Di Kampung Samin, Dukuh Jipang, Desa Margomulyo, Kecamatan Margomulyo, ada sebuah mushola berbahan kayu yang usianya sudah puluhan tahun.
Karena keterbatasan ekonomi—warganya rata-rata petani dan buruh—dan masyarakatnya masih awam serta masih minim pengetahuan tentang agama, mushola itu urung dipugar. Bangunannya masih sama sejak tahun 1990.
Hati ini terenyuh melihat hampir seluruh sudut mushola. Mulai dari dinding, alas dan beberapa tiang sudah lapuk dan keropos. Jika siang hari sinar matahari menerobos melalui dinding yang bolong, sementara saat malam hari, udara masuk dari dinding samping dan bawah kayu yang sudah tak utuh itu.
Nurul Hayat bersilaturahim, sekaligus menguatkan perjuangan Pak Dasar, imam shalat sekaligus pejuang yang ada di kampung Samin sejak awal mula Mushola Al-Ikhlas tersebut berdiri. Sebenarnya keinginan untuk renovasi itu sudah ada, tapi tak berani memulai karena minimnya biaya.
Alasan mendesak untuk dibangun. Pertama, mushola ini sudah sejak tahun 1990 belum direnovasi. Kedua, takut kalau tiang penyangganya yang sudah lapuk tak kuat menahan bangunan. Ketiga, mushola yang sangat kecil ini sudah tak bisa menampung jamaah, khususnya kalau shalat tarawih.
Di sinilah menjadi kesempatan kita semua untuk turut bagian beramal jariyah, mewujudkan Musholla Al-Ikhlas yang lebih nyaman untuk shalat berjamaah, di atas bumi Allah yang telah diwakafkan.
Kondisi terkini, sementara mushola Al-Ikhlas belum mulai dibangun karena dana belum mencukupi. Ramadhan sudah semakin dekat. Dibutuhkan segera donasi untuk pembangunan mushola ini. Sahabat sejuk Nurul Hayat, mari gotong royong bantu pembenahan musholla Kampung Samin.
