Author: nurulhayat

Nama beliau Pak Suliin. Beliau adalah lansia tuna netra, warga Desa Prupuh, Kecamatan Panceng, Gresik Jawa Timur. Sehari-hari, Pak Suliin tinggal seorang diri. Tak ada yang menemani beliau. Anak-anak beliau, kurang memberikan perhatian kepada beliau.

Beruntung Pak Suliin dikelilingi oleh tetangga yang baik hati, yang selalu perhatian kepada beliau. Setiap hari tetangga Pak Suliin selalu memberikan makanan untuk beliau.

Melihat apa yang dialami oleh Pak Suliin, pada hari Sabtu, 27 Mei 2023, tim layanan sosial Nurul Hayat bergerak mengunjungi Pak Suliin di kediamannya. Tak hanya mengunjungi, pada kesempatan tersebut, tim layanan sosial Nurul Hayat juga menyampaikan amanah dari sahabat sejuk berupa kebutuhan sehari-hari.

Saat ini, Pak Suliin berusaha memasak sendiri. Hal tersebut beliau lakukan karena beliau tak ingin merepotkan warga. Pak Suliin saat ini juga merawat kambing. Dengan bantuan tongkat, setiap hari beliau mencari pakan untuk kambingnya.

Terima kasih yang sebesar-besarnya kami ucapkan kepada seluruh sahabat sejuk Nurul Hayat yang telah berpartisipasi membantu Pak Suliin. Semoga kebaikan sahabat semua mendapat sebaik-baik balasan dari Allah Ta’ala. Aamiin ya Rabbal Alamiin.

Dwi Iswati adalah ibu dari dua anak yatim. Beliau juga menjadi tulang punggung bagi keluarga kecilnya. Segala jenis pekerjaan dilakoni. Termasuk mencari barang-barang bekas untuk dijual kembali. Dalam melakoni pekerjaannya itu, tak jarang Bu Dwi mengajak anaknya yang masih balita.

Dari pekerjaan yang beliau lakoni, penghasilan yang diperoleh Bu Dwi tidaklah seberapa. Jauh dari kata cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Padahal kebutuhan beliau dan anak-anaknya bukan hanya kebutuhan sehari-hari. Beliau dan kedua anaknya juga butuh tempat tinggal yang lebih baik, mengingat kondisi rumahnya yang jauh dari kata layak.

Laznas Nurul Hayat mengajak sahabat sejuk untuk bahu membahu membantu Bu Dwi dan kedua anaknya yang sudah yatim, untuk memiliki tempat tinggal yang lebih layak.

Alhamdulillah, sahabat sejuk Nurul Hayat antusias berpartisipasi dalam program ini. Bedah rumah Ibu Dwi pun telah dilaksanakan. Tepat H-1 sebelum bulan suci Ramadhan 1444 H, rumah yang berada di Dusun Pencol, Desa Sambungrejo, Kecamatan Semanding, Tuban, Jawa Timur tersebut, telah rampung dan telah diserahterimakan.

Keluarga dengan dua anak yatim ini sebelumnya hanya menumpang tinggal di atas tanahnya sendiri. Ya, tanah tempat rumah tersebut adalah milik beliau sendiri. Sementara bangunannya milik saudara beliau.

Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam program ini. Terima kasih untuk segenap warga dan perangkat Desa Sambungrejo yang bergerak cepat merespon kondisi salah satu warganya sehingga sangat membantu proses terealisasinya program bedah rumah ini. Terima kasih juga untuk Satpol PP Tuban yang telah membantu mewujudkan rumah idaman Bu Dwi dan dua anaknya.

Terima kasih, sahabat sejuk sekalian telah membuat bulan Ramadhan Ibu Dwi dan dua anaknya menjadi lebih berkesan. Semoga segala kebaikan sahabat sejuk semua mendapat sebaik-baik balasan dari Allah Ta’ala. Aamiin ya Rabbal Alamiin.

Harga sembako, khususnya beras, pada momen-momen tertentu sering mengalami kenaikan. Padahal, beras menjadi kebutuhan utama bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia. Termasuk bagi para santri yang tinggal di pondok pesantren. Untuk pondok pesantren yatim dan dhuafa, kenaikan harga beras tentu sangat terasa dampaknya.

Laznas Nurul Hayat menghadirkan program sedekah beras. Di mana beras-beras amanah dari sahabat sejuk, akan didistribusikan ke pondok pesantren yatim dhuafa yang ada di Karesidenan Madiun. Besar harapan, hadirnya program ini bisa membantu pondok pesantren yatim dan dhuafa dalam memenuhi kebutuhan bahan sembako mereka.

Alhamdulillah, program ini mendapatkan sambutan antusias dari sahabat sejuk Nurul Hayat. Tidak terasa per tanggal 25 Mei 2023 telah terkumpul donasi kurang lebih 4,5 juta rupiah. Tercatat lebih dari 100 sahabat sejuk berpartisipasi mendukung program ini.

Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh sahabat sejuk Nurul Hayat yang telah bergabung membantu pondok pesantren yatim dan dhuafa memenuhi kebutuhan sembakonya. Semoga kebaikan teman-teman dibalas berlipat ganda oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Aamiin ya Rabbal Alamiin.

“Kalau pas masih hujan baik-baik saja. Tapi kalau hujannya sudah reda pasti kami pakai jas hujan, kadang juga pakai penutup plastik ketika jam malam, karena airnya turun dari atap,” tutur Ibu Marsiami kepada tim Nurul Hayat yang beberapa waktu lalu berkunjung ke rumah beliau.

Memprihatinkan. Satu kata itulah yang menggambarkan kondisi rumah Ibu Marsiami dan Bapak Sugiman. Rumah tersebut lembab, tidak baik bagi kesehatan keluarga beliau. Selain itu, ketika musim hujan, jika kondisi parah, Ibu Marsiami dan keluarga tak jarang harus tidur di musholla.

Rumah tersebut dihuni oleh tiga orang. Ibu Marsiami, sang suami, Bapak Sugiman yang bekerja serabutan, dan putri semata wayangnya yang difabel karena kecelakaan tahun 2022 lalu dan masih harus menjalani perawatan hingga kini.

Melihat kondisi rumah keluarga Ibu Marsiami, Laznas Nurul Hayat mengajak sahabat sejuk untuk bahu membahu bantu memperbaiki rumah beliau.

Alhamdulillah, sahabat sejuk Nurul Hayat antusias membantu Ibu Marsiami agar beliau bisa tinggal di rumah yang aman dan nyaman. Beberapa pekan terakhir, Laznas Nurul Hayat merenovasi rumah beliau sehingga rumah beliau menjadi hunian yang lebih layak.

Beberapa waktu lalu dengan dihadiri perangkat desa setempat, kami lakukan serah terima rumah Ibu Marsiami. Alhamdulillah kini ketika hujan, Ibu Marsiami dan keluarga bisa istirahat dengan nyaman. Tak perlu tidur memakai jas hujan lagi. Juga tak harus lagi mengungsi tidur di pelataran musholla ketika hujan sudah reda.

Terima kasih sahabat sejuk Nurul Hayat telah membantu merenovasi rumah Ibu Marsiami sekeluarga. Semoga Allah Ta’ala membalas kebaikan sahabat semua dengan kebaikan yang berlipat ganda. Aamiin ya Rabbal Alamiin.