti membersihkan atau mensucikan diri. Sedangkan menurut syariah, zakat artinya sebagian harta yang wajib diserahkan pada orang-orang tertentu.
Sebagaimana firman Allah dalam surah At Taubah 103 :
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Adapun golongan penerima zakat ini ada 8 sebagaimana disebutkan dalam surat At-Taubah ayat 60 yakni fakir, miskin, mualaf, orang yang terlilit hutang, fii sabilillah, memerdekakan budah, orang dalam perjalanan, dan amil zakat.
Tidak hanya zakat, di bulan Ramadan umat Islam juga banyak yang memberikan infaq dan shodaqoh.
Adapun perbedaan antara zakat, Â infaq dan shodaqoh adalah pada hukum dan waktunya. Â Jika zakat hukumnya wajib, Â infaq dan shodaqoh sunnah.
Zakat dilaksanakan sebelum Idul Fitri sedangkan infaq dan shodaqoh bisa kapan saja.
Ada banyak hikmah dari memberikan zakat, infaq dan shadaqoh diantara nya adalah :
- Mengurangi kesenjangan sosial
- Membersihkan dan mengikis akhlaq yang buruk.
- Mengembankan potensi umat
- Sebagai sarana untuk membersihkan harta
- Sebagai wujud rasa syukur atas nikmat Allah SWT
- Sebagai dukungan moral kepada mualaf.
- Memberikan ketentraman hati
- Meningkatkan empati
Baca Juga : Bangku untuk Santri Penghafal Al Qur’an
Penyaluran zakat, Â infaq dan shodaqoh bisa dilakukan disekolah maupun disekitar dilaksanakan pada hari dan tanggal yang sudah ditentukan .
Penyaluran dilaksanakan oleh Bapak Ibu guru yang bertugas dengan dibantu sekitar 15 anggota BDP. Semua begitu bersemangat. Tentu saja, Â kegiatan keagamaan kembali dilaksanakan setelah selama dua tahun terhenti karena pandemi.
Dalam pelaksanaannya panitia zakat ini telah menerima sumbangan zakat dari masyarakat sejak awal Ramadhan. Jadi pada hakekatnya zakat  berasal dari masyarakat dan akan disalurkan kembali pada warga sekitar yang berhak menerima zakat. Pemandangan yang indah saat masyarakat memberikan zakat kepada orang disekitar yang lebih membutuhkan. Salah satunya adalah meninggkatkan rasa empati kepada sesama.
Harapan ledepannya melalui zakat ini kepekaan dan kepedulian masyarakat kepada sesama semakin terasah. sehingga pada akhirnya masyarakat disekitar bisa menjadi manusia yang cerdas tidak hanya ccerdas secara spiritual tapi juga hanya cerdas secara sosial.
Baca Juga :Â Renovasi Aula Pesantren Sabilul Muttaqien