Kediri, 12 Agustus 2025 — Suasana Desa Pule, Kecamatan Ngandat, Kabupaten Kediri, hari ini terasa istimewa. Para petani binaan Laznas Nurul Hayat bersama tokoh pemberdayaan setempat merayakan panen perdana melon premium hidroponik. Sebanyak 3.000 tanaman berhasil dipanen dengan total produksi lebih dari 2 ton.
Panen ini merupakan buah kerja keras Pak Nur dan Pak Sugeng, yang dibimbing langsung oleh Pak Nanda, Local Hero sekaligus penggerak masyarakat dalam mengenal dan mengembangkan budidaya melon hidroponik. Melalui pendampingan intensif, para petani tidak hanya mempelajari teknik bercocok tanam, tetapi juga dibekali wawasan bisnis—mulai dari perhitungan modal, strategi pemasaran, hingga rencana keberlanjutan usaha.
“Kami ingin program ini bukan sekadar memberi bantuan, tapi membentuk kemandirian. Hasil panen ini sebagian akan diputar kembali sebagai modal, bahkan ditabung untuk membangun greenhouse baru dan merekrut penerima manfaat berikutnya,” ujar Pak Kholaf, Direktur Laznas Nurul Hayat.
Jenis melon yang dipanen adalah Melon Legita dan Kuning Apolo, dua varietas melon premium dengan rasa manis, tekstur renyah, dan aroma khas. Dengan harga jual Rp25.000 per kilogram, hasil panen ini dipasarkan ke Palembang, Bali, bahkan diekspor ke luar negeri.
Program pemberdayaan ini memiliki dua tujuan utama:
-
Meningkatkan kemandirian dan pendapatan keluarga yang sebelumnya tidak menentu.
-
Mendorong keberlanjutan bisnis pertanian, sehingga membuka lapangan kerja baru bagi warga desa.
Laznas Nurul Hayat berharap, kesuksesan ini menjadi pijakan untuk mengembangkan Desa Pule sebagai desa wisata pertanian, yang memberikan manfaat ekonomi bagi warga sekaligus menjadi kebanggaan daerah.
“Semoga ini menjadi langkah awal bagi Desa Pule untuk semakin maju, masyarakatnya sejahtera, dan desanya dikenal luas sebagai pusat melon premium Indonesia,” ungkap perwakilan Laznas Nurul Hayat.