Nurul Hayat Bantu Pembangunan Mushola Nurul Huda

Nurul Hayat Bantu Pembangunan Mushola Nurul Huda

Mushola Nurul Huda yang terletak di Dusun Kalitengah, Desa Babad, Kecamata Kedungadem, Bojonegoro, kondisinya jauh dari kata layak. Mushola ini berdinding sesek bambu yang sudah banyak lubang dan beralas bambu renggang yang ditutup dengan terpal warna biru.

Saat tim Laznas Nurul Hayat ikut berjamaah di mushola tersebut, baru saja melangkahkan kaki ke bagian belakang imam, bunyi “kriyet…kriyet..” langsung terdengar. Membuat hati jadi was-was. Rasanya seperti bangunan tersebut mau ambrol.

Selama beberapa tahun terakhir, warga bertahan dengan kondisi mushola yang biasa mereka gunakan tersebut. Pak Nur Wahid selaku pengurus mushola menyadari kondisi mushola Nurul Huda yang sudah tidak layak. Tapi ia dan warga belum bisa berbuat banyak. Ia dan warga selalu berdoa dan menabung selama beberapa tahun terakhir, agar bisa membangun mushola yang lebih layak dan nyaman.

Alhamdulillah, Laznas Nurul Hayat Bojonegoro dengan dukungan Sahabat Sejuk Nurul Hayat, bergotong royong mewujudkan impian Pak Nur Wahid dan warga Desa Babad lainnya, untuk memiliki mushola yang lebih layak. Saat ini telah bediri dengan kokoh sebuah mushola yang insyaAllah lebih aman dan nyaman.

Pak Nur Wahid dan warga sangat bersyukur mushola yang diimpikan telah terwujud. Kini mereka tak khawatir lagi musholanya ambrol saat digunakan untuk sholat. Semoga dengan berdirinya mushola ini membuat warga semakin semangat beribadah dan menjadi jariyah yang terus mengalir untuk Sahabat Sejuk Nurul Hayat di manapun berada.  Aamiin ya Rabbal Alamiin..

Bantuan Pembangunan MCK untuk MI Nurul Yaqin

Bantuan Pembangunan MCK untuk MI Nurul Yaqin

Alhamdulillah, Laznas Nurul Hayat Jember terus menebar kemanfaatan. Kali ini Laznas Nurul Hayat Jember berbagi kemanfaatan kepada MI Nurul Yaqin.

MI Nurul Yaqin berlokasi di Dusun Karang Kebon, Desa Suci, Kecamatan Panti, Jember, Jawa Timur. Lembaga pendidikan ini, telah berusia hampir 10 tahun. Pengasuhnya bernama Ustadz Farid. Beliau adalah sosok luar biasa yang sangat gigih memperjuangkan sekolah yang berorientasi agama Islam.  Selain itu beliau juga memiliki konsep tata ruangan sekolah yang bagus. Hal ini  dibuktikan dengan adanya taman yang indah di depan ruang kelas, yang dapat menambah semangat belajar.

Di balik indahnya taman, ada satu konsep tata ruangan sekolah yang belum terwujud di MI Nurul Yaqin. Yaitu adanya MCK. Ya, MI Nurul Yaqin belum memiliki kamar mandi/toilet/MCK. Selama ini santri yang berjumlah kurang lebih 60 anak, menggunakan kamar mandi masjid yang jumlahnya hanya satu dan kondisinya memprihatinkan.

MI Nurul Yaqin sangat membutuhkan MCK. Ustadz Farid berencana ingin membangun 3 kamar mandi/MCK. Satu untuk murid ikhwan, satu untuk murid akhwat, dan satu untuk guru. Namun rencana itu belum terealisasi karena terkendala ketersediaan dana.

Alhamdulillah, pada tanggal 21 Januari 2022 yang lalu, Laznas Nurul Hayat Jember melakukan kunjungan sekaligus menyalurkan dana bantuan untuk pembuatan toilet/kamar mandi di MI Nurul Yaqin. InsyaAllah akan dibangun 2 kamar mandi/toilet untuk guru dan santri. Menurut Ustadz Munfarid Mahdori selaku pengasuh MI Nurul Yaqin, pengerjaan kamar mandi/toilet/MCK ini membutuhkan waktu kurang lebih 1 bulan. Targetnya pada bulan Februari proses pengerjaannya sudah selesai.

Terima kasih Sahabat Sejuk Nurul Hayat yan telah mendukung program ini. Semoga menjadi jariyah yang terus mengalir. Dan semoga dengan adanya fasilitas kamar mandi/toilet ini, para guru dan santri akan lebih nyaman dalam mejalani proses belajar mengajar.

Gotong Royong Bangun Mushola Nurul Huda

Gotong Royong Bangun Mushola Nurul Huda

Mushola Nurul Huda – Warga Desa Balong Mlongko, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, memiliki antusias yang sangat tinggi untuk melaksanakan kegiatan sholat berjamaah dan kegiatan pembelajaran ilmu agama. Warga secara rutin melaksanakan sholat berjamaah dan kegiatan-kegiatan keagamaan lain seperti TPA setiap sore dan pengajian rutin dua kali dalam sepekan.

Selama ini, tepatnya dalam 2 tahun terakhir, kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan di rumah warga. Untuk itu, agar kegiatan-kegiatan keagamaan lebih maksimal, warga sangat ingin membangun mushola Nurul Huda di sebidang tanah yang telah diwakafkan.

Alhamdulillah, beberapa waktu yang lalu tim Laznas Nurul Hayat Madiun telah bersilaturahmi dengan warga Desa Balong Mlongko, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun. Tak hanya bersilaturahmi, dalam kesempatan tersebut, tim Laznas Nurul Hayat juga menyalurkan donasi untuk pembangunan mushola Nurul Huda.

Progres hingga akhir Januari lalu, pembangunan mushola Nurul Huda sudah mencapai 60%. Meskipun bisa dibilang baru setengah jalan, Alhamdulillah mushola tersebut sudah mulai dipakai untuk kegiatan kegamaan baik itu sholat berjamaah, TPA, maupun kegiatan pengajian rutin lainnya.

Terima kasih kami sampaikan kepada seluruh Sahabat Sejuk Nurul Hayat yang telah berpartisipasi dalam program ini.  Semoga apa yang Sahabat Sejuk berikan mendatangkan keberkahan dan menjadi jariyah yang terus mengalir. Mohon doa dan dukungannya agar pembangunan bisa segera selesai sehingga warga serta anak-anak bisa lebih maksimal melakukan berbagai kegiatan kegamaan di mushola tersebut.

Bantu Pembangunan Masjid dan Ponpes Sunan Bonang

Bantu Pembangunan Masjid dan Ponpes Sunan Bonang

Panti asuhan Sunan Bonang berdiri sejak tahun 2018. Panti asuhan ini menampung, membina, dan mendidik anak-anak yatim piatu, fakir miskin dan anak terlantar. Selama ini, para pengurus dan anak-anak binaan panti asuhan Sunan Bonang masih tinggal di rumah kontrakan.

Alhamdulillah,  pada Ramadhan 1442 H lalu, atau sekitar bulan Mei 2021, ada warga yang mewakafkan tanahnya untuk pembangunan masjid dan gedung pesantren. Luas lahan wakaf tersebut 800 meter persegi. Akses masuk ke lahan, sebagian masih berupa jalan setapak berbatu, karena letaknya memang berada di tepi hutan. Lokasi tepatnya, berada di Desa Sedayu, RT 6/RW 1, Kelurahan Kalisegoro, Kecamatan Gunungpati, Semarang.

Rancangan bangunan pesantren dan masjid telah dibuat. Ukuran bangunan pesantren 10 x 17 meter. Sedang ukuran bangunan masjid 12 x 12 meter. Pengurus panti asuhan Sunan Bonang berharap, pada bulan Oktober tahun ini, proses pengerjaan sudah dapat dimulai. Agar bangunan bisa segera dimanfaatkan dan anak-anak tidak perlu tinggal di rumah kontrakan lagi.

Laznas Nurul Hayat Semarang turut bergerak membantu pembangunan pesantren dan masjid Pondok Pesantren Sunan Bonang. Update per 5 Januari 2022, bantuan pembangunan masjid sudah mulai dibelanjakan. Bahan-bahan bangunan yang sudah dibelanjakan antara lain pasir, batu belah, semen, dan besi untuk kebutuhan pengerjaan pondasi masjid. Bantuan dari Laznas Nurul Hayat tersebut juga ditambah dengan bantuan material dari beberapa donatur.

Terima kasih kami ucapkan kepada semua Sahabat Sejuk Nurul Hayat yang telah berpartisipasi dalam program ini. Semoga apa yang Sahabat Sejuk berikan mendapat sebaik-baik balasan dari Allah ta’ala. Tak lupa kami juga mohon doa dan dukungan semoga pembangunan masjid dan Pondok Pesantren ini diberikan kemudahan dan kelancaran. Agar bisa segera digunakan oleh anak-anak binaan Pondok Pesantren Sunan Bonang, dan masyarakat sekitar.

Bantu Adik Zahra Lawan Kanker Lurik

Bantu Adik Zahra Lawan Kanker Lurik

Giat kemanfaatan Laznas Nurul Hayat Madiun terus berlanjut. Kali ini Laznas Nurul Hayat Madiun bergerak untuk membantu adik Zahra yang tengah diuji Allah dengan sakit kanker lurik.

Tanda-tanda bahwa adik Zahra mengalami sakit di bagian lengan sebenarnya sudah bisa dilihat sejak ia baru lahir. Saat itu, sudah terlihat bahwa ada perbedaan antara lengan kanan dan kiri adik Zahra. Perbedaan tersebut terlihat di lengan bagian kiri yang terdapat benjolan. Saat umur Zahra 1 bulan, berdasarkan diagnosa dokter, benjolan tersebut hanyalah tumor biasa yang bisa dioperasi dan tidak mengganggu perkembangan anak.

Seiring berjalannya waktu, sampai umur Zahra kini 6 tahun, benjolan tersebut semakin membesar. Diawali dengan demam 3 hari, benjolan yang awalnya kecil menjadi semakin besar hanya dalam kurun waktu satu setengah bulan. Tak hanya ukurannya yang bertambah, jumlahnya pun bertambah, dari satu benjolan menjadi empat benjolan.

Melihat hal tersebut, orangtua Zahra membawa putri kesayangannya tersebut ke RSUD Caruban. Di sana, oleh pihak rumah sakit, Zahra diberi rujukan untuk menjalani pengobatan di RS Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta. Sayangnya proses pengobatan Zahra tidak berjalan lancar. Penyebabnya adalah keterbatasan biaya. Ayahnya yang bekerja sebagai wiraswasta dengan hasil tak menentu, dan ibunya yang beraktifitas sebagai ibu rumah tangga, tak bisa memenuhi biaya pengobatan Zahra. Padahal semakin hari benjolan di lengan Zahra semakin bertambah.  Bahkan dokter menyebutkan skala pertumbuhan benjolan tersebut adalah setiap hari.

Lebih lanjut tentang sakit yang diderita oleh Zahra, ia di-diagnosa menderita sakit kanker Embriyonal Rhabdomyosarcoma. Yaitu jenis kanker yang berasal dari otot lurik (otot yang menggerakkan tubuh). Jenis kanker ini dapat berkembang di bagian tubuh mana pun. Meski demikian, kanker ini lebih sering ditemukan di kepala, leher, perut, dan dada. Dan memang cukup sering ditemukan pada anak-anak.

Update terkini, alhamdulillah adik Zahra sudah menjalani proses pengobatan kemoterapi yang kelima. Kabar baiknya lagi, BPJS Mandiri yang selama ini digunakan, sudah beralih ke KIS. Setelah ini, Zahra masih harus menjalani 25 kali kemoterapi lagi. Tentu masih dibutuhkan waktu. Juga biaya tambahan lagi. Untuk biaya transport Madiun-Solo. Serta untuk biaya hidup selama di sana.

Terima kasih kami ucapkan kepada Sahabat Sejuk yang telah membantu proses berobat adik Zahra selama ini. Mohon doa agar adik Zahra segera diberikan kesembuhan.

Renovasi Rumah Pak Suharno

Renovasi Rumah Pak Suharno

“Kalau ke masjid saat cuaca sedang hujan deras, saya selalu khawatir sama kondisi rumah, Mas. Apalagi kalau hujannya disertai angin kencang. Atap rumah kami sudah lama bocor. Dinding pun bukan dari batu bata.” Seperti itulah gambaran  kekhawatiran Pak Suharno tentang kondisi tempat tinggal yang beliau tempati bersama istri dan empat anaknya.

Pak Suharno berusia 58 tahun. Sehari-hari beraktifitas sebagai marbot masjid. Juga berjualan tahu tek. Hasil dari penjualan tahu tek, belum bisa sepenuhnya menutup kebutuhan sehari-hari beliau sekeluarga. Juga belum cukup untuk merenovasi rumahnya agar lebih aman dan nyaman untuk ditempati.

Ya, kondisi rumah Pak Suharno memang jauh dari kata layak. Bangunan rumahnya berdinding kayu. Atapnya menggunakan bahan seadanya. Pak Suharno dan keluarganya sudah lebih dari 20 tahun bertahan menempati rumah tersebut. Beliau berharap, suatu saat kelak bisa memperbaiki rumahnya  sehingga keluarganya bisa tinggal di rumah yang aman dan nyaman, meski cuaca sedang hujan.

Melihat kondisi tempat tinggal Pak Suharno, Laznas Nurul Hayat bergerak cepat untuk membantu mewujudkan keinginan marbot masjid yang luar biasa ini.  Ya, Laznas Nurul Hayat menggulirkan campaign “Renovasi Rumah Pak Suharno” di zakatkita.org.

Alhamdulillah, campaign ini disambut dengan antusias oleh Sahabat Sejuk Nurul Hayat. Proses renovasi rumah beliaupun langsung dijalankan. Progres renovasi saat ini sudah mencapai 70 %. Selanjutnya, akan dilakukan pemasangan keramik, pengecatan, finishing, dan pembersihan. Semoga agenda-agenda renovasi rumah Pak Suharno berjalan lancar tanpa hambatan. Sehingga beliau bersama keluarga bisa segera menempati rumah yang lebih layak.

Pak Suharno menyampaikan titipan rasa terima kasih kepada seluruh Sahabat Sejuk Nurul Hayat yang telah membantu renovasi rumah beliau. Semoga segala kebaikan yang Sahabat Sejuk berikan, mendapat keberkahan dan balasan berlipat ganda. Aaamiin ya Rabbal Alamiin..

Alhamdulillah, Adik Prisilia Dinyatakan Sembuh Total

Alhamdulillah, Adik Prisilia Dinyatakan Sembuh Total

Namanya Prisilia. Usianya saat ini 7 tahun. Ia tinggal di Desa Campur Asri, Karang Jati, Ngawi, Jawa Timur.  Adik Prisilia berasal dari keluarga yang sangat sederhana. Ibunya tidak bekerja. Sedang ayahnya yang bekerja di tempat jauh, sampai saat ini tidak pernah memberi kabar.

Adik Prisilia menderita sakit Haemangioma Anisite atau biasa disebut tumor. Sakit ini, bermula saat ia  berusia satu tahun. Saat itu muncul benjolan di tangannya. Benjolan itu semakin lama semakin sakit, gatal dan panas. Seiring berjalannya waktu, benjolan itu juga muncul di ketiak.

Sang ibu, sesekali mengantar Prisilia menjalani pengobatan di RS Muwardi, Surakarta. Di RS tersebut,  Prisilia mendapatkan tindakan observasi. Namun karena terkendala persoalan biaya, sang ibu akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkan proses pengobatan.

Selama ini, biaya pengobatan Adik Prisilia dibantu oleh swadaya masyarakat. Ketika tidak ada yang membantu, makan proses pengobatan pun berhenti. Padahal untuk dapat segera sembuh,  Prisilia harus melanjutkan proses berobatnya. Bahkan harus segera menjalani tindakan operasi agar tumornya tidak bermunculan di bagian tubuh yang lain.

Apa yang dialami oleh Adik Prisilia, sampai ke relawan Laznas Nurul Hayat Madiun. Tim pun bergegas melaksanakan assessment dan segera membantu Prisilia untuk menjalani pengobatan ke RS Muwardi Surakarta.

Alhamdulillah, menurut diagnosa dokter, saat ini  Prisilia telah dinyatakan sembuh total. Kini, ia pun sudah bisa beraktifitas dan bersekolah seperti biasa.

Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh Sahabat Sejuk Nurul Hayat yang telah membantu proses pengobatan  Prisilia. Semoga apa yang telah Bapak/Ibu berikan mendatangkan keberkahan dan menjadi jariyah yang terus mengalir. Aamiin ya Rabbal Alamiin..

Kaki Palsu untuk Bu Ninuk

Kaki Palsu untuk Bu Ninuk

Nama beliau adalah Tari Widayani. Sehari-hari akrab disapa Bu Ninuk. Beliau adalah seorang penyandang disabilitas amputasi kaki. Kaki beliau diamputasi karena sakit gula yang beliau derita. Beliau juga pernah mengalami sakit stroke ringan. Saat ini Bu Ninuk hidup seorang diri tanpa suami dan anak. Suaminya telah meninggal dunia satu tahun yang lalu.

Sekilas cerita tentang kaki Bu Ninuk. Kaki beliau terpaksa diamputasi karena beliau terlambat periksa cek gula darah ke rumah sakit. Saat itu, gula darah beliau sudah mencapai 580. Ketika Bu Ninuk periksa di RS Ludiro Husodo Yogyakarta, ada luka kecil di bagian jempol kakinya. Beliau pun langsung dirujuk ke RS Sardjito Yogyakarta. Pada bulan Juni 2021, keputusan berat pun harus diambil. Kaki beliau harus diamputasi.

Sebelum suaminya meninggal dunia, kehidupan Bu Ninuk mengandalkan penghasilan suaminya yang berprofesi sebagai seorang pro direction/pencipta lagu, dll. Saat ini, ketika beliau tinggal seorang diri dan sudah tidak bisa bekerja lagi, beliau hanya bisa menggantungkan harapan kepada teman-teman, tetangga, dan keluarganya.

Jum’at 28 Januari 2022 lalu, tim Laznas Nurul Hayat Yogyakarta melakukan silaturahim dan survei kelayakan atas pengajuan bantuan kaki palsu untuk Bu Ninuk.  Dari obrolan bersama Bu Ninuk, beliau memiliki sebuah keinginan sederhana. Setelah mendapatkan kaki palsu dan bisa menggunakannya dengan baik, beliau ingin bekerja lagi dan ingin menjadi insan yang lebih mandiri.

Beberapa waktu kemudian, tepatnya Kamis, 3 Februari 2022 bersama mitra penyedia jasa pembuatan kaki palsu, Laznas Nurul Hayat Yogyakarta melakukan pengukuran kaki dan fitting, agar kaki palsu yang akan digunakan Bu Ninuk terasa pas dan nyaman. Nurul Hayat bersama para donatur berharap kaki palsu ini betul-betul bisa mewujudkan harapan Bu Ninuk untuk kembali produktif dan mengangkat kehidupannya kembali. Amiin ya Rabbal Alamiin..

Pembangunan Sumur Bor untuk Pesantren Sunan Kalijaga Banyuwangi

Pembangunan Sumur Bor untuk Pesantren Sunan Kalijaga Banyuwangi

Ketersediaan air bersih di pondok pesantren adalah sebuah hal yang mutlak dibutuhkan. Air bersih dibutuhkan untuk aktvitas sehari-hari penghuni pondok, terutama para santri. Namun sayangnya belum semua pondok pesantren memiliki sumber air bersih dan menyehatkan untuk dikonsumsi sehari-hari. Masalah belum adanya sumber air bersih dan menyehatkan ini, bisa disebabkan oleh beberapa hal. Misalnya saja disebabkan oleh kondisi geografis lokasi pondok pesantren. Hal ini, seperti yang terjadi di Pesantren Sunan Kalijaga, Banyuwangi Jawa Timur.

Pesantren Sunan Kalijaga, dalam kegiatan sehari-hari selama ini, selalu menggunakan air bersih. Namun air tersebut belum bisa sepenuhnya disebut sehat. Hal ini disebabkan oleh kondisi geografis pondok yang dekat dengan laut. Sehingga air yang digunakan saat ini cenderung payau. Dilihat kasat mata, air tersebut tidak terlalu jernih. Sebuah indikasi jika air tersebut kurang baik jika dikonsumsi para santri yang ada di sana.

Pengasuh dan pengurus pesantren yang berlokasi di Desa Sumber Kencono, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi tersebut berharap memiliki sumur bor sebagai sumber air bersih nan menyehatkan untuk para santri.  Jika dilihat dari lingkungan sekitar pesantren, insyaAllah keinginan tersebut sangat mungkin untuk terlaksana. Hanya saja, harus dilakukan pengeboran dengan kedalaman tertentu yang membutuhkan anggaran yang tidak sedikit.

Melihat hal ini, Laznas Nurul Hayat Banyuwangi bergerak cepat membantu Pesantren Sunan Kalijaga mendapatkan sumber air bersih nan menyehatkan dengan menghadirkan campaign “Sedekah Jariyah Sumur Bor Pesantren”.  Alhamdulillah dalam tempo kurang lebih 2 bulan, sedekah jariyah untuk wakaf sumur bor pesantren sudah dapat disalurkan oleh Laznas Nurul Hayat Banyuwangi. Pelaksanaan pengeboran dilaksanakan secara bertahap. Mulai dari persiapan, peletakkan batu pertama, hingga proses selanjutnya yang masih berjalan hingga saat ini.

Pada H-2 pelaksanaan pengeboran, Laznas Nurul Hayat Banyuwangi yang diwakili oleh Widi Hidayat Setiawan, sempat melaksanakan monitoring persiapan pembuatan sumur bor dan bertemu dengan pengasuh. “Untuk persiapan hingga H-2, area pengeboran sudah dibersihkan. Batu, besi dan beberapa material lain sudah datang. Untuk pekerja juga sudah dihubungi dan sudah siap,” jawab M. Ridwan Hassan, selaku pengasuh Pesantren Sunan Kalijaga, ketika ditanya sejauh mana persiapan pengeboran .

Terima kasih banyak kami ucapkan kepada semua pihak yang terlibat dalam program ini.  Semoga apa yang telah direncanakan senantiasa mendapat ridho dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dan apa yang telah Sahabat Sejuk Nurul Hayat berikan, baik melalui kanal zakatkita maupun offline, diterima dan mendapat sebaik-baik balasan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Aamiin ya Rabbal Alamiin..

Alat Bantu Mengaji untuk Tuna Netra

Alat Bantu Mengaji untuk Tuna Netra

Alhamdulillah, pada pekan pertama Bulan Rajab telah diserahterimakan Braille Teks (alat untuk pengenalan huruf) dan Riglet (alat untuk menulis huruf) untuk sahabat tuna netra yang tergabung dalam ITMI (Ikatan Tuna Netra Muslim Indonesia) cabang Tuban.  Bantuan ini diberikan sebagai usaha Laznas Nurul Hayat Tuban  mengakomodir semangat sahabat tuna netra untuk lebih intens berinteraksi dengan kitab sucinya.

Ya, Laznas Nurul Hayat Tuban menginisiasi program pengadaan alat bantu membanca Al Quran atau brailtex bagi tuna netra yang tergabung dalam ITMI cabang Tuban. Bergulirnya program ini, berawal dari momen pembukaan majelis bulanan ITMI. Pada kesempatan tersebut, saudara-saudara kita anggota ITMI cabang Tuban, menyampaikan beberapa hal. Termasuk salah satunya adalah soal keterbatasan kemampuan untuk membeli alat bantu mengaji.

Puji syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Laznas Nurul Hayat Tuban, dengan dukungan Sahabat Sejuk Nurul Hayat bisa membantu saudara-saudara kita yang tergabung dalam ITMI cabang Tuban untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam hal mengaji.

Alhamdulillah, mereka sangat berterima kasih atas kepada Nurul Hayat dan seluruh Sahabat Sejuk Nurul Hayat yang selama ini terus men-support, mendampingi dan sharing kepada para anggota ITMI, terutama dalam kegiatan-kegiatan keagamaan. Semoga dengan adanya bantuan ini, dapat memudahkan para anggota ITMI cabang Tuban untuk intens berinteraksi dengan ayat suci Al Quran dan menjadi jariyah yang terus mengalir bagi seluruh Sahabat Sejuk Nurul Hayat yang telah mendukung program ini. Aamiin ya Rabbal Alamiin..

KANTOR PUSAT

Platform donasi Yayasan Nurul Hayat, klik aja zakatkita.org

PUBLIKASI

GABUNG

LAYANAN

INFORMASI

Copyright © 2001-2021 Yayasan Nurul Hayat Surabaya