Peresmian Bedah Rumah Pak Darmanto

Peresmian Bedah Rumah Pak Darmanto

Alhamdulillah, Selasa 8 Maret 2022 telah dilaksanakan peresmian rumah milik Pak Darmanto yang telah selesai direnovasi. Rumah yang diresmikan oleh Nurul Hayat Sidoarjo bersama Kepala Desa Gedang Rowo Prambon, tersebut,  kini kondisinya sudah jauh lebih baik. Dindingnya yang dulu dari bilik bambu kini sudah tertutup rapat, sehingga Pak Darmanto tak lagi merasakan khawatir karena udara dingin saat malam hari, terlebih saat turun hujan.

Dalam kesempatan peresmian rumah tersebut, Kepala Desa Gedang Rowo Prambon, mengucapkan terima kasih kepada seluruh Sahabat Sejuk Nurul Hayat atas kepedulian dan bantuan yang telah diberikan kepadanya warganya. Beliau berharap dengan rumah yang kondisinya jauh lebih baik ini, keluarga Pak Darmanto bisa berteduh dan menjalani kehidupan sehari-hari dengan aman dan nyaman. Serta anak-anaknya dapat belajar dengan baik dan  nyaman pula.

Seperti yang kita ketahui bersama, sebelum direnovasi kondisi rumah Pak Darmanto cukup memprihatinkan. Dindingnya dari bilik bambu yang sudah lapuk dan berlubang. Lantainya tanah, dengan satu ruangan disekat yang difungsikan sebagai tempat tidur. Pak Darmanto sungguh ingin memperbaiki rumahnya agar lebih aman dan nyaman ditinggali keluarganya. Namun apa daya, kondisinya yang diberhentikan dari tempat kerja, dan kini hanya beraktivitas sebagai pengepul kardus bekas, membuat beliau belum bisa mewujudkan keinginannya tersebut.

Terima kasih Sahabat Sejuk Nurul Hayat, berkat dukungan Sahabat Sejuk semua, impian Pak Darmanto untuk memperbaiki rumahnya kini bisa terwujud.

Sedekah Motor untuk Ustadz Suriadi

Sedekah Motor untuk Ustadz Suriadi

Sahabat Sejuk, perkenalkan, sosok luar biasa ini bernama Ustadz Suriadi. Tempat tinggalnya di Jalan Mayor Bismo, Kelurahan Semampir, Kota Kediri. Beliau adalah seorang pengajar. Ketika pagi, beliau mengajar bahasa Arab di SMA swasta dengan status tenaga honorer. Sore hari beliau mengajar di TPQ dekat rumahnya. Tak hanya itu beliau juga menjadi khotib di masjid-masjid area Kota Kediri. Beliau juga merupakan mentor program beasiswa SMA Laznas Nurul Hayat Kediri.

Sehari-hari, untuk pergi mengajar, beliau menaiki sepeda kayuhnya. Tidak hanya untuk mengajar, kemana pun beliau mendapat undangan, sepeda kayuh itulah yang selalu beliau bawa. Karena memang hanya sepeda pemberian saudara itulah satu-satunya kendaraan yang beliau punya.

Sebenarnya, dulu Ustadz Suriadi sempat mempunyai sebuah motor. Dibeli dengan sistim cicilan. Namun di tengah perjalanan, beliau tak sanggup melanjutkan cicilan karena penghasilan yang didapat digunakan untuk kebutuhan keluarga yang sakit. Mau tak mau akhirnya motornya pun diambil leasing.

Guna mendukung Ustadz Suriadi dalam aktivitas mengajar dan dakwah yang beliau jalankan, Laznas Nurul Hayat Kediri menghadirkan program sedekah sepeda motor. Dengan dukungan Sahabat Sejuk, program ini pun bisa terealisasi. Pada 1 Maret 2022, alhamdulillah sedekah motor sudah tersampaikan dan diterima langsung oleh Ustadz Suriadi. Beliau merasa sangat senang dengan bantuan motor ini. “Terima kasih Sahabat Sejuk Nurul Hayat yang telah mewakafkan sepeda motor ini. Semoga Allah membalasnya dengan sebaik-baik balasan. Dan mudah-mudahan menjadi amal jariyah serta memberikan manfaat dakwah,” tutur beliau.

Sedekah Motor untuk Ustadz Suriadi

Terima kasih Sahabat Sejuk Nurul Hayat. InsyaAllah motor ini sangat bermanfaat bagi Ustadz Suriadi. Dengan adanya motor ini aktivitas beliau ketika mengajar bisa lebih efektif dan efisien.

Berikut ini kami lampirkan video reportase realisasi: https://youtu.be/BxyvhBbUw4s

Bantuan Pengobatan untuk Pak Romadhon

Bantuan Pengobatan untuk Pak Romadhon

Namanya Pak Romadhon. Sehari-hari bekerja sebagai buruh tukang las. Sejak Oktober 2021, Pak Romadhon divonis menderita Fistula Ani, yakni infeksi di saluran pembuangan. Akibat sakitnya ini, beliau harus menjalani beberapa kali operasi. Salah satunya adalah operasi pembuatan saluran pembuangan di perut sebelah kiri.

Pak Romadhon yang merupakan tulang punggung keluarga, saat ini hanya bisa berbaring saja. Beliau belum bisa bekerja seperti sedia kala. Meski sudah ada di depan mata, biaya operasi sebesar 50 juta rupiah yang belum terbayarkan karena saat itu BPJS-nya belum aktif. Belum lagi biaya pengobatan setiap bulan pun membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Saat ini, untuk hidup sehari-hari, Pak Romadhon dan istrinya dibantu oleh orang tuanya yang kondisinya juga seadanya. Ya, orangtua beliau bekerja serabutan untuk menanggung hidup 2 KK dengan total 11 jiwa, yang tinggal di satu rumah yang sama. Pak Romadhon sendiri, merupakan anak pertama dan masih memiliki 6 orang adik yang masih kecil.

Kabar baiknya, kondisi Pak Romadhon, semakin hari semakin baik. Pada kunjungan kedua tim Nurul Hayat dalam rangka menyalurkan santunan pengobatan, pada Kamis 3 Maret 2022, terlihat beliau sudah mulai bisa bersandar setengah duduk. Luka bekas operasi juga sudah terlihat lebih baik dari yang terlihat saat kunjungan pertama pada awal Februari lalu.  Selain kondisi fisiknya yang semakin baik, perawat  juga menuturkan bahwa kondisi psikis beliau  dan keluarga juga terlihat jauh lebih tenang.

“Terima kasih kami sampaikan kepada Nurul Hayat, karena sudah peduli dengan suami saya. Santunan ini akan kami pakai untuk biaya perawatan harian suami. Semoga ke depannya makin banyak yang peduli, untuk membantu biaya operasi yang belum terbayarkan di rumah sakit,” ucap mbak Ziana, istri Pak Romadhon.

Mari bantu Pak Romadhon sembuh dari Fistula Ani. Klik: https://zakatkita.org/bantupakromadhon

Renovasi Rumah Ibu Sri

Renovasi Rumah Ibu Sri

Rumah harusnya menjadi tempat istirahat yang tenang dan nyaman bagi sebuah keluarga. Namun tidak demikian yang dirasakan oleh Ibu Sri Wilujeng. Di rumahnya, beliau justru merasa tidak bisa tenang. Hal ini dikarenakan kondisi rumah beliau yang sudah tidak layak. “Kalau hujan deras, saya tidak bisa tenang. Apalagi kalau hujannya pas malam hari. Saya pasti bangunkan anak saya. Karena pasti banjir dari dapur sampai ke depan. Memang kondisi rumah kami sudah tidak layak dan kami hanya menunggu waktu, atapnya sewaktu-waktu akan ambruk,” tutur Ibu Sri.

Ya, beliaulah Ibu Sri Wilujeng. Usianya 50 tahun. Kini beliau berjuang seorang diri membesarkan putrinya. Sang suami wafat ketika putrinya duduk di bangku Sekolah Dasar. Putrinya itu pun, kini terpaksa putus sekolah karena terkendala persoalan biaya.

Sehari-hari, Ibu Sri menyambung hidup dengan bekerja sebagai buruh cuci dan bersih-bersih di rumah tetangganya. Berkilo-kilogram baju ia cuci demi sesuap nasi untuk dirinya dan permata hatinya. Dari kerja kerasnya itu Ibu Sri mendapatkan penghasilan 40-50 ribu rupiah per hari. Namun sayangnya tidak setiap hari beliau diminta untuk menyuci baju atau bersih-bersih rumah. Jika sedang tidak ada permintaan, beliau hanya bisa berharap mendapatkan uang untuk makan ia dan putrinya.

Melihat kondisi Ibu Sri, Laznas Nurul Hayat bergerak membantu merenovasi rumah beliau agar menjadi tempat tinggal yang aman dan nyaman untuk beliau dan putrinya. Alhamdulillah, dengan dukungan dari Sahabat Sejuk Nurul Hayat, niat ini bisa terlaksana. Atap rumah yang sebelumnya roboh, kini sudah diganti dengan atap baru yang kokoh. Ruangan yang sebelumnya tidak bisa ditempati, kini sudah bisa ditempati sebagaimana mestinya. Dan yang penting, Ibu Sri dan anaknya kini tak perlu khawatir lagi saat hujan turun.

Mewakili keluarga Ibu Sri, kami ingin mengucapkan berjuta-juta terima kasih kepada seluruh Sahabat Sejuk Nurul Hayat. Kami sangat bersyukur dengan antusiasme Sahabat Sejuk dalam membantu renovasi rumah Ibu Sri. Semoga kebaikan Sahabat Sejuk dibalas berlipat ganda oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Aamiin ya Rabbal Alamiin..

Bantu Biaya Pendidikan Santri Yatim

Bantu Biaya Pendidikan Santri Yatim

Tidak dapat dimungkiri, meninggalnya orang tua, khususnya Ayah memberikan dampak terhadap anak. Dampak tersebut tak hanya kepada jiwa sang anak yang kehilangan sosok Ayah dan pelindung. Namun juga memberikan dampak ekonomi. Dampak ekonomi ini bisa kita lihat dari banyaknya anak yatim yang belum terpenuhi kebutuhan pokoknya, termasuk juga kebutuhan pendidikannya.

Anak-anak yatim merupakan bagian dari masyarakat yang kelak akan tumbuh dewasa dan hidup di tengah masyarakat. Dengan belajar di pondok pesantren, mereka tidak hanya diajarkan keagamaan dan menghafal Al-Qur’an. Mereka juga diajari tentang sosial kemasyarakatan dan bekal keilmuan yang sangat penting ketika mereka dewasa nanti.

Laznas Nurul Hayat mengajak Sahabat Sejuk, membantu memenuhi biaya pendidikan adik-adik yatim yang sedang menempuh pendidikan di Pondok Pesantren agar kelak mereka menjadi Muslim yang cerdas dan tangguh. Alhamdulillah, banyak sekali Sahabat Sejuk yang antusias untuk membantu biaya pendidikan adik-adik yatim ini. Bantuan-bantuan dari Sahabat Sejuk ini pun telah disalurkan kepada yang berhak menerima.

Bantu Biaya Pendidikan Santri Yatim

Periode Oktober-November 2021, total nominal beasiswa 1,4 Milyar Rupiah telah diterima oleh 103 santri dari 61 pesantren yang tersebar di 24 kota dan kabupaten.  Alhamdulillah, bantuan dari Sahabat Sejuk ini sangat berarti bagi mereka. Memberikan semangat dan mengurangi beban di pundak mereka. InsyaAllah bantuan ini akan diberikan sampai mereka lulus.

Terima kasih Sahabat Sejuk atas dukungan yang diberikan kepada adik-adik yatim ini. Mari terus bersama-sama membantu adik yatim ini mendapatkan pendidikan terbaik agar mereka mendapatkan masa depan yang lebih baik. Kami mendoakan semoga Sahabat Sejuk selalu diberi kemudahan, kemurahan rezeki, dan hidup yang penuh keberkahan. Aamiin ya Rabbal Alamiin.

Sedekah Listrik untuk Pesantren Tahfidz Nurul Hayat

Sedekah Listrik untuk Pesantren Tahfidz Nurul Hayat

Listrik menjadi salah satu sarana yang sangat krusial dalam kehidupan. Hampir semua aktivitas yang kita jalani di kehidupan kita hari ini, membutuhkan adanya sarana listrik yang memadai. Termasuk juga aktivitas kehidupan di pesantren. Dengan adanya listrik, kegiatan keseharian para santri  bisa berjalan dengan normal. Mulai dari kegiatan membaca Al Quran, menghafal Al Quran, belajar ilmu pengetahuan umum dan kegiatan bermanfaat lainnya. Hal inilah yang dirasakan juga oleh puluhan santri di Pesantren Tahfidz Nurul Hayat Semarang.

Saat ini, biaya listrik per bulan untuk Pesantren Tahfidz Nurul Hayat Semarang berada di kisaran Rp 2.000.000. Sehingga dalam satu tahun kebutuhan biaya listrik  mencapai Rp 24.000.000. Oleh karena itu, Laznas Nurul Hayat Semarang membuka kesempatan kepada Sahabat Sejuk semua untuk ikut berpartisipasi mendukung kegiatan Pesantren Tahfidz Nurul Hayat Semarang dengan cara support biaya kebutuhan listrik bulanan.

Alhamdulillah, program Sedekah Listrik untuk Pesantren ini disambut dengan antusias oleh Sahabat Sejuk Nurul Hayat. Tak perlu menunggu lama, sejumlah donasi telah terkumpul. Alhamdulillah pula, sedekah listrik dari Sahabat Sejuk Nurul Hayat telah disalurkan untuk membayar biaya listrik Pesantren Tahfidz Nurul Hayat Semarang pada bulan Februrari 2022. Untuk total pengeluaran biaya listrik bulan Februari sendiri, mencapai Rp 1.000.000.

Terima kasih sebesar-besarnya kami ucapkan kepada seluruh Sahabat Sejuk Nurul Hayat yang telah berpartisipasi dalam program ini.  Semoga apa yang telah Sahabat Sejuk berikan mendapat sebaik-baik balasan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Aamiin ya Rabbal Alamiin…

Peresmian Wakaf Sumur Bor Ponpes Nurul Quran Sunan Kalijaga

Peresmian Wakaf Sumur Bor Ponpes Nurul Quran Sunan Kalijaga

Alhamdulillah, program wakaf sumur bor untuk Pondok Pesantren Nurul Qur’an Sunan Kalijaga yang terletak di Dusun Andelan, Desa Sumberkencono, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi  telah diresmikan beberapa waktu yang lalu. Secara seremonial sumur bor diresmikan langsung oleh Kepala Cabang Nurul Hayat Banyuwangi, M. Farid Hamasi, pada hari Jumat, 8 Maret 2022 sekira pukul 13.00 WIB. Acara serah terima yang diadakan di lokasi wakaf sumur ini dihadiri oleh pengasuh, Ketua Yayasan, pengurus, Dewan Asatidz, serta para santri dan masyarakat sekitar.

Proses pembuatan sumur bor ini dikerjakan dalam kurun waktu kurang lebih sebulan. Dimulai dari peletakan batu pertama, pengeboran, hingga pekerjaan pembuatan tandon air, alhamdulillah kesemuanya berjalan dengan baik. Dalam perjalanannya, tentunya bukan tanpa kendala sama sekali. Namun berkat kegigihan para tukang di lapangan, kendala demi kendala tersebut dapat teratasi. Hanya faktor alam atau cuaca (seperti: hujan lebat disertai angin) yang sempat membuat pekerjaan terpaksa dihentikan karena terlalu berbahaya bagi para pekerja.

Pondok Pesantren Sunan Kalijaga sendiri, merupakan pesantren dengan sekolah-sekolah formal di dalamnya. Berbagai jenjang pendidikan mulai dari TK, SD, SMP, hingga Sekolah Menengah Kejuruan yang berbasis entrepreuneur kelautan ada di sini. Menariknya, tidak kurang dari 90% santri yang bermukim di pesantren ini merupakan anak-anak yatim dan dari keluarga dhuafa. Mereka tidak dipungut biaya sepersenpun alias gratis. Sekolah, mondok, makan 3 kali, kitab, dan kebutuhan lainnya yang menunjang kegiatan para santri, ditanggung oleh yayasan. InsyaAllah, jariyah para sahabat sejuk Nurul Hayat sangatlah berarti sekali, baik bagi pesantren, juga bagi mereka yang tinggal di dalamnya. Apalagi wakaf sumur bor ini, selain untuk memenuhi kebutuhan air bersih pesantren, juga dijariyahkan untuk kebutuhan air minum masyarakat sekitar Dusun Andelan.

Ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh Sahabat Sejuk Nurul Hayat di mana pun berada, yang telah menitipkan jariyahnya guna kelancaran program Wakaf Sumur Bor ini. Semoga setiap tetes air yang mengalir, menjadi pahala yang mengalir juga bagi Sahabat Sejuk semuanya. Amin Ya Rabbal Alamin.

Bedah Rumah Pak Darmanto Sekeluarga

Bedah Rumah Pak Darmanto Sekeluarga

Nama beliau Darmanto. Usianya 45 tahun. Kisah hidup beliau berliku dan menyimpan cerita getir. Semenjak diberhentikan dari tempatnya bekerja, sehari-hari Pak Darmanto beraktivitas sebagai pengepul kardus bekas. Sang istri, Ibu Yani, membantu memenuhi kebutuhan keluarga dengan berjualan kerupuk.

Hari-hari Pak Darmanto dan Ibu Yani, dihabiskan bersama dua putri kesayangan. Mereka tinggal di rumah berukuran sedang. Dindingnya dari bilik bambu yang sudah lapuk dan berlubang. Lantainya tanah. Dengan satu ruangan yang disekat yang difungsikan sebagai tempat tidur. Dan di bagian luar rumah, terdapat sebuah sumur untuk mencuci pakaian. Jika dilihat secara keseluruhan, rumah tersebut jauh dari kesan layak huni.

Dari lubuk hati yang terdalam, Pak Darmanto sangat ingin memperbaiki tempat tinggalnya tersebut. Segala hal, mulai dari menjadi kuli bangunan hingga mencari pekerjaan yang tepat, sudah beliau ikhtiarkan agar bisa memperbaiki rumahnya menjadi lebih nyaman untuk keluarga. Tapi apalah daya, hal tersebut tidak mudah untuk terwujud.

Mengetahui apa yang dialami oleh Pak Darmanto dan keluarganya, Laznas Nurul Hayat bergerak cepat untuk membantu beliau. Alhamdulillah, dengan dukungan Sahabat Sejuk Nurul Hayat, keinginan Pak Darmanto untuk memperbaiki rumahnya segera terwujud. Saat ini proses renovasi rumah Pak Darmanto sudah mencapai 90 persen. InsyaAllah setelah ini beliau dan keluarga akan menempati rumah yang lebih layak dan lebih nyaman.

Pak Darmanto menitipkan ucapan terima kasih untuk semua Sahabat Sejuk Nurul Hayat yang telah membantu mewujudkan doa beliau dan keluarga. Semoga apa yang Sahabat Sejuk Nurul Hayat berikan, mendapat sebaik-baik balasan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Aamiin ya Rabbal Alamiin..

Hunian Baru untuk Penyintas Semeru

Hunian Baru untuk Penyintas Semeru

Alhamdulillah, hunian layak untuk Pak Budi dan keluarga sudah bisa ditempati. Beliau satu dari 100 penerima program Griya Cahaya Hidup penyintas APG Semeru. Sebelumnya Pak Budi tinggal di tempat pengungsian, dengan ratusan penyintas yang lain. Beliau hampir tiga bulan tinggal bersama penyintas lain. Bersyukur saat ini sudah bisa tinggal di rumahnya sendiri, sebuah hunian yang dibangun atas kerjasama Aulia Fasion dan LAZ Nurul Hayat.

“Kami ucapkan terima kasih kepada Aulia Fashion dan Nurul Hayat. Sekarang saya sudah punya rumah lagi.  Rumah yang sebelumnya sudah tidak bisa ditempati karena terkena guguran awan panas Gunung Semeru,” ungkap Pak Budi ketika diwawancarai tim Nurul Hayat.

Sebelumnya Pak Budi adalah buruh penambang pasir. Semenjak Gunung Semeru mengeluarkan guguran awan panas kemarin, beliau tidak bisa bekerja seperti biasanya. Penambangan pasir ditutup, karena membahayakan keselamatan para pekerja.

Terima kasih donatur Nurul Hayat, khususnya Aulia Fasion yang membantu Pak Budi mempunyai rumah kembali. Semoga rumah baru ini bisa menjadi tempat berteduh dan tempat ibadah yang nyaman untuk Pak Budi sekeluarga.

#HunianSementara #GriyaCahayaHidup #NurulHayat #AuliaFashion

NH Banyuwangi Hadirkan Program Konservasi Terumbu Karang

NH Banyuwangi Hadirkan Program Konservasi Terumbu Karang

Nurul Hayat Banyuwangi bersama Kelompok Masyarakat Putera Samudra, Kampung Mandar Banyuwangi, menggagas sebuah program sadar lingkungan yang bertujuan untuk melestarikan ekosistem bawah laut di kawasan Pantai Boom Banyuwangi melalui Program Konservasi Terumbu Karang.

Berawal dari keprihatinan masyarakat bahwa sebagian besar penduduk nelayan di wilayah Kampung Mandar harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk mencari atau menangkap ikan. Sedangkan di kawasan laut yang berada tampak di depan mata hanya bisa digunakan untuk jalur lewat saja. Faktor utama yang mempengaruhi adalah tidak banyak populasi ikan yang berada di kawasan laut terdekat. Sehingga para nelayan rela menempuh jalur berkilo-kilo jika ingin memperoleh hasil ikan yang lebih banyak.

Melalui upaya program konservasi terumbu karang di kawasan laut terdekat, kami berharap menjadi solusi untuk membentuk ekosistem baru bawah laut. Program ini diharapkan juga dapat memotivasi masyarakat pada umumnya untuk turut menjaga kelestarian lingkungan tidak hanya di darat, tapi juga kelestarian alam laut.

“Sesuai rencana, kami akan mulai memasang rumah terumbu karang ini dari kedalaman 4 meter. Yang nantinya akan bergeser semakin ke tengah hingga jarak 500 meter dari bibir pantai dengan kedalaman kira-kira 400 meter di bawah permukaan laut. Ini dilakukan supaya populasinya bisa sampai juga ke pinggir pantai, tidak hanya di tengah-tangah laut,” kata Hilmansyah, ketua Pokmas Putera Samudra.

Selain mengembalikan kelestarian alam bawah laut, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan populasi ikan di kawasan tersebut. Yang juga akan berbanding lurus dengan hasil tangkap masyarakat Kampung Mandar yang notabene sebagian besar adalah nelayan. Tentu itu akan berdampak besar bagi pendapatan ekonomi mereka. Dan nantinya mereka tidak perlu lagi  menempuh jarak yang terlalu jauh untuk menangkap ikan di laut.

Copyright © 2001-2023 Yayasan Yay. Nurul Hayat Surabaya