Alhamdulillah, Adik Prisilia Dinyatakan Sembuh Total

Alhamdulillah, Adik Prisilia Dinyatakan Sembuh Total

Namanya Prisilia. Usianya saat ini 7 tahun. Ia tinggal di Desa Campur Asri, Karang Jati, Ngawi, Jawa Timur.  Adik Prisilia berasal dari keluarga yang sangat sederhana. Ibunya tidak bekerja. Sedang ayahnya yang bekerja di tempat jauh, sampai saat ini tidak pernah memberi kabar.

Adik Prisilia menderita sakit Haemangioma Anisite atau biasa disebut tumor. Sakit ini, bermula saat ia  berusia satu tahun. Saat itu muncul benjolan di tangannya. Benjolan itu semakin lama semakin sakit, gatal dan panas. Seiring berjalannya waktu, benjolan itu juga muncul di ketiak.

Sang ibu, sesekali mengantar Prisilia menjalani pengobatan di RS Muwardi, Surakarta. Di RS tersebut,  Prisilia mendapatkan tindakan observasi. Namun karena terkendala persoalan biaya, sang ibu akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkan proses pengobatan.

Selama ini, biaya pengobatan Adik Prisilia dibantu oleh swadaya masyarakat. Ketika tidak ada yang membantu, makan proses pengobatan pun berhenti. Padahal untuk dapat segera sembuh,  Prisilia harus melanjutkan proses berobatnya. Bahkan harus segera menjalani tindakan operasi agar tumornya tidak bermunculan di bagian tubuh yang lain.

Apa yang dialami oleh Adik Prisilia, sampai ke relawan Laznas Nurul Hayat Madiun. Tim pun bergegas melaksanakan assessment dan segera membantu Prisilia untuk menjalani pengobatan ke RS Muwardi Surakarta.

Alhamdulillah, menurut diagnosa dokter, saat ini  Prisilia telah dinyatakan sembuh total. Kini, ia pun sudah bisa beraktifitas dan bersekolah seperti biasa.

Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh Sahabat Sejuk Nurul Hayat yang telah membantu proses pengobatan  Prisilia. Semoga apa yang telah Bapak/Ibu berikan mendatangkan keberkahan dan menjadi jariyah yang terus mengalir. Aamiin ya Rabbal Alamiin..

Meneladani Akhlak Nabi Ibrahim

Meneladani Akhlak Nabi Ibrahim

Meneladani Akhlak Nabi Ibrahim Ada banyak pelajaran berharga yang bisa kita petik dari kisah Nabi Ibrahim ‘alaihis salam Kholilullah (kekasih Allah)-. Di antara kisah beliau adalah ketika beliau didatangi para malaikat yang akan diutus untuk membinasakan kaum Luth. Para malaikat tersebut terlebih dahulu mendatangi Ibrahim dan istrinya, Sarah untuk memberi kabar gembira akan kelahiran anak mereka yang ‘alim yaitu Nabi Allah Ishaq ‘alaihis salam. Kisah tersebut disebutkan dalam ayat berikut ini :

هَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ ضَيْفِ إِبْرَاهِيمَ الْمُكْرَمِينَ (24) إِذْ دَخَلُوا عَلَيْهِ فَقَالُوا سَلَامًا قَالَ سَلَامٌ قَوْمٌ مُنْكَرُونَ (25) فَرَاغَ إِلَى أَهْلِهِ فَجَاءَ بِعِجْلٍ سَمِينٍ (26) فَقَرَّبَهُ إِلَيْهِمْ قَالَ أَلَا تَأْكُلُونَ (27) فَأَوْجَسَ مِنْهُمْ خِيفَةً قَالُوا لَا تَخَفْ وَبَشَّرُوهُ بِغُلَامٍ عَلِيمٍ (28) فَأَقْبَلَتِ امْرَأَتُهُ فِي صَرَّةٍ فَصَكَّتْ وَجْهَهَا وَقَالَتْ عَجُوزٌ عَقِيمٌ (29) قَالُوا كَذَلِكِ قَالَ رَبُّكِ إِنَّهُ هُوَ الْحَكِيمُ الْعَلِيمُ (30)

Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tentang tamu Ibrahim (yaitu malaikat-malaikat) yang dimuliakan? (Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: “Salaama”. Ibrahim menjawab: “Salaamun (kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal.” Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk.  Lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim lalu berkata: “Silahkan anda makan.” (Tetapi mereka tidak mau makan), karena itu Ibrahim merasa takut terhadap mereka. Mereka berkata: “Janganlah kamu takut”, dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang alim (Ishak).” (QS. Adz Dzariyat: 24-30)

 

Menjawab Salam dengan Yang Lebih Baik

Dalam ayat di atas, Allah Ta’ala benar-benar memuji kekasih-Nya, Ibrahim ‘alaihis salam. Para malaikat sebagai tamu tadi, ketika masuk ke rumah beliau, mereka memberikan penghormatan dengan ucapan, “Salaaman”. Aslinya, kalimat ini berasal dari kalimat, “Sallamnaa ‘alaika salaaman (kami mendoakan keselamatan padamu)”. Namun lihatlah bagaimana jawaban Nabi Ibrahim ‘alaihis salaam terhadap salam mereka. Ibrahim menjawab, “Salaamun”. Maksud salam beliau ini adalah “salaamun daaim ‘alaikum (keselamatan yang langgeng untuk kalian)”. Para ulama mengatakan bahwa balasan salam Ibrahim itu lebih baik dan lebih sempurna daripada salam para malaikat tadi. Karena Ibrahim menggunakan jumlah ismiyyah (kalimat yang diawali dengan kata benda) sedangkan para malaikat tadi menggunakan jumlah fi’liyah (kalimat yang diawali dengan kata kerja). Menurut ulama balaghoh, jumlah ismiyyah mengandung makna langgeng dan terus menerus, sedangkan jumlah fi’liyah hanya mengandung makna terbaharui. Artinya di sini, balasan salam Ibrahim lebih baik karena beliau mendoakan keselamatan yang terus menerus. Inilah contoh akhlaq yang mulia dari Nabi Allah Ibrahim ‘alaihis salam. Kita bisa mengambil pelajaran dari sini bahwa hendaklah kita selalu menjawab ucapan salam dari saudara kita dengan balasan yang lebih baik. Sebagaimana Allah Ta’ala pun telah memerintahkan kita seperti itu dalam ayat,

وَإِذَا حُيِّيتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا

“Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa).” (QS. An Nisa’: 86)

Bentuk membalas salam di sini boleh dengan yang semisal atau yang lebih baik, dan tidak boleh lebih rendah dari ucapan salamnya tadi. Contohnya di sini adalah jika saudara kita memberi salam: “Assalaamu ‘alaikum”, maka minimal kita jawab: “Wa’laikumus salam”. Atau lebih lengkap lagi dan ini lebih baik, kita jawab dengan: “Wa’alaikumus salam wa rahmatullah”, atau kita tambahkan lagi: “Wa’alaikumus salam wa rahmatullah wa barokatuh”. Bentuk lainnya adalah jika kita diberi salam dengan suara yang jelas, maka hendaklah kita jawab dengan suara yang jelas, dan tidak boleh dibalas hanya dengan lirih. Begitu juga jika saudara kita memberi salam dengan tersenyum dan menghadapkan wajahnya pada kita, maka hendaklah kita balas salam tersebut sambil tersenyum (bukan cemberut) dan menghadapkan wajah padanya. Inilah di antara bentuk membalas salam dengan yang lebih baik.

Baca Juga : Berbagi Kemanfaatan Kepada Ibu-Ibu Tukang Sapu

Memuliakan Tamu

Dalam cerita Ibrahim ini juga terdapat pelajaran yang cukup berharga yaitu akhlaq memuliakan tamu. Lihatlah bagaimana pelayanan Nabi Ibrahim ‘alaihis salam untuk tamunya. Ada tiga hal yang istimewa dari penyajian beliau:

Beliau melayani tamunya sendiri tanpa mengutus pembantu atau yang lainnya.

Beliau menyajikan makanan kambing yang utuh dan bukan beliau beri pahanya atau sebagian saja.

Beliau pun memilih daging dari kambing yang gemuk. Ini menunjukkan bahwa beliau melayani tamunya dengan harta yang sangat berharga.

Dari sini kita bisa mengambil pelajaran bagaimana sebaiknya kita melayani tamu-tamu kita yaitu dengan pelayanan dan penyajian makanan yang istimewa. Memuliakan dan menjamu tamu inilah ajaran Nabi Ibrahim, sekaligus pula ajaran Nabi kita Muhammad ‘alaihimush sholaatu wa salaam. ‘Abdullah bin ‘Amr dan ‘Abdullah bin Al Harits bin Jaz’i mengatakan, “Barangsiapa yang tidak memuliakan tamunya, maka ia bukan pengikut Muhammad dan bukan pula pengikut Ibrahim” (Lihat Jaami’ul wal Hikam, hal. 170). Begitu pula dalam hadits yang shahih, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia memuliakan tamunya” (HR. Bukhari no. 6018 dan Muslim no. 47, dari Abu Hurairah)

Seseorang dianjurkan menjamu tamunya dengan penuh perhatian selama sehari semalam dan sesuai kemampuan selama tiga hari, sedangkan bila lebih dari itu dinilai sebagai sedekah. Hal ini sebagaimana ditunjukkan dalam sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

« مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ جَائِزَتَهُ » . قَالَ وَمَا جَائِزَتُهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « يَوْمٌ وَلَيْلَةٌ وَالضِّيَافَةُ ثَلاَثَةُ أَيَّامٍ ، فَمَا كَانَ وَرَاءَ ذَلِكَ فَهْوَ صَدَقَةٌ عَلَيْهِ ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ »

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia memuliakan tetangganya. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia perhatian dalam memuliakan tamunya.” Ada yang bertanya, “Apa yang dimaksud perhatian di sini, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Yaitu perhatikanlah ia sehari semalam dan menjamu tamu itu selama tiga hari. Siapa yang ingin melayaninya lebih dari tiga hari, maka itu adalah sedekah baginya.” (HR. Bukhari no. 6019 dan Muslim no. 48, dari Syuraih Al ‘Adawi). Para ulama menjelaskan bahwa makna hadits ini adalah seharusnya tuan rumah betul-betul perhatian melayani tamunya di hari pertama (dalam sehari semalam) dengan berbuat baik dan berlaku lembut padanya. Adapun hari kedua dan ketika, hendaklah tuan rumah memberikan makan pada tamunya sesuai yang mudah baginya dan tidak perlu ia lebihkan dari kebiasaannya. Adapun setelah hari ketiga, maka melayani tamu di sini adalah sedekah dan termasuk berbuat baik. Artinya, jika ia mau, ia lakukan dan jika tidak, tidak mengapa (Lihat Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 21/31). Imam Asy Syafi’i rahimahullah dan ulama lainnya mengatakan, “Menjamu tamu merupakan bagian dari akhlaq yang mulia yang biasa dilakukan oleh orang yang nomaden dan orang yang mukim” (Lihat Syarh Al Bukhari libni Baththol, 17/381). Sudah sepatutnya kita dapat mencontoh akhlaq yang mulia ini.

 

Berbicara dengan Lemah Lembut

Dalam ayat yang kami bawakan di awal tadi, kita dapat menyaksikan bagaimana Nabi Ibrahim ‘alaihis salam juga mencontohkan akhlaq berbicara lembut kepada para tamunya. Lihatlah ketika menjawab salam tamunya, beliau menjawab, “Salaamun qoumun munkarun” (selamat atas kalian kaum yang tidak dikenal). Kalimat ini dinilai lebih halus dari kalimat ‘ankartum‘ (aku mengingkari kalian). Begitu pula ketika Ibrahim mengajak mereka untuk menyantap makanan. Bagaimana beliau menawarkan pada mereka? Beliau katakan, “Ala ta’kuluun” (mari silakan makan). Bahasa yang digunakan Ibrahim ini dinilai lebih halus dari kalimat, “Kuluu” (makanlah kalian). Ibaratnya Ibrahim menggunakan bahasa yang lebih halus ketika berbicara dengan tamunya. Kalau kita mau sebut, beliau menggunakan bahasa “kromo” (bahasa yang halus dan lebih sopan di kalangan orang jawa). Inilah contoh dari beliau bagaimana sebaiknya seseorang bertutur kata. Inilah pula yang diajarkan oleh Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dari ‘Ali, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Di surga terdapat kamar-kamar yang bagian luarnya dapat dilihat dari dalam dan bagian dalamnya dapat dilihat dari luar.” Kemudian seorang Arab Badui bertanya, “Kamar-kamar tersebut diperuntukkan untuk siapa, wahai Rasulullah?” Beliau pun bersabda,

لِمَنْ أَطَابَ الْكَلاَمَ وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ وَأَدَامَ الصِّيَامَ وَصَلَّى لِلَّهِ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ

“Kamar tersebut diperuntukkan untuk siapa saja yang tutur katanya baik, gemar memberikan makan (pada orang yang butuh), rajin berpuasa dan rajin shalat malam karena Allah ketika manusia sedang terlelap tidur.” (HR. Tirmidzi no. 1984 dan Ahmad 1/155, hasan)

Demikianlah akhlaq mulia dari Nabi Ibrahim yang seharusnya dapat kita jadikan teladan. Dalam sebuah ayat, Allah Ta’ala berfirman,

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيهِمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآَخِرَ

“Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrahim dan umatnya) ada teladan yang baik bagimu; (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (pahala) Allah dan (keselamatan pada) Hari Kemudian.” (QS. Al Mumtahanah: 6)

Kaki Palsu untuk Bu Ninuk

Kaki Palsu untuk Bu Ninuk

Nama beliau adalah Tari Widayani. Sehari-hari akrab disapa Bu Ninuk. Beliau adalah seorang penyandang disabilitas amputasi kaki. Kaki beliau diamputasi karena sakit gula yang beliau derita. Beliau juga pernah mengalami sakit stroke ringan. Saat ini Bu Ninuk hidup seorang diri tanpa suami dan anak. Suaminya telah meninggal dunia satu tahun yang lalu.

Sekilas cerita tentang kaki Bu Ninuk. Kaki beliau terpaksa diamputasi karena beliau terlambat periksa cek gula darah ke rumah sakit. Saat itu, gula darah beliau sudah mencapai 580. Ketika Bu Ninuk periksa di RS Ludiro Husodo Yogyakarta, ada luka kecil di bagian jempol kakinya. Beliau pun langsung dirujuk ke RS Sardjito Yogyakarta. Pada bulan Juni 2021, keputusan berat pun harus diambil. Kaki beliau harus diamputasi.

Sebelum suaminya meninggal dunia, kehidupan Bu Ninuk mengandalkan penghasilan suaminya yang berprofesi sebagai seorang pro direction/pencipta lagu, dll. Saat ini, ketika beliau tinggal seorang diri dan sudah tidak bisa bekerja lagi, beliau hanya bisa menggantungkan harapan kepada teman-teman, tetangga, dan keluarganya.

Jum’at 28 Januari 2022 lalu, tim Laznas Nurul Hayat Yogyakarta melakukan silaturahim dan survei kelayakan atas pengajuan bantuan kaki palsu untuk Bu Ninuk.  Dari obrolan bersama Bu Ninuk, beliau memiliki sebuah keinginan sederhana. Setelah mendapatkan kaki palsu dan bisa menggunakannya dengan baik, beliau ingin bekerja lagi dan ingin menjadi insan yang lebih mandiri.

Beberapa waktu kemudian, tepatnya Kamis, 3 Februari 2022 bersama mitra penyedia jasa pembuatan kaki palsu, Laznas Nurul Hayat Yogyakarta melakukan pengukuran kaki dan fitting, agar kaki palsu yang akan digunakan Bu Ninuk terasa pas dan nyaman. Nurul Hayat bersama para donatur berharap kaki palsu ini betul-betul bisa mewujudkan harapan Bu Ninuk untuk kembali produktif dan mengangkat kehidupannya kembali. Amiin ya Rabbal Alamiin..

Pembangunan Sumur Bor untuk Pesantren Sunan Kalijaga Banyuwangi

Pembangunan Sumur Bor untuk Pesantren Sunan Kalijaga Banyuwangi

Ketersediaan air bersih di pondok pesantren adalah sebuah hal yang mutlak dibutuhkan. Air bersih dibutuhkan untuk aktvitas sehari-hari penghuni pondok, terutama para santri. Namun sayangnya belum semua pondok pesantren memiliki sumber air bersih dan menyehatkan untuk dikonsumsi sehari-hari. Masalah belum adanya sumber air bersih dan menyehatkan ini, bisa disebabkan oleh beberapa hal. Misalnya saja disebabkan oleh kondisi geografis lokasi pondok pesantren. Hal ini, seperti yang terjadi di Pesantren Sunan Kalijaga, Banyuwangi Jawa Timur.

Pesantren Sunan Kalijaga, dalam kegiatan sehari-hari selama ini, selalu menggunakan air bersih. Namun air tersebut belum bisa sepenuhnya disebut sehat. Hal ini disebabkan oleh kondisi geografis pondok yang dekat dengan laut. Sehingga air yang digunakan saat ini cenderung payau. Dilihat kasat mata, air tersebut tidak terlalu jernih. Sebuah indikasi jika air tersebut kurang baik jika dikonsumsi para santri yang ada di sana.

Pengasuh dan pengurus pesantren yang berlokasi di Desa Sumber Kencono, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi tersebut berharap memiliki sumur bor sebagai sumber air bersih nan menyehatkan untuk para santri.  Jika dilihat dari lingkungan sekitar pesantren, insyaAllah keinginan tersebut sangat mungkin untuk terlaksana. Hanya saja, harus dilakukan pengeboran dengan kedalaman tertentu yang membutuhkan anggaran yang tidak sedikit.

Melihat hal ini, Laznas Nurul Hayat Banyuwangi bergerak cepat membantu Pesantren Sunan Kalijaga mendapatkan sumber air bersih nan menyehatkan dengan menghadirkan campaign “Sedekah Jariyah Sumur Bor Pesantren”.  Alhamdulillah dalam tempo kurang lebih 2 bulan, sedekah jariyah untuk wakaf sumur bor pesantren sudah dapat disalurkan oleh Laznas Nurul Hayat Banyuwangi. Pelaksanaan pengeboran dilaksanakan secara bertahap. Mulai dari persiapan, peletakkan batu pertama, hingga proses selanjutnya yang masih berjalan hingga saat ini.

Pada H-2 pelaksanaan pengeboran, Laznas Nurul Hayat Banyuwangi yang diwakili oleh Widi Hidayat Setiawan, sempat melaksanakan monitoring persiapan pembuatan sumur bor dan bertemu dengan pengasuh. “Untuk persiapan hingga H-2, area pengeboran sudah dibersihkan. Batu, besi dan beberapa material lain sudah datang. Untuk pekerja juga sudah dihubungi dan sudah siap,” jawab M. Ridwan Hassan, selaku pengasuh Pesantren Sunan Kalijaga, ketika ditanya sejauh mana persiapan pengeboran .

Terima kasih banyak kami ucapkan kepada semua pihak yang terlibat dalam program ini.  Semoga apa yang telah direncanakan senantiasa mendapat ridho dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dan apa yang telah Sahabat Sejuk Nurul Hayat berikan, baik melalui kanal zakatkita maupun offline, diterima dan mendapat sebaik-baik balasan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Aamiin ya Rabbal Alamiin..

Alat Bantu Mengaji untuk Tuna Netra

Alat Bantu Mengaji untuk Tuna Netra

Alhamdulillah, pada pekan pertama Bulan Rajab telah diserahterimakan Braille Teks (alat untuk pengenalan huruf) dan Riglet (alat untuk menulis huruf) untuk sahabat tuna netra yang tergabung dalam ITMI (Ikatan Tuna Netra Muslim Indonesia) cabang Tuban.  Bantuan ini diberikan sebagai usaha Laznas Nurul Hayat Tuban  mengakomodir semangat sahabat tuna netra untuk lebih intens berinteraksi dengan kitab sucinya.

Ya, Laznas Nurul Hayat Tuban menginisiasi program pengadaan alat bantu membanca Al Quran atau brailtex bagi tuna netra yang tergabung dalam ITMI cabang Tuban. Bergulirnya program ini, berawal dari momen pembukaan majelis bulanan ITMI. Pada kesempatan tersebut, saudara-saudara kita anggota ITMI cabang Tuban, menyampaikan beberapa hal. Termasuk salah satunya adalah soal keterbatasan kemampuan untuk membeli alat bantu mengaji.

Puji syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Laznas Nurul Hayat Tuban, dengan dukungan Sahabat Sejuk Nurul Hayat bisa membantu saudara-saudara kita yang tergabung dalam ITMI cabang Tuban untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam hal mengaji.

Alhamdulillah, mereka sangat berterima kasih atas kepada Nurul Hayat dan seluruh Sahabat Sejuk Nurul Hayat yang selama ini terus men-support, mendampingi dan sharing kepada para anggota ITMI, terutama dalam kegiatan-kegiatan keagamaan. Semoga dengan adanya bantuan ini, dapat memudahkan para anggota ITMI cabang Tuban untuk intens berinteraksi dengan ayat suci Al Quran dan menjadi jariyah yang terus mengalir bagi seluruh Sahabat Sejuk Nurul Hayat yang telah mendukung program ini. Aamiin ya Rabbal Alamiin..

Sedekah Jariyah Quran Tulis untuk Guru Ngaji

Sedekah Jariyah Quran Tulis untuk Guru Ngaji

Guru, seorang pendidik dan pengajar, adalah sebuah pekerjaan yang mulia. Apalagi yang diajarkannya adalah ilmu Al Quran. Ya, guru Al Quran, memiliki sebuah kemuliaan tersendiri dalam Islam. Berkat para guru Al Quran-lah, banyak santri yang semula belum bisa membaca Al Quran, jadi pandai membaca ayat-ayat suci tersebut.

Guru Al Quran, selain mengajar para santri, tak sedikit juga yang mendalami hafalan  Al Quran. Yaitu menghafal Al Quran dengan metode menulis Al Quran.

Laznas Nurul Hayat, senantiasa berupaya mendukung para guru Al Quran. Berbagai program telah digulirkan. Mulai dari IBUQU (Insentif Bulanan Guru Quran) hingga berbagai pelatihan untuk meningkatkan kapasitas para guru Al Quran. Terbaru, Laznas Nurul Hayat Malang memberikan dukungan kepada guru Al Quran yang mendalami hafalan Al Quran. Khususnya yang menghafal menggunakan metode menulis Al Quran.  Ya, Laznas Nurul Hayat Malang menggulirkan campaign “Sedekah Jariyah Quran Tulis untuk Guru Ngaji” di zakatkita.org guna menyediakan Al Quran tulis bagi guru Al Quran yang ingin menghafal Al Quran. Campaign tersebut disambut dengan antusias oleh Sahabat Sejuk Nurul Hayat. Tanpa perlu menunggu lama, sejumlah donasi pun telah terkumpul dan bisa segera dibelikan Al Quran tulis.

Alhamdulillah, saat ini, Al Quran tulis untuk guru Al Quran telah disalurkan. Tepatnya pada tanggal 21 Januari 2022, Al Quran tulis telah diterima langsung oleh Ustadzah Siti Agustin Jumaiyah selaku kepala TPQ Al Manna yang beralamatkan di Jln. Selorejo 8H, RT 07/RW 08, Kelurahan Lowokwaru, Kecamatan Lowokwaru, Malang, Jawa Timur. Total, sebanyak 15 paket Al Quran tulis tak hanya digunakan para guru Al Quran tapi juga diberikan kepada para santri yang sedang dalam proses menghafal Al Quran. Dengan adanya Al Quran tulis ini, semoga bisa meningkatkan daya ingat hafalan yang telah dimiliki oleh guru atau santri yang sedang menghafal Al Quran.

Terima kasih banyak kami ucapkan kepada seluruh Sahabat Sejuk Nurul Hayat yang telah mendukung para  penghafal Al Quran dengan memberikan Al Quran tulis ini. Semoga setiap ayat yang dihafal oleh para penghafal Al Quran, menjadi jariyah yang terus mengalir untuk Sahabat Sejuk Semua. Aamiin ya Rabbal Alamiin..

Buah Manis Dari Syukur

Buah Manis Dari Syukur

Buah Manis dari SyukurDari An Nu’man bin Basyir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ لَمْ يَشْكُرِ الْقَلِيلَ لَمْ يَشْكُرِ الْكَثِيرَ

“Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak.” (HR. Ahmad, 4/278. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan sebagaimana dalam As Silsilah Ash Shohihah no. 667).

Setiap saat kita telah mendapatkan nikmat yang banyak dari Allah, namun terkadang terus merasa kurang, merasa sedikit nikmat yang Allah beri. Allah beri kesehatan yang jika dibayar amatlah mahal. Allah beri umur panjang, yang kalau dibeli dengan seluruh harta kita pun tak akan sanggup membayarnya. Namun demikianlah diri ini hanya menganggap harta saja sebagai nikmat, harta saja yang dianggap sebagai rizki. Padahal kesehatan, umur panjang, lebih dari itu adalah keimanan, semua adalah nikmat dari Allah yang luar biasa.

Ibnul Qoyyim menceritakan bahwa ada seorang Arab menemui Amirul Mukminin Ar Rosyid. Orang itu berkata, “Wahai Amirul Mukminin. Semoga Allah senantiasa memberikanmu nikmat dan mengokohkanmu untuk mensyukurinya. Semoga Allah juga memberikan nikmat yang engkau harap-harap dengan engkau berprasangka baik pada-Nya dan kontinu dalam melakukan ketaatan pada-Nya. Semoga Allah juga menampakkan nikmat yang ada padamu namun tidak engkau rasakan, semoga juga engkau mensyukurinya.” Ar Rosyid terkagum-kagum dengan ucapan orang ini. Lantas beliau berkata, “Sungguh bagus pembagian nikmat menurutmu tadi.” (Al Fawa’id, Ibnul Qayyim, terbitan, Darul ‘Aqidah, hal. 165-166).

Itulah nikmat yang sering kita lupakan. Kita mungkin hanya tahu berbagai nikmat yang ada di hadapan kita, semisal rumah yang mewah, motor yang bagus, gaji yang wah, dsb. Begitu juga kita senantiasa mengharapkan nikmat lainnya semacam berharap agar tetap istiqomah dalam agama ini, bahagia di masa mendatang, hidup berkecukupan nantinya, dsb. Namun, ada pula nikmat yang mungkin tidak kita rasakan, padahal itu juga nikmat.

Bayangan kita barangkali, nikmat hanyalah uang, makanan dan harta mewah. Padahal kondisi sehat yang Allah beri dan waktu luang pun nikmat. Bahkan untuk sehat jika kita bayar butuh biaya yang teramat mahal. Namun demikianlah nikmat yang satu ini sering kita lalaikan.

Syukur adalah akhlaq yang mulia, yang muncul karena kecintaan dan keridho’an yang besar terhadap Sang Pemberi Nikmat. Syukur tidak akan mungkin bisa terwujud jika tidak diawali dengan keridho’an. Seseorang yang diberikan nikmat oleh Allah walaupun sedikit, tidak mungkin akan bersyukur kalau tidak ada keridho’an. Orang yang mendapatkan penghasilan yang sedikit, hasil panen yang minim atau pendapatan yang pas-pasan, tidak akan bisa bersyukur jika tidak ada keridho’an. Demikian pula orang yang diberi kelancaran rizki dan harta yang melimpah, akan terus merasa kurang dan tidak akan bersyukur jika tidak diiringi keridho’an. 

Buah Manis dari Syukur

Syukur Adalah Sifat Orang Beriman

Rasulullah ` bersabda, “Seorang mukmin itu sungguh menakjubkan, karena setiap perkaranya itu baik. Namun tidak akan terjadi demikian kecuali pada seorang mu’min sejati. Jika ia mendapat kesenangan, ia bersyukur, dan itu baik baginya. Jika ia tertimpa kesusahan, ia bersabar, dan itu baik baginya” (H.R. Muslim no.7692).

Merupakan Sebab Datangnya Ridha Allah

Allah l berfirman, “Jika kalian ingkar, sesungguhnya Allah Maha Kaya atas kalian. Dan Allah tidak ridha kepada hamba-Nya yang ingkar dan jika kalian bersyukur Allah ridha kepada kalian” (Q.S. Az-Zumar [39]: 7).

Merupakan Sebab Selamatnya Seseorang Dari Azab Allah

Allah berfirman, “Tidaklah Allah akan mengadzab kalian jika kalian bersyukur dan beriman. Dan sungguh Allah itu Syakir lagi Alim” (QS. An-Nisa [4]: 147).

Merupakan Sebab Ditambahnya Nikmat

Allah berfirman, “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu mengumumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih’” (Q.S. Ibrahim [14]: 7).

Ganjaran Di Dunia dan Akhirat

Janganlah Anda menyangka bahwa bersyukur itu hanya sekedar pujian dan berterima kasih kepada Allah. Ketahuilah bahwa bersyukur itupun menuai pahala, bahkan juga membuka pintu rezeki di dunia. Allah l berfirman, “Dan sungguh orang-orang yang bersyukur akan kami beri ganjaran” (QS. Ali Imran [3]: 145). Imam Ath Thabari menafsirkan ayat ini dengan membawakan riwayat dari Ibnu Ishaq, “Maksudnya adalah, karena bersyukur, Allah memberikan kebaikan yang Allah janjikan di akhirat dan Allah juga melimpahkan rizki baginya di dunia” (Tafsir Ath Thabari, 7/263).

 

Bumi Allah itu luas, syukur kita jangan sampai sempit.

Pembangunan Mushola Ponpes Al Mabrur

Pembangunan Mushola Ponpes Al Mabrur

Mushola Ponpes Al Mabrur – Giat kemanfaatan Laznas Nurul Hayat Semarang kali ini adalah membantu pembangunan mushola Pondok Pesantren Al Mabrur yang terletak di Dusun Soka, RT 08, RW 04, Desa Lerep, Ungaran Barat, Semarang. Alhamdulillah, pada dua tahap, Laznas Nurul Hayat menyalurkan amanah dari Sahabat Sejuk Nurul Hayat. Pada tahap pertama, 27 Januari 2022,  Laznas Nurul Hayat Semarang menyalurkan amanah sahabat sejuk sebesar Rp 10.150.000. Disusul kemudian dengan tahap kedua, pada 1 Februari 2022, Laznas Nurul Hayat Semarang menyalurkan amanah sahabat sejuk sebesar Rp 13.200.000.

Bantuan tahap pertama dipergunakan untuk membeli pasir, semen, genteng, dan batako. Sedangkan bantuan tahap kedua dipergunakan untuk membeli keramik, pasir, dan semen. Material-material yang telah dibeli tersebut, langsung digunakan untuk kelanjutan pembangunan mushola Pondok Pesentren Al Mabrur. Dan insyaAllah, penyaluran bantuan ini akan berlanjut pada tahap pembangunan berikutnya.

Pembangunan Mushola Ponpes Al Mabrur

Pembangunan ini berawal dari pembukaan santri tahfidz kids yang berada di wilayah Ketileng, Kota Semarang. Lokasinya menjadi satu dengan orang-orang dewasa. Karena anak-anak dan dewasa menjadi satu, tempatnya pun tidak muat. Akhirnya pindah ke Ungaran. Tepatnya di Perumahan Korpri. Mengontrak rumah selama 24 bulan.

Pada bulan ke-23, pemilik rumah tiba-tiba meminta rumah yang dikontrak tersebut dikosongi. Mau dijual. Sedang di sisi lain, proses pembangunan tempat baru, belum selesai dikerjakan. Akhirnya keluar rumah kontrakan. 49 santri, saat ini tinggal di rumah orang, yang kebetulan pemiliknya  sedang dinas di Kalimantan.

Terkait pembangunan lokasi baru, asrama dan kamar mandi sudah mencapai 80%. Mushola pun sudah mulai dibangun, seiring datangnya material bangunan amanah dari sahabat sejuk Nurul Hayat. Mushola ini akan dibangun dengan konsep bangunan joglo. Nantinya, selain dipakai untuk sholat, juga akan dipakai untuk kegiatan mengaji kitab, pembelajaran home schooling santri, dan berbagai kegiatan santri lainnya.

Terima kasih kami sampaikan kepada seluruh Sahabat Sejuk Nurul Hayat yang telah berpartisipasi dalam pembangunan mushola Pondok Pesantren Al Mabrur. Semoga apa yang Anda semua berikan, mendapat sebaik-baiknya balasan dari Allah ta’ala. Aamiin ya Rabbal Alamiin..

Wakaf Granit untuk Masjid Al Falah Kediri

Wakaf Granit untuk Masjid Al Falah Kediri

Granit untuk Masjid Al Falah – Alhamdulillah, Laznas Nurul Hayat Kediri terus bergerak menebar kemanfaatan. Kali ini, Laznas Nurul Hayat Kediri bergerak untuk membantu renovasi sebuah masjid. Namanya Masjid Al Falah. Lokasinya di Perumahan Wilis Indah 1, Kota Kediri, Jawa Timur. Masjid ini berdiri sejak tahun 1993. Mengingat usia bangunannya yang sudah cukup lama, masjid ini butuh direnovasi agar lebih aman dan nyaman untuk ditempati berbagai kegiatan ibadah.

Salah satu rencana yang akan direalisasikan dalam renovasi Masjid Al Falah adalah, masjid ini akan dibangun menjadi dua lantai. Ya, masjid ini sebelumnya hanya terdiri dari satu lantai. Ketika sholat Jumat dan saat bulan Ramadhan, tak cukup untuk menampung jamaah. Harapannya, dengan dibangun menjadi 2 lantai, masjid Al Falah akan bisa menampung lebih banyak jamaah.

Dalam renovasi Masjid Al Falah, salah satu yang dibutuhkan adalah granit lantai. Ya, masjid ini membutuhkan kurang lebih 750 meter persegi granit lantai. Melihat hal ini, Laznas Nurul Hayat Kediri pun bergerak cepat untuk membuka campaign wakaf granit lantai untuk Masjdi Al Falah Kediri. Alhamdulillah, para Sahabat Sejuk Nurul Hayat, sangat antusias dengan campaign ini. Sehingga tak butuh waktu lama, dana yang dibutuhkan untuk membeli granit segera terpenuhi.

Ketika tim Laznas Nurul Hayat Kediri berkunjung lagi ke Masjid Al-Falah pada 31 Januari 2022,  renovasi masjid sudah mendekati tahap akhir. Terlihat lantai dua masjid sudah berdiri dengan kokoh. Bagian atap dan dinding sudah tertutup. Tinggal beberapa sentuhan saja, sebelum proses pemasangan granit dimulai. Pemasangan granit sendiri insyaAllah akan dimulai pada awal Februari 2022. Proses pemasangan kurang lebih membutuhkan waktu 3-4 minggu pengerjaan. Harapannya, pada bulan Maret, atau sebelum bulan Ramadhan tiba, pemasangan granit sudah selesai. Sehingga saat Ramadhan, masjid ini sudah siap digunakan.

“Progres Masjid Al Falah sampai hari ini bisa kita lihat, atap dan dinding sudah tertutup. Saat ini sedang dilaksanakan proses finishing atap, plafon, dan dinding. InsyaAllah satu bulan selesai. Setelah itu baru dilanjutkan dengan pemasangan granit yang kurang lebih membutuhkan waktu 3 minggu. Pada kesempatan ini, kami selaku takmir Masjid Al-Falah juga ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada seluruh donatur Laznas Nurul Hayat yang telah menyisihkan sebagian rezekinya untuk mendukung renovasi masjid Al Falah Perum Wilis Indah 1 ini. Mudah-mudahan, apa yang telah Bapak/Ibu berikan, mendapat sebaik-baik balasan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Aamiin ya Rabbal Alamiin,” tutur Pak Lukman, salah satu takmir Masjid Al Falah, Kediri.

Adik Aksa Bersiap Menjalani Operasi Kedua

Adik Aksa Bersiap Menjalani Operasi Kedua

Namanya Sajjad Aksara Wijaya. Biasa dipanggil Aksa. Usianya 2 tahun. Saat ini, Aksa tinggal bersama kedua orangtua dan neneknya di Dusun Sumberejo, RT 038, RW 013, Desa Glundengan, Kecamatan Wuluhan, Jember, Jawa Timur. Aksa dan keluarganya hidup dalam kesederhanaan. Ayahnya, M. Ali Usman, sehari-sehari mencari nafkah dengan menjadi reseller kosmetik online. Usaha yang dilakoni Ayah Aksa ini masih berjalan kurang dari 2 tahun. Sehingga hasilnya pun belum seberapa. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, selain menjadi reseller kosmetik, terkadang Ayah Aksa juga kerja serabutan, menjadi buruh tani atau menjadi tukang. Sementara, ibu Aksa adalah ibu rumah tangga yang dengan sabar dan penuh kasih sayang merawat Aksa.

Semenjak lahir, Aksa divonis menderita sakit jantung bocor. Sejak awal sakitnya diketahui, harusnya Aksa mendapatkan tindakan operasi. Namun karena keadaan ekonomi, Aksa pun belum bisa dioperasi.

Saat baru lahir sampai usianya menginjak 7 bulan, sebenarnya Aksa layaknya bayi-bayi lainnya. Barulah setelah usia 7 bulan, mulai terlihat tanda-tanda sakit yang dideritanya. Ya, saat sakitnya kambuh, Aksa bisa mendadak pingsan, nafasnya tersengal-sengal, hingga badan dan wajahnya membiru.

Orang tua Aksa berusaha semaksimal mungkin untuk mengobati putra kesayangannya tersebut. Ia dibawa ke Rumah Sakit Jember, sebelum kemudian dirujuk ke Surabaya. Dalam perjalanan proses berobat, Aksa sudah bolak-balik sampai 6 kali ke beberapa rumah sakit yang ada di Surabaya. Namun proses berobat Aksa belum maksimal karena terkendala kondisi pandemi.

Aksa akhirnya mendapat tindakan operasi kecil pemasangan kateter jantung di RS PHC Perak, Surabaya. Dari sinilah akhirnya diketahui bahwa jantung Aksa bocor sekitar 6 lubang. Pihak rumah sakit yang melakukan operasi kecil terhadap Aksa menyarankan agar Aksa segera menjalani operasi lanjutan untuk menutup kebocoran di jantungnya.

Merespon apa yang dialami oleh adik Aksa, Laznas Nurul Hayat bergerak cepat untuk membantu. Alhamdulillah, sejumlah donasi dari Sahabat Sejuk Nurul Hayat terkumpul untuk membantu biaya operasi adik Aksa. Kabar baiknya, saat ini adik Aksa pun sudah mendapatkan nomor antrean untuk mendapatkan tindakan operasi kedua. Ia diminta untuk bersiap, jika sewaktu-waktu mendapatkan panggilan operasi.

Dokter yang menangani Aksa tak hanya meminta keluarga untuk menyiapkan tenaga, waktu, dan mental. Tapi juga materi.  Karena ada kasus tertentu yang membutuhkan biaya tambahan yang tidak ter-cover oleh asuransi kesehatan. Estimasi biaya tambahan yang dibutuhkan itu, sejumlah 7 juta rupiah.

Pihak keluarga tentu saja merasa sangat senang jika Aksa segera mendapatkan tindakan operasi. Apalagi saat ini Aksa sudah mulai aktif motoriknya. Ia sering menarik selang kantongnya. Namun di sisi lain, keluarga juga masih bingung menyiapkan materi yang dibutuhkan. Sedang untuk kebutuhan diapersnya saja kini bertambah menjadi dua kali lipat. Karena makan Aksa pun kini bertambah, dan setiap makan langsung keluar lagi.

Kami masih membuka kesempatan untuk Sahabat Sejuk Nurul Hayat yang ingin membantu adik Aksa. Mari kita bantu adik Aksa agar ia bisa segera sehat, ceria, dan tumbuh dengan maksimal. Tak lupa, kami juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Sahabat Sejuk yang telah berdonasi untuk biaya operasi adik Aksa. Apa yang Sahabat Sejuk berikan, sangat berarti untuk Aksa dan keluarganya.

KANTOR PUSAT

Platform donasi Yayasan Nurul Hayat, klik aja zakatkita.org

PUBLIKASI

GABUNG

LAYANAN

INFORMASI

Copyright © 2001-2021 Yayasan Nurul Hayat Surabaya