Darul Ittihad merupakan sebuah Pesantren Yatim dan Dhuafa yang berada di Desa Bader, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Pesantren ini sebenarnya memiliki ratusan santri. Namun karena keterbatasan, dari ratusan itu hanya 20-an santri saja yang mampu diasuh di rumah pengasuh pondok. Sementara lainnya, dititipkan ke berbagai pondok yang berada di wilayah Madiun.
Saat ini, pengasuh pondok berniat membangun Pondok Pesantren Al Ittihad untuk mengatasi keterbatasan yang ada. Niat tersebut dimulai dengan pembebasan tanah wakaf yang prosesnya sudah hampir selesai. Pembebasan tanah ini sendiri didapat dengan galang dana dan swadaya masyarakat.
Sebagai awal pembangunan Pondok Darul Ittihad, pengasuh pondok bekerjasama dengan Laznas Nurul Hayat berikhtiar membangun sebuah masjid.
Mohon doa dan dukungan Sahabat Sejuk Nurul Hayat, semoga pembangunan masjid di Pondok Darul Ittihad berjalan dengan lancar, sehingga bisa segera digunakan oleh para santri.
Hasna Soraya berusia 6 tahun. Ia adalah anak ketiga dari tiga bersaudara. Ayahnya bernama Pak Hasan. Sehari-hari Pak Hasan mencari nafkah dengan menjadi seorang penjual papeda keliling. Ibunda Hasna bernama Bu Dewi. Beliau adalah seorang buruh cuci yang kehidupan sehari-harinya sangat minim pemasukan, apalagi semenjak pandemi.
Hasna kini tengah diuji sakit. Sakit yang dialaminya, berawal pada tahun 2021 lalu. Saat sedang bermain Hasna terjatuh. Satu pekan setelah jatuh, ia mengalami lumpuh. Seiring berjalannya waktu, tepatnya delapan bulan kemudian, alhamdulillah Hasna sembuh, meskipun kondisinya belum 100 %. Namun empat bulan lalu, kejadian yang dialami Hasna terjadi lagi. Saat sedang bermain, ia kembali terjatuh. Sakit lumpuh yang ia alami sebelumnya, kambuh. Kali ini lebih parah dari yang sebelumnya.
Hasna kemudian dibawa ke rumah sakit. Hasil diagnosa dokter, ia terkena penyakit miningitis. Ia dirawat selama delapan hari di RS Umum Ngawi. Biaya pengobatan selama delapan hari mencapai hampir 10 juta rupiah. Hasna belum punya BPJS. Saat ini BPJS-nya masih dalam proses. Untuk memenuhi kebutuhan biaya berobat, kedua orangtua Hasna, berhutang kepada tetangga dan orang yang dikenal.
Melihat apa yang dialami oleh Hasna, Laznas Nurul Hayat Madiun bergerak menyalurkan bantuan. Alhamdulillah, bantuan biaya berobat tahap pertama untuk Hasna telah disalurkan. Saat ini Hasna masih dalam proses pengobatan secara intens dengan salah satu dokter di Ngawi. Mohon doanya semoga Hasna bisa segera berlanjut pengobatan syaraf ke Solo dan bisa segera sehat kembali.
Jariyah pembangunan masjid – Alhamdulillah, Laznas Nurul Hayat Madiun terus bergerak menebar kemanfaatan. Kali ini, Laznas Nurul Hayat Madiun menebar kemanfaatan dengan membantu pembangunan Masjid Al Hidayah yang berada di Desa Klampisan, Ngawi, Jawa Timur.
Pembangunan Masjid Al Hidayah ini merupakan pengembangan dari Masjid yang berada di Dusun Klampisan. Masjid yang ada di dusun ini sudah tak muat lagi menampung jamaah. Sehingga masyarakat memiliki keinginan untuk membangun sebuah masjid lagi agar bisa menampung jamaah yang berasal dari 5 RT yang ada di sekitar masjid.
Rencana pembangunan Masjid Al Hidayah ini, sebenarnya sudah ada sejak dua tahun lalu. Namun rencana tersebut tertunda karena terkendala ketersediaan dana dan pandemi Covid 19. Pembangunan masjid ini baru bisa dimulai bulan Februari 2022 dengan dana swadaya masyarakat.
Laznas Nurul Hayat Madiun mengajak Sahabat Sejuk Nurul Hayat untuk bersama-sama meraih jariyah dari pembangunan Masjid Al Hidayah. Alhamdulillah Sahabat Sejuk pun antusias membantu proses pembangunan masjid ini. Tak terasa, dalam waktu yang relatif singkat, sudah terkumpul dana sekitar dua juta rupiah per April 2022 ini.
Kami mewakili panitia pembangunan Masjid Al Hidayah mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Sahabat Sejuk yang telah bergabung dalam program jariyah pembangunan Masjid Al Hidayah ini. Kami mendoakan semoga apa yang Sahabat Sejuk berikan, menjadi jariyah yang terus mengalir dan mendapat sebaik-baik balasan dari Allah ta’ala. Aamiin ya Rabbal Alamiin.
Tak lupa kami juga mohon doa dan dukungan dari Sahabat Sejuk semua, agar proses pembangunan Masjid Al Hidayah berjalan lancar sehingga bisa segera dipergunakan oleh warga setempat.
Penghafal Al Quran adalah insan yang istimewa. Mereka termasuk golongan hamba terbaik yang memiliki banyak sekali keutamaan. Tak heran saat ini banyak sekali anak-anak dan orang tua yang ingin anak mereka menjadi penghafal Al Quran. Tak jarang, demi bisa menghafal Al Quran, mereka rela berpisah jarak dari keluarga, dan tinggal di pondok pesantren sampai proses menghafal mereka selesai.
Di pondok pesantren, anak-anak dididik dengan semaksimal mungkin untuk bisa menghafal Al Quran. Namun terkadang, usaha untuk melahirkan penghafal-penghafal Al Quran tersebut harus menemui kendala. Salah satunya adalah kendala fasilitas. Ya, tak jarang kita jumpai, pondok pesantren yang memiliki kondisi terbatas. Salah satunya adalah Pondok Pesantren Al Ikhlas yang berada di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Di pondok pesantren ini, 100% santrinya adalah anak yatim dan dhuafa, jadi para santri mendapatkan pendidikan di pondok ini secara gratis.
Seperti yang telah disebutkan di atas, Pondok Pesantren Al Ikhlas memiliki kondisi yang terbatas. Sebanyak 100 santri dan santriwati penghafal Al Quran belajar dengan kondisi apa adanya. Di ruang kelas hanya ada papan tulis dan meja-kursi guru. Sehingga dalam proses belajar-mengajar, para santri duduk di lantai tanpa alas.
Melihat kondisi yang terjadi di Pondok Pesantren Al Ikhlas, Laznas Nurul Hayat dengan dukungan Sahabat Sejuk bergerak untuk menyediakan bangku bagi para santri penghafal Al Quran. Alhamdulillah, saat ini bangku untuk para santri sedang dalam proses pengerjaan oleh para tukang. Semoga bangku-bangku tersebut bisa segera selesai dan bisa dimanfaatkan oleh para santri tahfidz pondok pesantren Al Ikhlas, Magetan.
Ibu Sutik. Begitulah beliau akrab dipanggil. Sehari-hari beliau beraktivitas sebagai ibu rumah tangga. Beliau memiliki keterbatasan. Kaki kirinya harus diamputasi, karena luka diabetes yang semakin menjalar.
Pasca proses amputasi, seorang tetangga berbaik hati membantu beliau membuatkan kaki palsu. Kaki palsu dari tetangganya inilah yang menemani hari-hari beliau selama ini. Namun kini, setelah 3 tahun, kaki palsu itu sudah rusak. Telapaknya lepas. Hampir 6 bulan ini diikat dengan ban bekas, agar tetap bisa digunakan. Namun meski sudah diakali sedemikian rupa, tetap saja kaki palsu itu tak bisa sepeti sedia kala. Baru dipakai berjalan beberapa meter saja, telapaknya sudah lepas lagi.
Alhamdulillah, dengan bantuan dari Sahabat Sejuk Nurul Hayat, Bu Sutik kini telah memiliki kaki palsu baru, seperti yang beliau inginkan. Kaki palsu baru tersebut, insyaAllah lebih nyaman dan lebih ringan. Semoga kaki palsu baru ini, akan memudahkan Ibu Sutik dalam menjalani aktivitas keseharian beliau.
Kami mewakili Ibu Sutik dan keluarga, mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Sahabat Sejuk Nurul Hayat atas apa yang telah disampaikan untuk Ibu Sutik. Semoga menjadi amal terbaik dan mendapat sebaik-baik balasan dari Allah ta’ala. Aamiin ya Rabbal Alamiin..
Sejumlah anak, dipandu gurunya, terdengar menyanyikan lagu Balonku Ada Lima dengan riang gembira. Mereka bernyanyi di dalam ruangan yang temboknya masih terlihat batu bata putihnya. Tanpa meja dan kursi belajar.
Anak-anak tersebut, adalah santri TK Pesantren Sabilul Muttaqien, Pulau Sadulang Sumenep. Dan ruangan sederhana yang mereka tempati untuk bernyanyi itu, adalah ruangan sementara untuk “mengungsi”.
Anak-anak tersebut awalnya belajar di aula serbaguna. Sebuah aula yang jika pagi digunakan belajar oleh anak-anak TK dan siang sampai sore digunakan untuk kegiatan mengaji. Pada akhir Februari lalu terjadi angin puting beliung yang menerjang Pulau Sadulang. Akibat angin puting beliung itu, sejumlah bangunan rusak. Termasuk salah satunya adalah aula serbaguna tersebut. Aula tempat belajar anak-anak TK Pesantren Sabilul Muttaqien itu mengalami kerusakan cukup parah. Sebagian atapnya roboh. Sehingga rawan bila digunakan proses belajar mengajar. Oleh karena itu mereka mengungsi. Hingga pertengahan Maret belum ada renovasi karena keterbatasan dana.
Melihat hal ini, Laznas Nurul Hayat bergerak cepat memberikan bantuan untuk renovasi. Alhamdulillah renovasi aula Pesantren Sabilul Muttaqien telah berjalan. Bagian-bagian yang rusak mulai diperbaiki. Kusen-kusen bangunan sudah dipasang dengan yang baru. Pembuatan tembok juga hampir rampung.
“Mohon maaf mas, renovasi berjalan lambat di luar perkiraan kami,” terang Mas Syamsul salah satu relawan kami. Beliau sebenarnya tinggal di Pulau Kangean. Sekarang tinggal sementara di Pulau Sadulang untuk mengawal proses renovasi ini. Sebagian bahan material harus dipesan dan didatangkan dari luar pulau. Sehingga pengerjaan menunggu kedatangan material datang.
Semoga renovasi bisa selesai di pertengahan Mei 2022. Sehingga bisa digunakan oleh para santri untuk beraktivitas. Terima kasih Sahabat Sejuk Nurul Hayat atas donasi yang diberikan. Semoga mendapatkan sebaik-baik balasan dari Allah ta’ala. Aamiin ya Rabbal Alamiin..
Gempa Pasaman – Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Gempa dengan magnitudo 6,2 mengguncang wilayah Sumatera Barat pada Jumat, 25 Februari 2022 lalu. Gempa yang terjadi pada pukul 08.39 WIB ini, menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tidak berpotensi tsunami.
Meski tidak berpotensi tsunami, gempa Pasaman ini cukup banyak menimbulkan korban. Disebutkan, 11 orang meninggal dunia, 43 orang mengalami luka berat, 346 orang mengalami luka ringan, dan 13.000 orang harus mengungsi. Tak hanya menimbulkan korba jiwa, gempa ini juga menyebabkan kerusakan rumah warga. Data BPBD menyebutkan sebanyak 528 rumah rusak berat, 512 rumah rusak sedang, dan 1160 rusak ringan.
Merespon gempa ini, tim SIGAB Nurul Hayat, bergerak cepat melaksanakan giat kemanfaatan. Beberapa giat kemanfaatan yang telah dilakukan antara lain melakukan assessment dan mengirimkan bantuan berupa logistik dan selimut. Selain memberikan bantuan-bantuan tersebut, Laznas Nurul Hayat juga memberikan bantuan huntara (hunian sementara) bagi masyarakat yang terdampak gempa Sumatera Barat.
Untuk bantuan huntara ini, tim SIGAB Nurul Hayat melakukan assessment dan validasi data rumah rusak yang belum mendapat bantuan di Desa Malampah. Tim berdiskusi dengan Kepala Desa dan mendapati data bahwa di desa tersebut terdapat sebanyak 17 rumah yang belum mendapat bantuan. Dari 17 rumah tersebut, yang masuk kriteria penerima bantuan huntara dari Nurul Hayat sebanyak 8 rumah. Tentunya 8 rumah tersebut adalah yang benar-benar berhak menerima bantuan, yaitu rumah yang ditempati janda tua, hingga balita yang ditinggal wafat oleh ayahnya.
Sebelum proses pembangunan dimulai, tim SIGAB Nurul Hayat melakukan diskusi dengan para penerima manfaat. Diskusi ini terkait model rumah, proses pembuatan yang dikerjakan secara gotong royong, hingga menentukan urutan rumah siapa yang dibangun terlebih dahulu. Tak lama setelah kesepakatan tercapai. Proses pembangunan pun dimulai. Diawali dengan mencari material bangunan hingga proses distribusi bahan bangunan ke Pos Nurul Hayat.
Setelah material terdistribusi. Tim dengan warga kembali berdiskusi untuk menentukan sistem pembangunan. Awalnya disepakati sistem pembangunan menggunakan satu tukang dan dibantu para penerima manfaat. Namun karena diperkirakan akan memakan waktu, para penerima manfaat mengusulkan mereka menyediakan tukangnya sendiri. “Kami semua sepakat menanggung ongkos tukangnya, tanpa mengurangi gotong royong,” kata koordinator penerima manfaat. “Nurul Hayat sudah sangat banyak membantu. Ini merupakan bentuk terima kasih kami kepada Nurul Hayat,” imbuh penerima manfaat lainnya.
Info terkini dari proses pembangunan huntara, alhamdulillah update pembangunan disampaikan setiap dua hari sekali. Penerima manfaat mengirimkan foto bangunan yang sudah selesai dipondasi. Ada juga yang mengirimkan foto bangunan yang sudah berdiri beserta rangkanya. Ada pula yang baru membersihkan lahan, karena terbatas untuk membayar tukang. Alhamdulillah yang mengalami kendala ini dapat suntikan semangat dari rekan-rekannya. Juga mendapat bantuan tenaga dari penerima manfaat yang lain.
Harapannya, huntara ini sudah bisa ditempati sebelum Idul Fitri. Sehingga di hari istimewa tersebut, menjadi lebih lengkap kebahagiaan mereka.
Terima kasih Sahabat Sejuk Nurul Hayat atas bantuan yang diberikan. Semoga apa yang Sahabat Sejuk berikan, membawa keberkahan. Aamiiin ya Rabbal Alamiin..
Namanya Intan. Usianya 16 tahun. Di usianya yang masih sangat muda tersebut, Intan harus menerima kenyataan yang berat. Ia harus ikhlas rahimnya diangkat. Karena ada parasit yang tumbuh dan menyedot sel darah merah.
Awalnya, Intan tidak bisa haid/menstruasi. Berjalan hampir sampai satu tahun, tidak ada kecurigaan. Karena beberapa kali memang siklusnya tidak menentu. Tepat satu tahun tidak mengalami haid, Intan mengalami sakit perut yang luar biasa. Ia jadi tak nafsu makan. Wajahnya pucat dan berat badannya semakin turun.
Keluarga membawa Intan ke rumah sakit. Diagnosa awal, sakit perutnya karena bakteri di lambung. Namun setelah beberapa waktu, tak kunjung sembuh. Akhirnya pindah rumah sakit. Meminta pemeriksaan lebih lanjut. Ternyata terdeteksi ada benjolan di rahim Intan. Sudah lumayan besar. Harus ada tindakan.
Satu-satunya jalan, harus dilakukan operasi pengangkatan rahim. Keluarga mempertimbangkan betul hal ini. Karena menyangkut masa depan Intan. Pada akhirnya keluarga sepakat untuk mengikuti saran dokter. Demi kebaikan Intan.
Alhamdulillah, proses operasi berjalan lancar. Kini masih fase pemulihan. Pasca operasi 2 tahun lalu. Masih memakai kantong stoma. Untuk buang air besar.
Jika tidak ada halangan, sesuai yang dijadwalkan oleh dokter. InsyaAllah Intan akan segera menjalani operasi lagi. Untuk penutupan bedah perut. Keluarga harus menyiapkan biaya untuk kebutuhan operasi. Untuk transportasi, biaya hidup di rumah sakit, dan segala macam. Terkait persiapan biaya operasi, bukanlah hal mudah bagi keluarga Intan. Ayahnya seorang nelayan kecil dengan pendapatan satu juta rupiah per dua minggu. Itu pun jika tangkapan sedang banyak dan cuaca mendukung.
Informasi terkini yang disampaikan oleh kakak Intan, kondisi Intan saat ini semakin membaik. Intan juga telah selesai menjalani pembersihan salurusan usus. Saatnya kini ia mempersiapkan diri untuk operasi penyambungan usus dengan anus. Lalu penutupan kantong stoma. Agar ia bisa buang air secara normal.
Dokter memberi estimasi waktu dua minggu. Jika tidak ada kendala. Akan segera dihubungi untuk proses operasi. Pihak keluarga terus memberi support. Dukungan mental. Serta finansial untuk kebutuhan operasi dan pemulihan. Terima kasih kepada segenap sahabat sejuk Nurul Hayat. Yang telah menyisihkan rezeki untuk turut membantu pengobatan Intan. Semoga dicatat Allah menjadi amal baik.
Sahabat Sejuk Nurul Hayat, masih ingat dengan adik Bryan? Ya, adik Bryan adalah warga Dusun Sekarputih, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, yang menderita sakit kelainan jantung.
Beberapa waktu yang lalu, Ibu Anik, Ibu kandung adik Bryan, terpaksa berhutang kepada rentenir untuk biaya kebutuhan sehari-hari, untuk kebutuhan kakak Bryan yang masih kelas 2 SMP, dan tentu saja untuk kebutuhan pengobatan Bryan. Saat itu total hutang Ibu Anik kurang lebih sebesar 4,5 juta rupiah. Beliau kesulitan membayar hutang tersebut. Sementara sang rentenir menagih setiap hari. Alhamdulillah, pada 9 Juni 2021 amanah dari Sahabat Sejuk Nurul Hayat untuk menutup hutang pokok dari Ibu Anik ke rentenir telah kami sampaikan.
Laznas Nurul Hayat sendiri, sejak tahun 2018 sudah membantu proses pengobatan adik Bryan. Dan dapat kami kabarkan kepada Sahabat Sejuk semua, perkembangan saat ini, adik Bryan tengah menjalani perawatan di RSUD Jombang. Alhamdulillah, keadaannya sudah mulai membaik. Laznas Nurul Hayat membantu kebutuhan di luar BPJS, seperti biaya transport atau yang lainnya.
Mohon doa Sahabat Sejuk semua, semoga kondisi adik Bryan bisa segera semakin membaik. Satu bulan ini keadaannya drop dan harus dirawat di rumah sakit. InsyaAllah, kami akan terus menyajikan update dari kondisi terkini adik Bryan.
Terima kasih, Sahabat Sejuk atas bantuan yang diberikan. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala membalas dengan sebaik-baik balasan. Aamiin ya Rabbal Alamiin..
Alhamdulillah, beberapa waktu yang lalu telah terselenggara pelatihan menulis Al Quran Nurul Hayat Malang. Acara ini terlaksana berkat sinergi Nurul Hayat Malang dan Syammil Quran. Sinergi dalam hal ini adalah terkait pelaksanaan pelatihan menulis Al Quran.
Sebanyak 50 paket Al Quran tulis terdistribusikan untuk para guru ngaji yang berada di Malang Selatan. Tepatnya berada di daerah minoritas Muslim, Desa Sitiarjo. Tidak hanya mendapatkan Al Quran tulis, para guru ngaji juga mendapatkan pelatihan secara spiritual. Mulai dari menata hati, menata niat, dan bertekad istiqomah untuk belajar hal baru, yaitu menulis Al Quran.
Kegiatan pelatihan menulis Al Quran ini dilaksanakan di Aula Pesantren Cinta Al Quran yang diasuh oleh ustadz Deden Jaenal Abidin. Waktu penyelenggaraan pada tanggal 1 April 2022, sekaligus untuk menyambut bulan suci Ramadhan.
Besar harapan Nurul Hayat Malang, semoga pelatihan ini menjadi langkah awal untuk lebih meningkatkan kualitas cinta kepada Al Quran melalui menulis. Khususnya kepada para guru ngaji binaan Nurul Hayat Malang. Terima kasih kami sampaikan kepada Ustadzah Yenik Wahyu Lestari selaku pemateri kegiatan ini. Karena perjuangan beliau akan selalu menjadi jariyah dakwah di Malang Selatan.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada seluruh Sahabat Sejuk Nurul Hayat, yang selama ini terus membersamai kami dalam memberikan kemanfaatan kepada para guru ngaji. Semoga apa yang telah Sahabat Sejuk berikan, mendapatkan sebaik-baik balasan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Aamiin ya Rabbal Alamiin..
#MenulisAlQuran #NurulHayatMalang_SyammilQuran
KANTOR PUSAT
Perum IKIP Gunung Anyar Blok B-48 Surabaya (Maps)
cs@nurulhayat.org
Platform donasi Yayasan Nurul Hayat, klik aja zakatkita.org