Selasa, 18 Maret 2025 LAZNAS Nurul Hayat mengajak dewan guru yang tergabung dalam program Dakwah Disabilitas Tuna Netra Mengaji untuk ngabuburit, mengisi waktu menjelang berbuka dengan khataman Al Quran Braille.
Sebanyak 12 guru hadir di Graha Masjid Nurul Hayat, Jl. Gunung Anyar Indah no. 48, Surabaya dengan didampingi oleh relawan yang selama ini setia mengantar jemput mereka saat mengajar 85 santri tuna netra yang tersebar di wilayah Surabaya.
Tak hanya khataman, ngabuburit ini juga menjadi momentum sharing, diskusi dan evaluasi bagi manajemen Nurul Hayat dan juga dewan Guru Tuna Netra bagaimana kegiatan program Dakwah Disabilitas Tuna Netra mengaji selama ini berjalan. Ustadz Adi Priyanto menyampaikan rasa terima kasihnya karena selama ini Nurul Hayat telah mendukung Guru Tuna Netra dalam misinya menumpas buta aksara Braille bagi para tuna netra. “Dulu rata-rata tuna netra tidak bisa membaca Braille. Alhamdulillah sekarang para tuna netra terutama yang tergabung dalam program ini bisa membaca.” Di sisi lain Ustadz Suharto menyampaikan harapannya agar Nurul Hayat bisa membantu lebih banyak tuna netra, tidak hanya di Surabaya, di Sidoarjo, Malang bahkan luar pulau pun ada, harapannya Nurul Hayat juga bisa membantu mereka. Al Quran braille/media pembelajaran para guru dan santri juga ada masanya, kalau lama dipakai tulisanya akan tenggelam dan tidak bisa dipakai lagi sehingga harus ada stok yang bisa menggantikan Al Quran/media pembelajaran yang mereka pakai.
Di akhir acara para guru dan peserta berbuka puasa bersama dengan menu nasi Tasneem yang menjadi produk Aqiqah Nurul Hayat. Tak lupa Nurul Hayat juga memberikan bingkisan dan Senyum Hari Raya (Seraya) bagi para guru binaan Nurul Hayat ini.
Terima kasih kami sampaikan kepada sahabat sejuk Nurul Hayat yang selama ini mendukung program tuna netra mengaji. Barakallah.
