Peristiwa Isra Mikraj

Peristiwa Isra Mikraj

Peristiwa Isra Mikraj adalah mukjizat besar dan tanda kenabian yang sangat jelas. Selain itu, ini adalah kekhususan Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena hal ini tidak pernah terjadi kepada nabi dan rasul selainnya (sebelumnya).

Peristiwa ini termasuk ayat (mukjizat) Makkiyah terjadi pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebelum hijrah. Pengamat sirah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat bahwa sebelum Isra dan Mikraj ada beberapa peristiwa yang menyedihkan, seperti kematian Abu Thalib yang selalu melindungi dan menolong Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam menghadapi menghadapi orang-orang kafir dan kematian Khadijah radhiyallahu ‘anha, istri yang setia sehingga beliau tinggal dalam kesunyian, ditambah hijrahnya sebagian sahabatnya ke negeri Habasyah berkali-kali dalam rangka menyelamatkan agamanya.

Beliau pun sempat pergi ke Thaif dalam rangka menyeru penduduknya untuk beriman, menerima Islam, dan menjadi penolong agama Allah. Namun mereka menolaknya dan menolak ajarannya. Semua kondisi yang menyulitkan ini, Allah Ta’ala memuliakannya dengan mukjizat besar dan kemuliaan yang tinggi, yaitu Isra dan Mikraj.

 

Pengertian Isra dan Mikraj

Kata “asra” seperti dalam surah Al-Isra’ ayat pertama berarti melakukan perjalanan pada malam hari. Ada yang menambahkan bahwa yang dimaksud adalah melakukan perjalanan pada awal malam, ada juga yang mengatakan pada akhir malam.

Adapun isra yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah melakukan perjalanan pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha.

Adapun mikraj berasal dari kata yang artinya naik. Mikraj adalah alat yang digunakan untuk naik. Sedangkan mikraj Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah naik dari bumi ke langit melewati lapis langit sampai pada langit ketujuh.

 

Kapan Isra Mikraj Terjadi?

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan, “Tidak ada dalil yang tegas yang menyatakan terjadinya Isra Mikraj pada bulan tertentu atau sepuluh hari tertentu atau ditegaskan pada tanggal tertentu. Bahkan sebenarnya para ulama berselisih pendapat mengenai hal ini, tidak ada yang bisa menegaskan waktu pastinya.” (Zaad Al-Ma’ad, 1:57-58)

Abu Syamah mengatakan, “Sebagian orang menceritakan bahwa Isra Mikraj terjadi di bulan Rajab. Namun para pakar Jarh wa Ta’dil (pengkritik perawi hadits) menyatakan bahwa klaim tersebut adalah suatu kedustaan.” (Al-Bida’ Al-Hawliyah, hlm. 274)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Tidak dikenal dari seorang dari ulama kaum muslimin yang menjadikan malam Isra memiliki keutamaan dari malam lainnya, lebih-lebih dari malam Lailatul Qadar. Begitu pula para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik tidak pernah mengkhususkan malam Isra untuk perayaan-perayaan tertentu dan mereka pun tidak menyebutkannya. Oleh karena itu, tidak diketahui tanggal pasti dari malam Isra tersebut.” (Zaad Al-Ma’ad, 1:57-58)

Syaikh Musthafa Al-‘Adawi hafizhahullah juga menerangkan bahwa tidak ada dalil dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau merayakan Isra Mikraj. Beliau juga katakan bahwa beliau tidak mengetahui dalil dari para sahabat tentang hal ini, begitu pula tidak diketahui dari imam yang empat dari imam madzhab. Juga terdapat perselisihan pendapat tentang penetapan kapan malam Isra Mikraj terjadi.

Baca Juga : Gotong Royong Bangun Musholla Nurul Huda

Peristiwa Isra Mikraj

Tentang Peristiwa Isra Mikraj, Bukhari dan Muslim meriwayatkannya dari Anas bin Malik dari Malik bin Sha’sha’ah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bercerita kepadanya tentang malam saat beliau di-Isra-kan, beliau bersabda, 

“Ketika aku sedang berada di Hijir dalam keadaan berbaring tiba-tiba ada yang datang menghampiriku sambil berkata dan aku mendengar ucapannya yang mengatakan, ‘Bedahlah bagian sini hingga bagian sini.” Aku bertanya kepada Jarud yang berada di sampingku, ‘Apa maksudnya?’ Ia berkata, ‘Dari pangkal tenggorokan sampai bagian dadanya’ dan aku mendengarkan ia berkata dari bagian dadanya hingga pusarnya, lalu ia pun mengeluarkan hatiku, kemudian dibawakan bejana emas yang berisi iman, maka hatiku pun dicucinya, kemudian dijahit dan dikembalikan pada tempatnya semula.

Kemudian aku dibawakan seekor hewan tunggangan berwarna putih yang lebih kecil dari bighal (peranakan antara kuda dan keledai) dan lebih besar dari keledai. Jarud berkata kepadanya, ‘Itu adalah Buraq, wahai Abu Hamzah?’ Anas berkata, ‘Ya, ia meletakkan langkah kakinya di penghujung pandangan matanya. Kemudian dibawa naik di atasnya.’

Jibril berangkat bersamanya hingga sampai di langit dunia, beliau pun minta dibukakan. Seraya ditanya, ‘Siapa ini?’ Jibril menjawab, ‘Jibril.’ ‘Siapa yang bersamamu?’Jawab Jibril, ‘Muhammad.’ ‘Apakah diutus kepada-Nya?’ ‘Ya.’ Jawab Jibril. ‘Selamat datang sebaik-baiknya orang yang datang.’ Kemudian pintu pun dibuka. Setelah melewati pintu tersebut, beliau bertemu dengan Adam ‘alaihis salam. Jibril berkata, ‘Ini adalah kakekmu Adam.’ Beliau pun mengucapkan salam dan salamnya pun dibalas, lalu berkata, ‘Selamat datang putra dan Nabi yang saleh.’

Kemudian menuju langit kedua bertemu Nabi Yahya dan Isa. Menuju langit ketiga bertemu Nabi Yusuf. Menuju langit keempat bertemu Nabi Idris. Menuju langit kelima bertemu Nabi Harun. Menuju langit keenam bertemu Nabi Musa, Ketika beliau meninggalkannya, Musa ‘alaihis salam menangis. Lalu ditanyakan kepadanya, ‘Apa yang menyebabkan kamu menangis?’ Musa menjawab, ‘Aku menangis karena ada seorang anak yang diutus setelahku, tapi umatnya lebih banyak yang masuk surga daripada umatku.’

Dan menuju langit terakhir yaitu langit ketujuh bertemu Nabi Ibrahim. Kemudian aku dibawa ke Sidratul Muntaha yang di dalamnya terdapat pohon-pohon besar yang dedaunannya selebar telinga gajah. Seraya berkata, ‘Ini adalah Sidratul Muntaha yang memiliki empat aliran sungai, dua sungai batiniyah dan dua sungai lagi lahiriyah.’

Aku bertanya, ‘Apa yang dimaksud dua itu wahai Jibril?’ Jibril menjawab, ‘Dua sungai batiniyah berada di surga dan dua sungai lahiriyah adalah Nil dan Eufrat.’ Kemudian diangkat di hadapanku Baitul Makmur. Kemudian disuguhkan kepadaku segelas khamar, segelas susu, dan segelas madu, aku pun memilih segelas susu. Jibril berkata, ‘Itu adalah fitrah yang kamu dan umatmu berada padanya.’ Kemudian diwajibkan atasku shalat lima puluh waktu sehari semalam, aku pun kembali, lalu aku bertemu Musa ‘alaihis salam.

Ia pun bertanya, ‘Apa yang diperintahkan kepadamu?’ Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Aku diperintahkan shalat lima puluh waktu sehari semalam.’ Musa berkata, ‘Umatmu tidak akan sanggup melakukan shalat lima puluh waktu sepanjang hari. Demi Allah, aku pernah mencobanya pada manusia sebelum kamu, aku pun pernah memaksakan Bani Israil dengan serius. Kembalilah kepada Allah, mintalah keringanan bagi umatmu.’

Aku pun kembali (kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk meminta keringanan) maka dikurangi sepuluh waktu. Aku pun kembali dan bertemu Musa lagi, ia pun berkata seperti semula. Begitu seterusnya sampai Aku pun kembali, Musa pun bertanya, ‘Apa yang diperintahkan kepadamu?’ Aku menjawab, ‘Aku diperintahkan shalat lima waktu setiap harinya.’ Musa pun berkata, ‘Umatmu tidak akan sanggup shalat lima waktu, aku pernah mencobanya pada manusia sebelummu dan aku pernah memaksakannya kepada Bani Israil dengan serius. Kembalilah kepada Allah mintalah keringanan lagi.’

Muhammmad shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, ‘Aku telah meminta kepada Allah hingga aku merasa malu. Akan tetapi, aku ridha dan menerimanya.’ Ketika aku meninggalkannya, terdengarlah sebuah seruan, ‘Aku telah tetapkan kewajibanku dan aku telah ringankan dari hamba-hamba-Ku.’” (HR. Bukhari, no. 3887 dan Muslim, no. 264)

Instalasi Air Bersih untuk Warga Gunung Kidul

Instalasi Air Bersih untuk Warga Gunung Kidul

Gunung Kidul, Yogyakarta – Wangen Lor, adalah sebuah dusun yang terletak di Kecamatan Semanu, Gunung Kidul, Yogyakarta. Daerah ini termasuk daerah rawan kekeringan. Terutama ketika musing kemarau tiba.

Untuk membantu kebutuhan air bersih warga di sana, salah seorang donatur memberikan bantuan berupa pengeboran sumur. Namun setelah pengeboran dilakukan, instalasi air bersih untuk mengaktifkan sumur bor belum dibangun.

Melihat hal tersebut, Laznas Nurul Hayat bergerak untuk membantu warga Wangen Lor. Bersama swadaya warga, Laznas Nurul Hayat bekerjasama mewujudkan pembangunan instalasi air bersih, agar air yang dihasilkan dari sumur bor bisa segera dirasakan manfaatnya.

Update pembangunan instalasi air, kami mendapat kabar dari panitia pembangunan, bahwa proses pembangunan instalasi air bersih, termasuk pemasangan listrik dan instalasi pipa telah selesai dikerjakan. Alhamdulillah,  kemanfataan hadirnya instalasi air bersih ini juga sudah bisa langsung dirasakan oleh warga Wangen Lor.

Semoga dengan hadirnya bangunan intalasi air bersih ini, dapat membantu mencukupi kebutuhan air bersih warga Wangen Lor sehingga hari ini maupun nanti saat memasuki musim kemarau, warga tidak lagi kesulitan mendapatkan air bersih.

Terima kasih, Sahabat Sejuk Nurul Hayat atas kepeduliannya. Bangunan instalasi air bersih ini, insyaAllah benar-benar dirasakan manfaatnya oleh 90 KK warga Wangen Lor, Semanu, Gunung Kidul, Yogyakarta.

Nurul Hayat Peduli Pasien TBC RO

Nurul Hayat Peduli Pasien TBC RO

Namanya Pak Arifin. Beliau tinggal di Desa Ruwit, RT 2/RW 2, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Dulunya beliau bekerja sebagai tukang bangunan. Sudah sekitar setahun ini, beliau mengalami batuk, sesak nafas, berat badan turun,dan  sering keluar keringat dingin. Setelah melakukan pengecekan laborat dan rontgen, ternyata hasilnya beliau dinyatakan positif TBC RO.

Beliau pun mulai menjalani pengobatan rutin. Setiap 3 hari sekali datang ke puskesmas terdekat. Di sana beliau diperiksa dan mendapatkan obat. Setiap minum obat, beliau akan merasakan efek muntah-muntah, lemas, dan pandangan kabur. Karena efek samping tersebut, beliau tidak dapat bekerja. Sedang di rumah beliau masih ada 3 anak yang masih membutuhkan biaya sekolah dan konsumsi sehari-hari. Kondisi tersebut menjadikan Pak Arifin semakin bingung dan tidak kunjung sembuh. Apalagi pihak keluarga juga terkesan kurang mendukung proses pengobatan beliau. Hingga akhirnya beliau memutuskan berhenti berobat.

Dari kisah tersebut, Laznas Nurul Hayat  berusaha memberikan perhatian kepada para pejuang TBC RO yang ada di sekitar Kabupaten Demak, agar mereka tetap semangat berobat. Alhamdulillah, pada hari selasa, 16 November 2021, kami memberikan santunan pengobatan kepada 9 orang pasien TBC RO yang ada di Demak. Semoga dengan santunan ini menambah semangat mereka yang menerima, dan semoga mereka segera diberikan kesehatan.

“Terima kasih kepada Nurul Hayat atas perhatiannya kepada pasien TBC RO yang ada di wilayah Demak. Kami sangat terbantu dan bersyukur ada lembaga yang peduli kepada mereka. Semoga langkah awal ini dapat berlanjut dan menjadi contoh bagi lembaga lain dan juga pemerintah daerah untuk membantu pasien TBC RO,” ucap Lilin Kholisna selaku relawan peduli TBC Kabupaten Demak.

Nurul Hayat Bantu Pembangunan Mushola Nurul Huda

Nurul Hayat Bantu Pembangunan Mushola Nurul Huda

Mushola Nurul Huda yang terletak di Dusun Kalitengah, Desa Babad, Kecamata Kedungadem, Bojonegoro, kondisinya jauh dari kata layak. Mushola ini berdinding sesek bambu yang sudah banyak lubang dan beralas bambu renggang yang ditutup dengan terpal warna biru.

Saat tim Laznas Nurul Hayat ikut berjamaah di mushola tersebut, baru saja melangkahkan kaki ke bagian belakang imam, bunyi “kriyet…kriyet..” langsung terdengar. Membuat hati jadi was-was. Rasanya seperti bangunan tersebut mau ambrol.

Selama beberapa tahun terakhir, warga bertahan dengan kondisi mushola yang biasa mereka gunakan tersebut. Pak Nur Wahid selaku pengurus mushola menyadari kondisi mushola Nurul Huda yang sudah tidak layak. Tapi ia dan warga belum bisa berbuat banyak. Ia dan warga selalu berdoa dan menabung selama beberapa tahun terakhir, agar bisa membangun mushola yang lebih layak dan nyaman.

Alhamdulillah, Laznas Nurul Hayat Bojonegoro dengan dukungan Sahabat Sejuk Nurul Hayat, bergotong royong mewujudkan impian Pak Nur Wahid dan warga Desa Babad lainnya, untuk memiliki mushola yang lebih layak. Saat ini telah bediri dengan kokoh sebuah mushola yang insyaAllah lebih aman dan nyaman.

Pak Nur Wahid dan warga sangat bersyukur mushola yang diimpikan telah terwujud. Kini mereka tak khawatir lagi musholanya ambrol saat digunakan untuk sholat. Semoga dengan berdirinya mushola ini membuat warga semakin semangat beribadah dan menjadi jariyah yang terus mengalir untuk Sahabat Sejuk Nurul Hayat di manapun berada.  Aamiin ya Rabbal Alamiin..

Bantuan Pembangunan MCK untuk MI Nurul Yaqin

Bantuan Pembangunan MCK untuk MI Nurul Yaqin

Alhamdulillah, Laznas Nurul Hayat Jember terus menebar kemanfaatan. Kali ini Laznas Nurul Hayat Jember berbagi kemanfaatan kepada MI Nurul Yaqin.

MI Nurul Yaqin berlokasi di Dusun Karang Kebon, Desa Suci, Kecamatan Panti, Jember, Jawa Timur. Lembaga pendidikan ini, telah berusia hampir 10 tahun. Pengasuhnya bernama Ustadz Farid. Beliau adalah sosok luar biasa yang sangat gigih memperjuangkan sekolah yang berorientasi agama Islam.  Selain itu beliau juga memiliki konsep tata ruangan sekolah yang bagus. Hal ini  dibuktikan dengan adanya taman yang indah di depan ruang kelas, yang dapat menambah semangat belajar.

Di balik indahnya taman, ada satu konsep tata ruangan sekolah yang belum terwujud di MI Nurul Yaqin. Yaitu adanya MCK. Ya, MI Nurul Yaqin belum memiliki kamar mandi/toilet/MCK. Selama ini santri yang berjumlah kurang lebih 60 anak, menggunakan kamar mandi masjid yang jumlahnya hanya satu dan kondisinya memprihatinkan.

MI Nurul Yaqin sangat membutuhkan MCK. Ustadz Farid berencana ingin membangun 3 kamar mandi/MCK. Satu untuk murid ikhwan, satu untuk murid akhwat, dan satu untuk guru. Namun rencana itu belum terealisasi karena terkendala ketersediaan dana.

Alhamdulillah, pada tanggal 21 Januari 2022 yang lalu, Laznas Nurul Hayat Jember melakukan kunjungan sekaligus menyalurkan dana bantuan untuk pembuatan toilet/kamar mandi di MI Nurul Yaqin. InsyaAllah akan dibangun 2 kamar mandi/toilet untuk guru dan santri. Menurut Ustadz Munfarid Mahdori selaku pengasuh MI Nurul Yaqin, pengerjaan kamar mandi/toilet/MCK ini membutuhkan waktu kurang lebih 1 bulan. Targetnya pada bulan Februari proses pengerjaannya sudah selesai.

Terima kasih Sahabat Sejuk Nurul Hayat yan telah mendukung program ini. Semoga menjadi jariyah yang terus mengalir. Dan semoga dengan adanya fasilitas kamar mandi/toilet ini, para guru dan santri akan lebih nyaman dalam mejalani proses belajar mengajar.

Gotong Royong Bangun Mushola Nurul Huda

Gotong Royong Bangun Mushola Nurul Huda

Mushola Nurul Huda – Warga Desa Balong Mlongko, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, memiliki antusias yang sangat tinggi untuk melaksanakan kegiatan sholat berjamaah dan kegiatan pembelajaran ilmu agama. Warga secara rutin melaksanakan sholat berjamaah dan kegiatan-kegiatan keagamaan lain seperti TPA setiap sore dan pengajian rutin dua kali dalam sepekan.

Selama ini, tepatnya dalam 2 tahun terakhir, kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan di rumah warga. Untuk itu, agar kegiatan-kegiatan keagamaan lebih maksimal, warga sangat ingin membangun mushola Nurul Huda di sebidang tanah yang telah diwakafkan.

Alhamdulillah, beberapa waktu yang lalu tim Laznas Nurul Hayat Madiun telah bersilaturahmi dengan warga Desa Balong Mlongko, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun. Tak hanya bersilaturahmi, dalam kesempatan tersebut, tim Laznas Nurul Hayat juga menyalurkan donasi untuk pembangunan mushola Nurul Huda.

Progres hingga akhir Januari lalu, pembangunan mushola Nurul Huda sudah mencapai 60%. Meskipun bisa dibilang baru setengah jalan, Alhamdulillah mushola tersebut sudah mulai dipakai untuk kegiatan kegamaan baik itu sholat berjamaah, TPA, maupun kegiatan pengajian rutin lainnya.

Terima kasih kami sampaikan kepada seluruh Sahabat Sejuk Nurul Hayat yang telah berpartisipasi dalam program ini.  Semoga apa yang Sahabat Sejuk berikan mendatangkan keberkahan dan menjadi jariyah yang terus mengalir. Mohon doa dan dukungannya agar pembangunan bisa segera selesai sehingga warga serta anak-anak bisa lebih maksimal melakukan berbagai kegiatan kegamaan di mushola tersebut.

Bantu Pembangunan Masjid dan Ponpes Sunan Bonang

Bantu Pembangunan Masjid dan Ponpes Sunan Bonang

Panti asuhan Sunan Bonang berdiri sejak tahun 2018. Panti asuhan ini menampung, membina, dan mendidik anak-anak yatim piatu, fakir miskin dan anak terlantar. Selama ini, para pengurus dan anak-anak binaan panti asuhan Sunan Bonang masih tinggal di rumah kontrakan.

Alhamdulillah,  pada Ramadhan 1442 H lalu, atau sekitar bulan Mei 2021, ada warga yang mewakafkan tanahnya untuk pembangunan masjid dan gedung pesantren. Luas lahan wakaf tersebut 800 meter persegi. Akses masuk ke lahan, sebagian masih berupa jalan setapak berbatu, karena letaknya memang berada di tepi hutan. Lokasi tepatnya, berada di Desa Sedayu, RT 6/RW 1, Kelurahan Kalisegoro, Kecamatan Gunungpati, Semarang.

Rancangan bangunan pesantren dan masjid telah dibuat. Ukuran bangunan pesantren 10 x 17 meter. Sedang ukuran bangunan masjid 12 x 12 meter. Pengurus panti asuhan Sunan Bonang berharap, pada bulan Oktober tahun ini, proses pengerjaan sudah dapat dimulai. Agar bangunan bisa segera dimanfaatkan dan anak-anak tidak perlu tinggal di rumah kontrakan lagi.

Laznas Nurul Hayat Semarang turut bergerak membantu pembangunan pesantren dan masjid Pondok Pesantren Sunan Bonang. Update per 5 Januari 2022, bantuan pembangunan masjid sudah mulai dibelanjakan. Bahan-bahan bangunan yang sudah dibelanjakan antara lain pasir, batu belah, semen, dan besi untuk kebutuhan pengerjaan pondasi masjid. Bantuan dari Laznas Nurul Hayat tersebut juga ditambah dengan bantuan material dari beberapa donatur.

Terima kasih kami ucapkan kepada semua Sahabat Sejuk Nurul Hayat yang telah berpartisipasi dalam program ini. Semoga apa yang Sahabat Sejuk berikan mendapat sebaik-baik balasan dari Allah ta’ala. Tak lupa kami juga mohon doa dan dukungan semoga pembangunan masjid dan Pondok Pesantren ini diberikan kemudahan dan kelancaran. Agar bisa segera digunakan oleh anak-anak binaan Pondok Pesantren Sunan Bonang, dan masyarakat sekitar.

Bantu Adik Zahra Lawan Kanker Lurik

Bantu Adik Zahra Lawan Kanker Lurik

Giat kemanfaatan Laznas Nurul Hayat Madiun terus berlanjut. Kali ini Laznas Nurul Hayat Madiun bergerak untuk membantu adik Zahra yang tengah diuji Allah dengan sakit kanker lurik.

Tanda-tanda bahwa adik Zahra mengalami sakit di bagian lengan sebenarnya sudah bisa dilihat sejak ia baru lahir. Saat itu, sudah terlihat bahwa ada perbedaan antara lengan kanan dan kiri adik Zahra. Perbedaan tersebut terlihat di lengan bagian kiri yang terdapat benjolan. Saat umur Zahra 1 bulan, berdasarkan diagnosa dokter, benjolan tersebut hanyalah tumor biasa yang bisa dioperasi dan tidak mengganggu perkembangan anak.

Seiring berjalannya waktu, sampai umur Zahra kini 6 tahun, benjolan tersebut semakin membesar. Diawali dengan demam 3 hari, benjolan yang awalnya kecil menjadi semakin besar hanya dalam kurun waktu satu setengah bulan. Tak hanya ukurannya yang bertambah, jumlahnya pun bertambah, dari satu benjolan menjadi empat benjolan.

Melihat hal tersebut, orangtua Zahra membawa putri kesayangannya tersebut ke RSUD Caruban. Di sana, oleh pihak rumah sakit, Zahra diberi rujukan untuk menjalani pengobatan di RS Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta. Sayangnya proses pengobatan Zahra tidak berjalan lancar. Penyebabnya adalah keterbatasan biaya. Ayahnya yang bekerja sebagai wiraswasta dengan hasil tak menentu, dan ibunya yang beraktifitas sebagai ibu rumah tangga, tak bisa memenuhi biaya pengobatan Zahra. Padahal semakin hari benjolan di lengan Zahra semakin bertambah.  Bahkan dokter menyebutkan skala pertumbuhan benjolan tersebut adalah setiap hari.

Lebih lanjut tentang sakit yang diderita oleh Zahra, ia di-diagnosa menderita sakit kanker Embriyonal Rhabdomyosarcoma. Yaitu jenis kanker yang berasal dari otot lurik (otot yang menggerakkan tubuh). Jenis kanker ini dapat berkembang di bagian tubuh mana pun. Meski demikian, kanker ini lebih sering ditemukan di kepala, leher, perut, dan dada. Dan memang cukup sering ditemukan pada anak-anak.

Update terkini, alhamdulillah adik Zahra sudah menjalani proses pengobatan kemoterapi yang kelima. Kabar baiknya lagi, BPJS Mandiri yang selama ini digunakan, sudah beralih ke KIS. Setelah ini, Zahra masih harus menjalani 25 kali kemoterapi lagi. Tentu masih dibutuhkan waktu. Juga biaya tambahan lagi. Untuk biaya transport Madiun-Solo. Serta untuk biaya hidup selama di sana.

Terima kasih kami ucapkan kepada Sahabat Sejuk yang telah membantu proses berobat adik Zahra selama ini. Mohon doa agar adik Zahra segera diberikan kesembuhan.

Renovasi Rumah Pak Suharno

Renovasi Rumah Pak Suharno

“Kalau ke masjid saat cuaca sedang hujan deras, saya selalu khawatir sama kondisi rumah, Mas. Apalagi kalau hujannya disertai angin kencang. Atap rumah kami sudah lama bocor. Dinding pun bukan dari batu bata.” Seperti itulah gambaran  kekhawatiran Pak Suharno tentang kondisi tempat tinggal yang beliau tempati bersama istri dan empat anaknya.

Pak Suharno berusia 58 tahun. Sehari-hari beraktifitas sebagai marbot masjid. Juga berjualan tahu tek. Hasil dari penjualan tahu tek, belum bisa sepenuhnya menutup kebutuhan sehari-hari beliau sekeluarga. Juga belum cukup untuk merenovasi rumahnya agar lebih aman dan nyaman untuk ditempati.

Ya, kondisi rumah Pak Suharno memang jauh dari kata layak. Bangunan rumahnya berdinding kayu. Atapnya menggunakan bahan seadanya. Pak Suharno dan keluarganya sudah lebih dari 20 tahun bertahan menempati rumah tersebut. Beliau berharap, suatu saat kelak bisa memperbaiki rumahnya  sehingga keluarganya bisa tinggal di rumah yang aman dan nyaman, meski cuaca sedang hujan.

Melihat kondisi tempat tinggal Pak Suharno, Laznas Nurul Hayat bergerak cepat untuk membantu mewujudkan keinginan marbot masjid yang luar biasa ini.  Ya, Laznas Nurul Hayat menggulirkan campaign “Renovasi Rumah Pak Suharno” di zakatkita.org.

Alhamdulillah, campaign ini disambut dengan antusias oleh Sahabat Sejuk Nurul Hayat. Proses renovasi rumah beliaupun langsung dijalankan. Progres renovasi saat ini sudah mencapai 70 %. Selanjutnya, akan dilakukan pemasangan keramik, pengecatan, finishing, dan pembersihan. Semoga agenda-agenda renovasi rumah Pak Suharno berjalan lancar tanpa hambatan. Sehingga beliau bersama keluarga bisa segera menempati rumah yang lebih layak.

Pak Suharno menyampaikan titipan rasa terima kasih kepada seluruh Sahabat Sejuk Nurul Hayat yang telah membantu renovasi rumah beliau. Semoga segala kebaikan yang Sahabat Sejuk berikan, mendapat keberkahan dan balasan berlipat ganda. Aaamiin ya Rabbal Alamiin..

Keutamaan Rendah Hati

Keutamaan Rendah Hati

Keutamaan Rendah Hati – Islam mengajarkan untuk memiliki sikap rendah hati. Nabi Muhammad SAW mengibaratkan kerendahan hati sebagai bagian dari iman seorang Muslim. Sikap rendah hati dapat membentengi manusia dari godaan dan jeratan setan. Rasulullah SAW mengatakan bahwa kerendahan hati dapat menjadi pengingat manusia akan kekuasaan Allah SWT, tidak mudah terlena dengan kenikmatan duniawi, juga terhindar dari sikap sombong. 

 

وَلَا تَمْشِ فِى ٱلْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّكَ لَن تَخْرِقَ ٱلْأَرْضَ وَلَن تَبْلُغَ ٱلْجِبَالَ طُولًا

Artinya: “Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.” (QS. Al Isra: 37)

Ahmad Kusaeri dalam bukunya, aqidah akhlaq, menjelaskan, ciri-ciri orang yang rendah hati adalah tidak sombong atau takabur, mensyukuri kelebihan yang dimiliki, bersikap santun dan peduli pada semua orang, tidak suka berbuat riya, menerima segala nasihat, mudah bergaul, dan tidak membeda-bedakan dalam bergaul. 

Baca Juga : Adab Menjenguk Orang Sakit

Adapun keutamaan rendah hari adalah, selain mendapat pahala dan rahmat dari Allah SWT, juga dapat disenangi oleh banyak orang dan terhindar dari kebencian dan dendam, dan senantiasa bersyukur. Langkah awal yang dapat dilakukan untuk memupuk sikap rendah hati dalam diri adalah dengan menyadari bahwa segala yang dimiliki tak lain adalah milik dan pemberian Allah SWT yang perlu disyukuri. 

Seseorang yang memiliki sikap tawadhu akan merasa lebih bahagia. Sikap rendah hati membuat hati selalu tenang dan jauh dari gelisah. Dengan percaya diri dan berpikir positif, kegelisahan akan dengan mudah diatasi. Orang yang selalu rendah hati akan lebih bisa mengontrol emosinya dan tidak berlebihan terhadap suatu hal.

Mulailah menerapkan sikap rendah hati di lingkungan terdekat, seperti pada orang tua, adik-kakak, dan teman-teman terdekat. Selain itu, menarik diri dari pergaulan yang kurang baik juga perlu dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan buruk yang tak diharapkan. 

Dari Abu Hurairah, berkata bahwa Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sedekah tidaklah mengurangi harta. Tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba sifat pemaaf melainkan akan semakin memuliakan dirinya. Dan juga tidaklah seseorang memiliki sifat tawadhu’ (rendah hati) karena Allah melainkan Allah akan meninggikannya.” (HR. Muslim).

 

Copyright © 2001-2023 Yayasan Yay. Nurul Hayat Surabaya