Jangan Mudah Meremehkan Orang Lain

Jangan Mudah Meremehkan Orang Lain

Jangan Mudah Meremehkan Orang Lain, itulah akhlak yang penting di era sekarang. Karena biasanya, orang yang meremehkan orang lain. Hanya bisa mengintip aktivitas orang lain. Jadi, dia sendiri tetap jalan di tempat. Sementara si orang lain terus melangkah dan berkarya.

Jangan Mudah Meremehkan Orang Lain – Islam adalah agama yang kaaffah. Islam mengatur segala sesuatunya dalam kehidupanย  dan tidak ada yang terlewatkan. Salah satu hal yang diatur dalam agama islam adalah sikap tidak meremehkan orang lain. Bahkan sekalipun terhadap orang yang dibawah kita baik dari segi umur, status sosial, ekonomi, jabatan dan lainnya. Tetapi terkadang hal ini masih banyak orang yang meremehkan orang lain dan sikap meremehkan ini bisa dilihat dari ucapan,tingkah laku, gerak tubuh dan lainnya.

Rasulullah Saw pernah suatu ketika tidak memperdulikan atau bermuka kurang menyenangkan dihadapan abdullah bin ummi maktum ketika kedatangan para pembesar Quraysi hal ini disebutkan dalam tafsir ibnu katsir โ€œ pada sautu hari Rasulullah Saw berbicara dengan beberapa pembesar Quraisy yang sangat beliau harapkan keislamannya.

Saat itu datanglah ummu maktum yang telah masuk islam terlebih dahulu, dia bertanya kepada Rasulullah Saw tetapi beliau hanya menoleh karena tidak ingin waktunya tersita demi mengajak para pembesar Quraisy. Sehingga beliau bermuka masam dan berpaling dari ummu maktum. Maka turunlah ayat โ€œ

ุนุจุณ ูˆ ุชูˆู„ู‰ย ย  ุงู† ุฌุงุกู‡ ุงู„ุฃุนู…ูŠย ย ย ย  ูˆู…ุง ูŠุฏุฑูŠูƒ ู„ุนู„ู‡ ูŠุฒูƒูŠ

dia Muhammad bermuka masam dan berpaling, karena telah datang seorang buta kepadany, tahukah kamu barangkali dia ingin membersihkan dirinya dari dosa. Yakni berkenaan dengan penyucian dirinya, atau dia ingin mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya, atau mengenai nasihat atau nasihat atau mencegah diri dari yang diharamkan.

โ€œadapun orang yang dirinya merasa serba cukup kamua melayaninyaโ€ yaitu pembesar-pembesar Quraysi yang sedang dihadapi Rasulullah Saw yang diharapkannya dapat masuk islam. Mereka kamu layani dan berpaling dari ummu maktum.

Abu yaโ€™la meriwayatkan dari Anas ra. Tentang surat abasaโ€™ ibnu ummu maktum menghadap Rasulullah Saw sedangkan beliau sedang berbicara dengan Ubay bin Khalaf, Rasulullah berpaling dari ibnu ummu maktum maka turunlah surat โ€˜abasaโ€™ setelah itu Rasulullah memuliakan ibnu ummu maktum.(HR. Abu yaโ€™la)

Maka dari kisah ini menjadi pelajaran bagi kita agar kita tidak meremehkan orang lain. Karena ketika kita suka meremehkan orang lain pada dasarnya kita juga meremehkan diri sendiri ketika kita merendahkan orang lain pada hakikatnya kita juga meremehkan diri sendiri.: Jangan Pernah Meremehkan Kebaikan walau sedikitpun, mungkin kebaikan tersebut merupakan sebab terbesar seseorang masuk ke dalam surga dan kekal di dalamnya.

ุนู†ู’ ุฃูŽุจูู‰ ุฐูŽุฑู‘ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูู‰ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจูู‰ู‘ู -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ยซ ู„ุงูŽ ุชูŽุญู’ู‚ูุฑูŽู†ู‘ูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽุนู’ุฑููˆูู ุดูŽูŠู’ุฆู‹ุง ูˆูŽู„ูŽูˆู’ ุฃูŽู†ู’ ุชูŽู„ู’ู‚ูŽู‰ ุฃูŽุฎูŽุงูƒูŽ ุจููˆูŽุฌู’ู‡ู ุทูŽู„ู’ู‚ู ยป.

Artinya: โ€œAbu Dzarr radhiyallahu โ€˜anhu berkata: โ€œRasulullah shallallahu โ€˜alaihi wasallam bersabda: โ€œJangan kamu sekali-kali meremehkan dari kebaikan sedikitpun, meskipun (hanya) kamu bertemu dengan saudaramu dalam keadaan tersenyum.โ€ HR. Muslim.

Dan jangan pernah meremehkan dosa walau sedikitpun, mungkin dosa tersebut merupakan sebab terbesar seseorang masuk ke dalam neraka dan kekal di dalamnya.

ุนูŽู†ู’ ุฃูŽู†ูŽุณู ุจู’ู†ู ู…ูŽุงู„ููƒู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฅูู†ู‘ูŽูƒูู…ู’ ู„ูŽุชูŽุนู’ู…ูŽู„ููˆู†ูŽ ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ุงู‹ ู‡ูู‰ูŽ ุฃูŽุฏูŽู‚ู‘ู ููู‰ ุฃูŽุนู’ูŠูู†ููƒูู…ู’ ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽุนู’ุฑู ุฅูู†ู’ ูƒูู†ู‘ูŽุง ู„ูŽู†ูŽุนูุฏู‘ูู‡ูŽุง ุนูŽู„ูŽู‰ ุนูŽู‡ู’ุฏู ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ู…ููˆุจูู‚ูŽุงุชู.

Artinya: โ€œAnas bin Malik radhiyallahu โ€˜anhu berkata: โ€œSesungguhnya kalian mengerjakan perbuatan-perbuatan yang dia adalah lebih tipis dibandingkan rambut dalam penglihatan kalian, sungguh kami dahulu di zaman Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wasallam, menganggapnya termasuk dari dosa-dosa (besar) yang membinasakan.โ€ HR. Ahmad dan Bukhari.

Maka jangan meremehkan siapapun. Karena sama sekali tidak ada orang hebat dengan cara meremehkan orang lain. Dan belum tentu orang yang diremehkan lebih buruk dari yang meremehkan. Mari kita perbaiki diri jangan sampai amalan-amalan kita hangus karena kita sering meremehkan orang lain dan merendahkan orang lain. Kita gunakan amanah nikmat kesehatan ini untuk memperbanyak kebaikan-kebaikan amal kita.ย  Wallohu aโ€™lam bi alshawab.

Copyright ยฉ 2001-2023 Yayasan Yay. Nurul Hayat Surabaya