Beberapa waktu yang lalu di Lombok, Nusa Tenggara Barat, tim Nurul Hayat menemukan sebuah masjid yang kondisinya sudah tidak layak digunakan. Atapnya sudah rusak dan banyak lubang. Sehingga ketika hujan selalu bocor. Dindingnya pun sudah jebol, karena memang terbuat dari bahan yang mudah rusak.
Masjid ini sebelumnya memang sudah digunakan warga untuk melaksanakan ibadah. Baik untuk sholat jamaah maupun belajar membaca Al Quran dan kajian keagamaan. Namun saat gempa menimpa Pulau Lombok empat tahun yang lalu, masjid ini terkena dampaknya. Hingga rata dengan tanah.
Agar tak semakin terpuruk dengan keadaan akibat ujian bencana gempa bumi yang mereka alami, dengan bahan seadanya, warga bergotong royong membangun kembali masjid Wahdatul Muslimin yang telah rata dengan tanah. Warga Desa Sigar Penjalin berpikir, setidaknya dengan adanya masjid ini, mereka bisa beribadah dan bermunajat kepada Allah agar diberi ketabahan dalam menghadapi ujian bencana gempa tersebut.
Kini setelah empat tahun, kondisi tempat beribadah umat Islam di Desa Sigar Penjalin ini, sungguh memprihatinkan. Membutuhkan banyak perbaikan agar lebih nyaman digunakan.
Nurul Hayat mengajak sahabat sejuk untuk bergabung membangun kembali masjid Wahdatul Muslimin, Lombok. Alhamdulillah dengan antusiasme tinggi dari sahabat sejuk, sampai akhir Mei telah terkumpul donasi sejumlah Rp 1.315.280.
Alhamdulillah, proses pembangunan kembali juga telah dimulai. Saat ini progresnya telah mencapai 50 %.
Mewakili teman-teman yang ada di Lombok, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarya kepada sahabat sejuk yang telah berpartisipasi dalam program ini. Semoga segala kebaikan sahabat sejuk, mendapat balasan berlipat ganda dari Allah ta’ala. Aamiiin ya Rabbal Alamiin.
Masjid Baiturrahman terletak di kaki Gunung Wilis, tepatnya di Desa Tugu, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Masjid ini sudah berdiri sejak tahun 90-an. Dua tahun lalu sudah dilakukan renovasi. Sehingga kondisi bangunan sudah lebih baik.
Usai renovasi belum semua fasilitas terpenuhi. Salah satu yang belum ada adalah karpet. Karpet belum bisa dibeli karena kondisi kas masjid yang sudah menipis.
Total luas lantai induk bangunan ini adalah 49 meter persegi. Untuk luasan tersebut dibutuhkan kurang lebih 4 roll karpet.
Pengurus masjid sangat ingin melengkapi fasilitas dengan tersedianya karpet. Harapannya dengan adanya karpet jamaah akan lebih nyaman ketika beribadah.
Alhamdulilah, Rabu 25 Mei 2022, wakaf karpet sudah terdistribusikan. Pada tahap pertama Nurul Hayat membantu 1 roll karpet. Selanjutnya tahap kedua, alhamdulillah ada amanah dari sahabat sejuk sebanyak 3 roll. Jadi total semua bantuan yang telah diberikan sebanyak 4 roll.
“Terima kasih donatur Nurul Hayat, karpet ini sangat bermanfaat untuk kami. Saya mewakili takmir masjid mengucapkan banyak terima kasih. Semoga Allah membalas dengan berlipat-lipat kebaikan,” Ucap Pak Mustaqim selaku ketua takmir.
InsyaAllah dengan adanya karpet ini jamaah merasa lebih nyaman ketika sholat berjama’ah. Sujudnya bisa lebih lama. Karena karpet lembut dan empuk. Terima kasih sahabat sejuk, atas semua dukungannya untuk program ini. Semoga berkah. Amiin.
TPQ Nurul Falah beralamatkan di Jl. Anjasmoro Tengah 1 No. 33, RT 2, RW 6, Kelurahan Karangayu, Kec. Semarang Barat. TPQ ini memiliki kurang lebih 45 santri. Kesemua santri tersebut berasal dari wilayah sekitar dan tidak dipungut biaya sama sekali.
Sejak awal tahun 2020, gedung TPQ Nurul Falah mulai banyak mengalami kerusakan. Kerusakan tersebut dikarenakan usia bangunan dan juga faktor alam. Ya, bangunan ini memang sering terkena banjir. Atapnya yang terbuat dari asbes, juga sudah banyak yang pecah. Sehingga sering bocor ketika hujan.
Para pengurus TPQ sangat khawatir jika kondisi bangunan terus dibiarkan begini, suatu saat atapnya bisa roboh. Pihak pengurus pun sudah berusaha mencari bantuan untuk renovasi, namun belum terkumpul anggaran yang diperlukan untuk perbaikan bangunan.
Dalam kondisi yang kurang ideal para ustadz/ustadzah terus mengajar. Kegiatan belajar dibagi. Ada santri yang belajar di teras masjid yang ada di samping bangunan TPQ. Dikarenakan tempat belajarnya di ruangan terbuka, terkadang beberapa santri tidak fokus untuk belajar mengaji. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi para ustadz/ustadzah.
Melihat apa yang terjadi pada TPQ Nurul Falah Semarang, Laznas Nurul Hayat bergerak cepat memberikan bantuan. Melalui campaign di zakatkita, Laznas Nurul Hayat mengajak sahabat sejuk untuk bahu membahu merenovasi bangunan TPQ Nurul Falah.
Alhamdulillah, sambutan sahabat sejuk Nurul Hayat atas program ini begitu luar biasa. Dalam waktu yang relatif singkat, telah terkumpul sejumlah dana untuk renovasi. Dana ini telah dibelanjakan asbes dan padas urugan. Asbes dan padas urugan ini pun telah disalurkan.
Terima kasih sahabat sejuk Nurul Hayat. Semoga apa yang sudah diberikan dapat memberikan manfaat. Dan semoga Allah membalas dengan sebaik-baik balasan. Amiin ya rabbal alamiin.
Mushola Al Falah terletak di sebuah pemukiman warga yang berada di tengah-tengah areal persawahan. Warga rutin menggunakan mushola ini untuk melaksanakan sholat berjamaah. Namun sayangnya mushola ini tidak memiliki tempat wudlu. Sehingga terkadang membuat jamaah agak kerepotan. Ketika sholat tarawih berjamaah misalnya, warga yang kebetulan batal wudlunya di tengah pelaksanaan sholat, mau tak mau harus pulang ke rumah dulu untuk berwudlu lagi.
Saat bangunan mushola ini direnovasi, sempat direncanakan akan sekalian dibangun tempat wudlu. Namun pada akhirnya rencana tersebut urung dilaksanakan karena keterbatasan anggaran.
Nurul Hayat berkomitmen membantu pembangunan tempat wudlu di Mushola Al Falah. Alhamdulillah dukungan dari sahabat sejuk untuk program ini, mengalir begitu deras. Saat tulisan ini dibuat, telah terkumpul dana sejumlah tujuh juta rupiah dari kurang lebih 120 sahabat sejuk Nurul Hayat.
Giat di Mushola Al Falah telah dilakukan. Beberapa giat yang telah kami lakukan antara lain membuat sekat batas antara toilet dan tempat wudlu. Sehingga jamaah tak hanya bisa berwudlu di mushola tapi juga bisa memanfaatkan toiletnya.
Giat berikutnya adalah memasang keramik di lantai dan dinding tempat wudlu, agar lebih awet dan lebih mudah untuk perawatannya. Tempat wudlu ini sendiri memiliki 3 kran air. Ditambah satu kran air yang ada di dalam toilet.
Nurul Hayat juga memasang pompa air serta tandon agar air dari sumur yang ada di sebelah selatan mushola bisa mengalir lancar memenuhi kebutuhan air wudlu maupun air untuk toilet.
Alhamdulillah, warga di sekitar Mushola Al Falah sangat bahagia dengan hadirnya tempat wudlu ini. Apalagi mushola ini kini juga sudah dilengkapi dengan keberadaan toilet. Kami mewakili takmir dan para jamaah mengucapkan beribu terima kasih kepada sahabat-sahabat semua. Semoga kebaikan dan jariyah sahabat sekalian dibalas berlipat-lipat oleh Allah ta’ala. Aamiin ya Rabbal Alamiin.
Bahagia melihat orang lain bahagia. Apalagi jika yang dibahagiakan adalah para santri pondok pesantren. Ditambah lagi dilakukan pada bulan Ramadhan yang mulia.
Nurul Hayat bersama Rabbani membahagiakan para santri, khususnya santriwati dengan memberi kado spesial bagi mereka yaitu kerudung Rabbani yang sudah teruji baik kualitasnya dan nyaman dipakai.
Program ini diperuntukkan para santriwati pondok pesantren yang ada di Kota semarang dan sekitarnya. Alhamdulillah, update terkini, Nurul Hayat dan Rabbani sudah menyalurkan 10 kerudung untuk santriwati penghafal Al Quran di Asrama Tahfidz Nurul Hayat Semarang (12/05). Insya Allah kerudung-kerudung tersebut sangat bermanfaat untuk dipakai keseharian para santri.
Terima kasih kami ucapkan kepada Sahabat Sejuk yang turut berpartisipasi dalam program ini. Semoga apa yang telah Sahabat Sejuk berikan, menjadi amal yang pahalanya terus mengalir. Aamiin ya Rabbal Alamiin.
Darul Ittihad merupakan sebuah Pesantren Yatim dan Dhuafa yang berada di Desa Bader, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Pesantren ini sebenarnya memiliki ratusan santri. Namun karena keterbatasan, dari ratusan itu hanya 20-an santri saja yang mampu diasuh di rumah pengasuh pondok. Sementara lainnya, dititipkan ke berbagai pondok yang berada di wilayah Madiun.
Saat ini, pengasuh pondok berniat membangun Pondok Pesantren Al Ittihad untuk mengatasi keterbatasan yang ada. Niat tersebut dimulai dengan pembebasan tanah wakaf yang prosesnya sudah hampir selesai. Pembebasan tanah ini sendiri didapat dengan galang dana dan swadaya masyarakat.
Sebagai awal pembangunan Pondok Darul Ittihad, pengasuh pondok bekerjasama dengan Laznas Nurul Hayat berikhtiar membangun sebuah masjid.
Mohon doa dan dukungan Sahabat Sejuk Nurul Hayat, semoga pembangunan masjid di Pondok Darul Ittihad berjalan dengan lancar, sehingga bisa segera digunakan oleh para santri.
Jariyah pembangunan masjid – Alhamdulillah, Laznas Nurul Hayat Madiun terus bergerak menebar kemanfaatan. Kali ini, Laznas Nurul Hayat Madiun menebar kemanfaatan dengan membantu pembangunan Masjid Al Hidayah yang berada di Desa Klampisan, Ngawi, Jawa Timur.
Pembangunan Masjid Al Hidayah ini merupakan pengembangan dari Masjid yang berada di Dusun Klampisan. Masjid yang ada di dusun ini sudah tak muat lagi menampung jamaah. Sehingga masyarakat memiliki keinginan untuk membangun sebuah masjid lagi agar bisa menampung jamaah yang berasal dari 5 RT yang ada di sekitar masjid.
Rencana pembangunan Masjid Al Hidayah ini, sebenarnya sudah ada sejak dua tahun lalu. Namun rencana tersebut tertunda karena terkendala ketersediaan dana dan pandemi Covid 19. Pembangunan masjid ini baru bisa dimulai bulan Februari 2022 dengan dana swadaya masyarakat.
Laznas Nurul Hayat Madiun mengajak Sahabat Sejuk Nurul Hayat untuk bersama-sama meraih jariyah dari pembangunan Masjid Al Hidayah. Alhamdulillah Sahabat Sejuk pun antusias membantu proses pembangunan masjid ini. Tak terasa, dalam waktu yang relatif singkat, sudah terkumpul dana sekitar dua juta rupiah per April 2022 ini.
Kami mewakili panitia pembangunan Masjid Al Hidayah mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Sahabat Sejuk yang telah bergabung dalam program jariyah pembangunan Masjid Al Hidayah ini. Kami mendoakan semoga apa yang Sahabat Sejuk berikan, menjadi jariyah yang terus mengalir dan mendapat sebaik-baik balasan dari Allah ta’ala. Aamiin ya Rabbal Alamiin.
Tak lupa kami juga mohon doa dan dukungan dari Sahabat Sejuk semua, agar proses pembangunan Masjid Al Hidayah berjalan lancar sehingga bisa segera dipergunakan oleh warga setempat.
Zakat Fitri atau yang lazim disebut zakat fitrah, sudah jamak diketahui sebagai penutup rangkaian ibadah bulan Ramadhan. Bisa jadi, sudah banyak pembahasan seputar hal ini yang tersuguh untuk kaum muslimin. Namun, tidak ada salahnya jika diulas kembali dengan dilengkapi dalil-dalilnya.
Telah menjadi kewajiban atas kaum Muslimin untuk mengetahui hukum-hukum seputar zakat fitrah. Ini dikarenakan Allah subhanahu wa ta’ala mensyariatkan agar mereka menunaikannya usai melakukan kewajiban puasa Ramadhan. Tanpa mempelajari hukum-hukumnya, maka pelaksanaan syariat ini tidak akan sempurna. Sebaliknya, dengan mempelajarinya, akan sempurna realisasi dari syariat tersebut.
Hikmah Zakat Fitrah
Dari Ibnu Abbas radhiallahu anhuma, ia berkata,
“Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitrah sebagai penyuci bagi orang yang berpuasa dari perbuatan yang sia-sia dan kata-kata kotor serta sebagai pemberian makanan untuk orang orang miskin” (Hasan, HR. Abu Dawud, “Kitabul Zakat”, “Bab Zakatul Fitr”, [17] no. 1609; Ibnu Majah [2/395] “Kitabuz Zakat”, “Bab Shadaqah Fitri” [21] no. 1827; dinilai hasan Syaikh al-Albani dalam Shahih Sunan Abu Dawud)
Mengapa disebut Zakat Fitrah?
Sebutan yang populer di kalangan masyarakat kita adalah zakat fitrah. Mengapa demikian? Karena maksud dari zakat ini adalah zakat jiwa, diambil dari kata fitrah, yaitu asal-usul penciptaan jiwa (manusia) sehingga wajib atas setiap jiwa. (Fathul Bari, 3/367). Semakna dengan itu, Ahmad bin Muhammad al-Fayyumi menjelaskan bahwa ucapan para ulama “wajib fitrah” maksudnya wajib zakat fitrah. (al-Mishbahul Munir, 476)
Namun, yang lebih populer di kalangan para ulama—wallahu a’lam—disebut zakat fithri زكاة الفطر atau shadaqah fithri صدقة الفطر. Kata “fithri” di sini kembali kepada makna berbuka dari puasa Ramadhan. Sebab, kewajiban zakat tersebut ada setelah selesai menunaikan puasa bulan Ramadhan. Sebagian ulama, seperti Ibnu Hajar al-’Asqalani, menerangkan bahwa sebutan yang kedua ini lebih jelas jika merujuk pada sebab musababnya dan pada sebagian penyebutannya dalam sebagian riwayat. (Lihat Fathul Bari, 3/367)
Pendapat yang terkuat, zakat fitrah hukumnya wajib. Ini merupakan pendapat jumhur ulama. Di antara mereka adalah Abul Aliyah, Atha, dan Ibnu Sirin, sebagaimana disebutkan oleh Imam al-Bukhari. Bahkan, Ibnul Mundzir telah menukil ijmak atas wajibnya zakat fitrah. Walaupun tidak benar jika dikatakan ijmak, penukilan ini cukup menunjukkan bahwa mayoritas para ulama berpandangan wajibnya zakat fitrah.
Dasar mereka adalah hadits dari Ibnu Umar radhiallahu anhuma, ia mengatakan, “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memfardukan zakat fitri satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum atas budak sahaya maupun orang merdeka, laki-laki maupun wanita, kecil maupun besar, dari kaum muslimin. Nabi memerintahkan untuk ditunaikan sebelum keluarnya orang-orang menuju shalat (Id).” (Shahih, HR. al-Bukhari, “Kitabuz Zakat”, “Bab Fardhu Shadaqatul Fithri” [3/367, no. 1503] dan ini lafaznya. Hadits ini diriwayatkan juga oleh Muslim)
Siapa yang wajib berzakat fitrah?
Nabi shallallahu alaihi wa sallam telah menerangkan dalam hadits sebelumnya bahwa kewajiban tersebut dikenakan atas semua orang, besar ataupun kecil, laki-laki ataupun perempuan, dan orang merdeka ataupun budak hamba sahaya. Akan tetapi, untuk anak kecil diwakili oleh walinya dalam mengeluarkan zakat.
Ibnu Hajar mengatakan, “Yang tampak dari hadits itu bahwa kewajiban zakat dikenakan atas anak kecil. Namun, perintah tersebut tertuju kepada walinya. Dengan demikian, kewajiban tersebut ditunaikan dari harta anak kecil tersebut. Jika tidak punya, zakat anak kecil menjadi kewajiban yang memberinya nafkah. Ini merupakan pendapat jumhur ulama.” (al-Fath, 3/369; lihat at-Tamhid, 14/326—328, 335—336)
Apakah selain muslim juga terkena Kewajiban Zakat?
Sebagai contoh, seorang anak yang kafir; apakah ayahnya (yang muslim) berkewajiban mengeluarkan zakatnya?Jawabnya, tidak. Sebab, Nabi shallallahu alaihi wa sallam memberikan catatan di akhir hadits bahwa kewajiban itu berlaku bagi من المسلمين “dari kalangan muslimin”. Ada pula yang berpendapat tetap dikeluarkan zakatnya. Namun, pendapat tersebut tidak kuat karena tidak sesuai dengan lahiriah hadits Nabi di atas.
Alhamdulillah, beberapa waktu yang lalu telah terselenggara pelatihan menulis Al Quran Nurul Hayat Malang. Acara ini terlaksana berkat sinergi Nurul Hayat Malang dan Syammil Quran. Sinergi dalam hal ini adalah terkait pelaksanaan pelatihan menulis Al Quran.
Sebanyak 50 paket Al Quran tulis terdistribusikan untuk para guru ngaji yang berada di Malang Selatan. Tepatnya berada di daerah minoritas Muslim, Desa Sitiarjo. Tidak hanya mendapatkan Al Quran tulis, para guru ngaji juga mendapatkan pelatihan secara spiritual. Mulai dari menata hati, menata niat, dan bertekad istiqomah untuk belajar hal baru, yaitu menulis Al Quran.
Kegiatan pelatihan menulis Al Quran ini dilaksanakan di Aula Pesantren Cinta Al Quran yang diasuh oleh ustadz Deden Jaenal Abidin. Waktu penyelenggaraan pada tanggal 1 April 2022, sekaligus untuk menyambut bulan suci Ramadhan.
Besar harapan Nurul Hayat Malang, semoga pelatihan ini menjadi langkah awal untuk lebih meningkatkan kualitas cinta kepada Al Quran melalui menulis. Khususnya kepada para guru ngaji binaan Nurul Hayat Malang. Terima kasih kami sampaikan kepada Ustadzah Yenik Wahyu Lestari selaku pemateri kegiatan ini. Karena perjuangan beliau akan selalu menjadi jariyah dakwah di Malang Selatan.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada seluruh Sahabat Sejuk Nurul Hayat, yang selama ini terus membersamai kami dalam memberikan kemanfaatan kepada para guru ngaji. Semoga apa yang telah Sahabat Sejuk berikan, mendapatkan sebaik-baik balasan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Aamiin ya Rabbal Alamiin..
Implementasi Al-Qur’an Akhlak Rasullulah – “Orang non-islam tidak membaca al-Qur’an dan hadits, yang mereka baca dalah tingkah laku kita, maka jadilah cerminan islam yang baik.” Sebuah quotes atau statement dari Khabib Nurmagomedov, seorang fighter UFC yang pernah bertarung dan menanag melawan cannor Mc Gregor yang sebelumnya sempat mengejek agama islam yang dianutnya.
Menyikapi fanatisme berlebihan dalam beragama dengan cara menyerang, menhina, mengejek, menyalahkam agama laina dalah sesuatu yang tak bisa di benarkan dengan alasan apapun, menyadari bahwa nama lain dari Agama adalah Kepercayaan atau Keyakinan yang tak bisa di paksakan dimana kita seharusnya saling menghargai pilihan orang lain. Beragama dengan baik, sudah sepatutnya kita belajar untuk mencontoh Tauladan kita, Nabi Muhammad SAW, bahwasanya dalam mengajarkan dan menyebarkan ajaran Agama Islam tidak dengan kekerasan juga tidak dengan membenci orang laiin,
Dalam suatu riwayat di kisahkan sebuah cerita tentang Rasulullah SAW dengan seorang pengemis Yahudi buta, di sudut pasar kota Madinah ada seorang pengemis buta yang selalu berbicara menghina dan menghujat Muhammad SAW, menyerukan agar orang-orang tidak percaya dan menjauhi Muhammad SAW dengan dalih karena ia adalah seorang pembohong, dan penyihir yang akan mempengaruhi orang-orang.
Namun demikian, ketika Rasulullah mengetahui tentang pengemis buta itu, bukan nya marah tapi sebalik nya, Rasulullah justru senantiasa mendatangi pengemis buta yang selalu menghina dan mencaci nya itu, membawakan makanan bahkan sampai menyuapi si pengemis buta Yahudi itu dengan penuh kasih sayang, tanpa sepatah kata pun Rasulullah dengan begitu sabar nya terus menyuapi pengemis meskipun si pengemis itu tak henti-henti nya menjelek-jelek kan Nama Muhammad SAW tepat di hadapan orang nya.
Ketika Rasulullah SAW wafat, Khalifah Abu Bakar mencoba untuk melakukan apa yang sering di lakukan oleh Rasulullah SAW kepada pengemis buta itu, namun ketika Abu Bakar mendatangi dan hendak memberikan makanan, tak lama pengemis buta itu menyadari bahwa yang datang berbeda dengan orang yang selalu menyuapi nya itu, lantas pengemis buta itu pun sontak berkata ” Siapa kau ini ?” orang yang selalu membawakan makanan untuk ku tangan nya lebih lembut dan selalu menyuapi ku”
Tak kuat menahan air mata nya, Abu Bakar pun larut dalam tangisan nya seraya berkata “Orang mulia yang anda maksud itu telah wafat, beliau adalah Rasulullah Muhammad SAW”, betapa terkejutnya pengemis buta itu mendengar apa yang di katakan oleh Sayidina Abu Bakar, orang yang selama ini ia hujat, ia hina, dan ia jelek-jelek an nama nya adalah orang yang telah memperlakukan nya dengan sangat baik, menyuapi nya dengan penuh kasih sayang tanpa rasa benci dan marah sedikit pun atas hinaan dan cacian pengemis buta Yahudi itu kepada beliau.
Menangis sejadi-jadi nya, sebuah tangisan rasa bersalah yang begitu dalam, hingga hati nya pun tersentuh oleh betapa mulia nya Akhlak Rasulullah SAW bersamaan dengan pintu hidayah yang terbuka akhir nya pengemis Yahudi buta itu mengucapkan dua kalimat Syahadat dan memeluk Agama Islam.
Begitu banyak kisah kemuliaan Rasulullah SAW yang sudah sepatut nya di jadikan tauladan bagi kita sebagai umat nya, menjadi sebuah bukti bahwa ajaran Agama Islam bisa di terima adalah karena kemuliaan Akhlak Rasulullah SAW yang mampu menggetarkan hati siapa pun yang merasakan kebaikan nya, seperti itu lah adanya tatkala Akhlak dan suri tauladan baginda Rasulullah sebagai Implementasi dari Al-Qur’an.
Melihat realita saat ini tah hanya sedikit orang-orang yang belajar dari media sosial,
tanpa ada nya standar atau filter dalam menangkap sebuah informasi, sangat mudah sekali mem framing masyarakat ke dalam hal yang justru kurang baik, seperti menumbuhkan sikap fanatisme, saling membenci, tidak menghargai pilihan orang lain, yang seakan semakin jauh dari tenggang rasa atau toleransi yang selalu di contoh kan oleh Rasulullah SAW.
Dengan tulisan ini, mari kita sama-sama merenungkan kembali sikap kita terhadap kehidupan beragama, bahwa Rasulullah SAW di utus untuk menyempurnakan Akhlak manusia, pun juga sebaik-baik nya manusia adalah yang bermanfa’at bagi orang lain. Esensi dari berAgama adalah menjadikan penganutnya menjadi manusia yang baik, hargai keyakinan orang lain, perkuat sikap toleransi, jauhkan diri kita dari sikap saling membenci, saling mengasihi antar sesama, ingatlah selalu bahwa “Bukan apa Agama mu ? tapi Apa yang kau lakukan dengan Agama mu ?”, maka hasil dari berAgama adalah dengan menjadi manusia yang baik.
KANTOR PUSAT
Perum IKIP Gunung Anyar Blok B-48 Surabaya (Maps)
cs@nurulhayat.org
Platform donasi Yayasan Nurul Hayat, klik aja zakatkita.org