Author: nurulhayat

Sahabat sejuk Nurul Hayat, pada kesempatan kali ini, kami kembali akan menyampaikan update dari program “Sedekah Beras untuk Pesantren Malang Raya”.

Alhamdulillah, bantuan program ini, sebelumnya sudah tersalurkan kepada beberapa Pesantren antara lain:

(1) Pesantren Tahfidz Khairunnas Malang. Alamat: Puri Cempaka Putih 1, Kedungkandang, Kota Malang. Senilai Rp 3.890.500

(2) Pesantren Tahfidz Daarul Furqon. Alamat: Jl. Tata Surya 1, Dinoyo, Kota Malang. Senilai Rp 1.405.000

(3) Pondok Pesantren Darussalam. Alamat: Dsn. Sumberwates RT 10/RW 02, Ds. Sumberbening, Kec. Bantur, Kab. Malang. Senilai Rp 1.150.000

(4) Pesantren Putra Badrussalam. Alamat: Dsn. Bendilwuni, Ds. Kademangan, Kec. Pagelaran, Kab. Malang. Senilai Rp 1.512.500

Alhamdulillah, pada bulan Juli 2024 ini perolehan beras Pesantren terus bertambah. Hal ini terlihat dari antusias sahabat sejuk Nurul Hayat dengan program ini. Bantuan terus berdatangan baik melalui donasi online maupun offline.

Pada kesempatan ini kami kembali menyalurkan program beras Pesantren. Kali ini kami salurkan di Pesantren Khairunnas Malang. Terdapat 90 santriwati dan 10 ustadzah yang tinggal di pesantren tersebut. Bantuan langsung kami berikan kepada pengurus pesantren. Sebanyak 550 Kg kami salurkan untuk memenuhi kebutuhan makanan bagi para santri.

Kami sampaikan terima kasih kepada seluruh sahabat sejuk Nurul Hayat atas kontribusi di program Beras Pesantren ini. Semoga menjadi jariyah dan amal kebaikan yang diterima Allah Ta’ala. Aamiin ya Rabbal Alamiin.

Terdapat beberapa muallaf yang tinggal di kampung Hapun. Salah satu di antaranya adalah Pak Muhammad Alfatih Fallo (Welemus Fallo) yang baru masuk Islam 3 tahun lalu. Setelah masuk Islam, beliau menikah dengan salah satu muslimah setempat dan kini dikaruniai 2 anak.

Anggota keluarga yang kian bertambah, membuatnya ingin tinggal terpisah dengan orangtuanya yang masih non-Muslim. Beliau akhirnya rela tinggal berdesakan di rumah kecil yang ia bangun dengan alat dan bahan seadanya. Rumah itu berukuran 2,5 m x 2,5 m. Ditinggali bersama 4 anggota keluarganya.

Pak Muhammad Alfatih Fallo ingin sekali merenovasi rumahnya agar lebih layak huni dan mampu menampung 4 anggota keluarganya tanpa berdesak-desakan. Namun penghasilannya sebagai seorang petani jagung, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, apalagi untuk merenovasi rumah.

Pak Muhammad Alfatih Fallo adalah calon penerima manfaat program bedah rumah muallaf Nusa Tenggara Timur. Ada satu syarat yang kami ajukan sebelum rumah Pak Fallo dibedah dan diperbaiki. Syarat itu adalah beliau harus sholat subuh berjamaah di masjid K.H Muhammad Hasyim Desa Fatukopa selama 40 hari berturut-turut. Bapak Muhammad Alfatih Fallo merasa kesulitan di awal menjalani syarat ini. Selama seminggu berjalan, beliau sempat tidak ikut jamaah sholat subuh karena terlambat bangun. Cuaca saat itu memang sedang dingin sekali sehingga beliau ketinggalan sholat subuh berjamaah.

Akhirnya beliau harus mengulang syarat dari Nurul Hayat. Alhamdulillah, hari ini beliau sudah memasuki hari ke-28. Beliau sudah melaksanakan shalat subuh berjamaah tanpa terputus selama 22 hari. 18 hari lagi syarat dari Nurul Hayat diselesaikan. Kita doakan semoga syarat ini menjadi wasilah agar Bapak Muhammad Alfatih Fallo istiqomah menjalankan sholat 5 waktu utamanya sholat subuh secara berjamaah nantinya.

Kami sampaikan terima kasih kepada sahabat sejuk Nurul Hayat yang telah mendukung program bedah rumah Muallaf Nusa Tenggara Timur. Semoga amal kebaikan sahabat semua diterima oleh Allah Ta’ala. Aamiin ya Rabbal Alamiin.

Namanya Pak Sugeng. Usianya 76 tahun. Warga Dusun Pencol, Desa Widang, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Sehari-hari Pak Sugeng bekerja sebagai penjual bakso keliling. Dengan rombong bakso sederhana, beliau keliling mulai pukul 3 sore sampai pukul 7 malam. Pak Sugeng menekuni pekerjaan sebagai penjual bakso sejak tahun 1970 sampai hari ini.

Keluarga Pak Sugeng termasuk keluarga prasejahtera. Kondisi perekonomiannya sangat terbatas. Pak Sugeng memiliki 7 orang anak. Empat di antaranya sudah menikah dan merantau ke kota lain untuk mencukupi kebutuhan hidup.

Saat ini, Pak Sugeng tinggal bersama istri dan tiga anaknya. Mereka tinggal di sebuah rumah yang kondisinya sungguh memprihatinkan. Rumah tersebut rangka atapnya hanya dari bambu yang kini sudah lapuk dan rentan roboh.

Untuk memperbaiki rumah  tersebut adalah hal yang tidak mudah bagi Pak Sugeng. Pendapatan dari berjualan bakso yang ia peroleh, hanya sekitar 20-25 ribu rupiah per hari. Jumlah itu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja sudah tentu tak cukup. Apalagi untuk memperbaiki rumah beliau. Untuk kebutuhan hidup, Pak Sugeng mendapat bantuan program lansia sejumlah Rp 500.000 setiap tiga bulan sekali.

Melihat kondisi tersebut, Laznas Nurul Hayat mengajak sahabat sejuk untuk bahu membahu membantu renovasi rumah keluarga Pak Sugeng agar lebih layak dan nyaman.

Alhamdulillah, sahabat sejuk Nurul Hayat antusias untuk membantu renovasi rumah keluarga Pak Sugeng. Setelah dua pekan berjalan, saat ini bagian ruang tengah rumah keluarga Pak Sugeng sudah diperbaiki dan diganti dengan bahan material yang lebih baik. Dinding rumah juga sudah ditinggikan agar sirkulasi udara bisa maksimal. InsyaAllah dalam satu pekan ke depan, program Renovasi Rumah Pak Sugeng bisa diselesaikan dan diserahterimakan.

Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh sahabat sejuk Nurul Hayat yang telah berpartisipasi membantu renovasi rumah keluarga Pak Sugeng. Semoga segala kebaikan sahabat sejuk mendapat balasan berlipat ganda dari Allah Ta’ala. Mohon doa dan dukungan semoga proses renovasi rumah keluarga Pak Sugeng diberi kelancaran sehingga bisa segera ditempati.

“Makan apa aku hari ini?” Kebanyakan dari kita pasti masih bisa menjawab pertanyaan di atas, bahkan mungkin kita masih bisa memilih lauk untuk kita makan. Namun ternyata tak semua orang bisa seperti itu. Saat kita dapat makan dengan berbagai lauk pauk setiap hari, ada ratusan saudara kita di luar sana harus menahan lapar karena tak punya uang.

Melihat hal ini, Nurul Hayat menghadirkan program Warung Berkah. Program Warung Berkah rutin dilaksanakan setiap hari Kamis. Sebanyak 1.400 porsi makan gratis dibagikan setiap bulannya. Untuk penyediaan makanannya, Nurul Hayat bekerjasama dengan 3 warung yang ada di Surabaya. Paket makanan ini sendiri, ditujukan untuk para pekerja informal di sekitar warung seperti abang becak, ojek online, pasukan kuning, pemulung dan lain-lain.

Seorang laki-laki pernah bertanya kepada Rasulullah ﷺ, “Perbuatan apa yang terbaik di dalam Islam?” Rasulullah ﷺ menjawab, “Kamu memberi makan kepada orang lain” (HR. Bukhari dan Muslim).

Alhamdulillah, Warung Berkah Nurul Hayat Surabaya saat ini ada di 3 lokasi. Lokasi pertama di wilayah Kecamatan Kenjeran tepatnya di jl. Lebak Permai 1. Lokasi kedua ada di wilayah Kecamatan Simokerto tepatnya di samping RS Soewandhie dan lokasi ketiga ada di kecamatan Sawahan tepatnya di depan Puskesmas Sawahan. Masing-masing warung menyediakan 50 porsi makan dan minum gratis. Semoga dengan adanya program ini bisa membantu mensejahterakan pemilik warung yang tergolong dari keluarga kurang mampu. Khususnya juga memberikan manfaat untuk para pekerja informal yang menjadi target penerima dari program ini.

Donasi makan Rp 10.000/porsi, tinggal klik zakatkita.org/warungberkah

Eka Asheriyati (41 tahun) adalah seorang mualaf. Ia menjadi mualaf sejak menikah dengan suaminya, Suyono (46 tahun). Eka, menjadi mualaf dikarenakan kondisi keluarga. Keberadaannya tak dikehendaki oleh keluarganya.

Eka dan Suyono dikarunai dua orang anak. Anak pertama bernama Dimas, usianya 16 tahun. Anak kedua bernama Umar, usianya 6 tahun. Dimas saat ini putus sekolah karena keterbatasan biaya. Suyono sendiri bekerja sebagai buruh di tempat rosok. Upah sehari hanya cukup untuk makan.

Pasangan Eka dan Yono, serta kedua anaknya saat ini tinggal di Desa Kresek, Wungu, Madiun. Mereka menempati rumah kecil yang bangunannya sangat kurang layak. Tiang rumah tersebut hanya dari bambu. Dindingnya dari banner-banner bekas. Atapnya dari bambu dan asbes. Rumah itu berukuran 4×4 meter dan menempel di rumah orang lain. Rumah tersebut hanya memiliki satu ruangan yang mereka gunakan sebagai tempat tidur dan dapur. Untuk MCK mereka memanfaatkan aliran selokan yang ada di depan rumah.

Laznas Nurul Hayat mengajak sahabat sejuk untuk bahu membahu membantu keluarga mualaf ini memiliki tempat tinggal yang layak.

Alhamdulillah, beberapa waktu yang lalu telah terlaksana serah terima bantuan rumah layak huni buat keluarga Ibu Eka Asheriyati yang merupakan seorang  muallaf. Program bantuan rumah ini merupakan program Laznas Nurul Hayat Madiun yang diberikan kepada warga masyarakat dhuafa dan mualaf.

Setelah pengerjaan sepuluh hari, alhamdulillah, proses pembangunan sudah tuntas. Serah terima diberikan langsung oleh Branch Manager Laznas Nurul Hayat Madiun, Bapak Khoirul Rohman. Dalam acara tersebut selain dihadiri langsung oleh Branch Manager Nurul Hayat Madiun, dihadiri juga oleh Bapak Kepala Desa, Desa Kresek, Bapak Mariono.

“Walaupun secara fisik ukurannya kecil, semoga rumah ini bisa luas secara kemanfaatan. Bisa digunakan sebagai tempat berteduh keluarga dengan nyaman dan bahagia,” ungkap Khoirul dalam sambutannya. Mariono selaku wakil pemerintah setempat serta wakil dari keluarga Ibu Eka Muallaf mengucapkan Terima kasih kasih yang sebesar-besarnya kepada Nurul Hayat dan para donatur, semoga dimudahkan dalam segala urusan dan dilancarkan rezekinya.